Standar Visual

C. Standar Visual

Dalam sebuah perencanaan desain dibutuhkan standar visual yang berfungsi sebagai acuan dari setiap desain dan item yang dibuat, begitu juga pada promosi Sekaten Surakarta, standar visual yang dimaksud adalah :

Pesan dalam iklan harus dapat menciptakan emosi positif. Efek yang diinginkan dari penciptaan emosi positif ini bertujuan untuk mencapai ad. Likeability . Iklan transformasional biasanya dapat memperngaruhi emosi dan perasaan konsumen secara efektif, dengan menunjukkan pengalaman menggunakan produk berdasarkan emosi.

Dalam setiap jenis media dibutuhkan penyampaian pesan yang menjelaskan isi dan maksud dari iklan, sehingga tidak terjadi salah pesepsi atau penafsiran. Pesan verbal merupakan pesan berupa bahasa yang dirangkai dalam bentuk kalimat. Pesan verbal sangat penting, selain menginformasikan pesan juga sebagai salah satu unsur grafis yang sangat berpengaruh pada saat pembuatan layout. Pesan verbal terdiri dari :

a. Headline Headline merupakan penarik perhatian yang utama dalam menggugah kesadaran audiens. Ketika orang melihat iklan, terutama pada iklan cetak, maka yang dilihat pada pertama kalinya adalah pada headline. Oleh Karena itu, headline berfungsi sebagai penangkap perhatian utama (eye catcher). Kegiatan promosi dan periklanan Sekaten Surakarta ini menggunakan jenis headline yang disesuaikan dengan tujuan promosi, sasaran, serta media promosi yang digunakan. Tujuan awal dari kegiatan promosi ini yaitu pengenalan kembali Sekaten Surakarta sebagai event budaya dan religi yang

Headline yang digunakan dalam berbagai material iklan Sekaten Surakarta ini adalah “Tradisi, Budaya dan Religi” yang merupakan tema dari iklan ini, yaitu tentang unsur-unsur budaya dan religi yang terkandung di dalam pelaksanaan Event Sekaten Surakarta ini.

b. Sub Headline Sub Headline dapat berfungsi menyampaikan pesan atau ide-ide dengan lebih jelas atau menarik, atau merupakan penjabaran lebih lanjut dari Headline. Sub headline dalam Promosi dan Periklanan Sekaten Surakarta ini tidak diaplikasikan pada seluruh material promosi, tetapi hanya pada sebagian material saja. Sub Headline yang digunakan dalam perancanaan promosi Sekaten Solo ini adalah “ Mempelajari Makna Perayaan Sekaten yang Sesungguhnya”

c. Body copy Body copy atau disebut juga body text adalah penjelasan tentang suatu produk/perusahaan serta memberitahukan secara detail tentang apa yang dijual/ditawarkan. Body copy merupakan penjabaran lebih lanjut dari ide atau tema sentral yang berada pada headline, sehingga penggunaan body copy akan lebih memperjelas headline. Dalam hal ini body copy berperan sebagai pemberi tahu secara detail tentang Sekaten Surakarta. Dalam body copy ini berisi tentang ragam hiburan dan rangkaian acara dalam Sekaten yang akan

Pesan non verbal merupakan pendukung dari pesan berupa tulisan atau kata-kata yang digunakan untuk menarik perhatian khalayak dan mempermudah menjelaskan maksud dari tema iklan. Pesan non verbal antara lain meliputi :

a. Ilustrasi Merupakan penjelasan atas pesan yang ingin disampaikan dalam wujud gambar atau foto. Ilustrasi juga berfungsi sebagai penghubung antara isi dengan bentuk visual, karena ilustrasi akan dapat berbicara banyak mengenai tema dalam upaya mendukung headline.

Fungsi yang lebih pokok dari ilustrasi adalah sebagai penarik perhatian, menjelaskan suatu pertanyaan, dan merangsang khalayak untuk membaca keseluruhan isi pesan. Maka dari itu ilustrasi harus relevan dengan produk yang ditawarkan dan mampu “berbicara” meskipun hanya dengan sekilas pandang.

Dalam perancangan promosi dan periklanan Sekaten Surakarta ini, penggunaan ilustrasi dalam kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan gambar-gambar yang berhubungan dengan Sekaten. Misal : Gamelan, Gunungan Sekaten, Keraton Surakarta, Masjid Agung, Abdi Dalem, dan semua yang berhubungan dengan perayaan Sekaten. Ilustrasi yang akan digunakan dalam kegiatan promosi ini akan disesuaikan dengan media yang digunakan. Ilustrasi lebih bersifat informatif sekaligus sebagai media untuk Dalam perancangan promosi dan periklanan Sekaten Surakarta ini, penggunaan ilustrasi dalam kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan gambar-gambar yang berhubungan dengan Sekaten. Misal : Gamelan, Gunungan Sekaten, Keraton Surakarta, Masjid Agung, Abdi Dalem, dan semua yang berhubungan dengan perayaan Sekaten. Ilustrasi yang akan digunakan dalam kegiatan promosi ini akan disesuaikan dengan media yang digunakan. Ilustrasi lebih bersifat informatif sekaligus sebagai media untuk

b. Teks Selain ilustrasi, dalam seuah promosi juga menggunakan teks untuk menyampaikan pesan dengan menggunkan kata-kata atau bahasa yang sesuai sehingga menggugah minat target audiens. Beberapa ketentuan yang digunakan dalam mendesain kata-kata adalah :

1) Desain dengan kata-kata harus selalu menyampaikan pesan yang spesifik.

2) Harus mempertimbangkan format agar mudah dibaca.

3) Desain kata harus menggunakan hierarki visual.

4) Susunan kata harus menyempurnakan kemudahan membaca.

5) Mempertimbangkan bentuk huruf dan warna agar menyempurnakan pesan dan ekspresi serta tidak menghalangi kemampuan baca penonton (M. Suyanto, 2004:82-85). Dalam perencanaan promosi Sekaten Surakarta ini, teks akan digunakan

sebagai informasi pada setiap materi publikasi. Isi pesan disesuiakan dengan karakteristik media dan informasi yang disampaikan.

c. Typography Typography merupakan seni menyusun atau mengatur bentuk, jenis, dan ukuran huruf. Jenis huruf yang dipakai harus memperhatikan dan menyesuaikan dengan tema yang diambil. Pada perencanaan kali ini akan c. Typography Typography merupakan seni menyusun atau mengatur bentuk, jenis, dan ukuran huruf. Jenis huruf yang dipakai harus memperhatikan dan menyesuaikan dengan tema yang diambil. Pada perencanaan kali ini akan

1) Doctor Jeky II NF

2) Comic Sans MS

3) Arial

d. Warna d. Warna

Begitu banyaknya persepsi individu terhadap asosiasi warna menyebabkan penggunaan warna pada unsur visual menjadi penting. Dalam komunikasi, warna merupakan simbol, dan simbol itu sendiri adalah pesan. Penafsiran warna tidak hanya dibatasi oleh pengertian warna secara umum, tetapi dapat diakibatkan oleh unsur-unsur visual lainnya. Penafsiran yang berbeda-beda sering disebabkan oleh penggabungan unsur, yaitu warna dasar, bentuk dasar, warna campuran, bentuk campuran,arti warna, dan sifat warna. Secara objektif warna sulit untuk dipahami karena adanya perbedaan pengalaman dan referensi pada tiap-tiap individu.

Menurut para ahli, peranan warna yang paling utama ialah kemampuannya untuk mempengaruhi dan merangsang mata manusia sehingga menimbulkan getaran-getaran elektromagnetik yang dapat membangkitkan emosi pemirsa.

Warna mempunyai fungsi yang paling penting dan merupakan unsur yang

2) Memperoleh suasana sesuai dengan pesan yang dibuat.

3) Untuk menambah/menimbulkan suasana meriah.

4) Membantu membangkitkan perasaan tertentu. Ada hal khusus dan penting dalam pewarnaan, diantaranya :

1) Harus memperhatikan mengenai kontras warna, harmoni, perspektif warna, dan kombinasi warna.

2) Warna harus sesuai tema dan maksud karya. Misalnya karya tersebut

melukiskan keadaan sedih, gembira, marah, atau mesra.

3) Warna harus sesuai dengan ilustrasi, dan ilustrasi pun harus sesuai dengan maksud dan tujuan karya.

4) Penggunaan bahan pewarna dan media yang akan digunakan, sehingga dapat berhasil dengan baik dan tahan lama. Warna yang akan digunakan dalam mendesain promosi Sekaten

Surakarta ini adalah warna orange, kuning, dan warna-warna tanah (coklat, merah marun) sedangkan warna-warna yang lain disesuaikan dengan tiap-tiap media yang digunakan.

Berikut contoh komposisi warna yang akan digunakan dalam kegiatan promosi dan periklanan Sekaten di Surakarta ini :

Deep Yellow C : 0, M : 0, Y : 100, K : 0

Pemilihan warna deep yellow (kuning jeruk) adalah bahwa warna ini memiliki persepsi yang ceria, sehingga hadirnya Sekaten di Surakarta diharapkan akan memberikan suatu hiburan yang mampu memberikan keceriaan kepada para audiensnya. Selain itu warna kuning juga memiliki persepsi yang kehangatan atau harmonis.

Warna hijau memiliki persepsi sebagai sesuatu yang subur, terawat atau terjaga. Pemilihan warna hijau agar memberikan citra Sekaten yang selalu ada dan tejaga nilai-nilai tradisi, budaya dan religi yang terkandung didalamnya namun tidak menutup kemungkinan untuk memasukkan unsur-unsur modern untuk menambah kemeriahan perayaan Sekaten.

e. Layout Pengaturan atau penataan unsur-unsur grafis pada suatu halaman diperlukan agar bisa dicapai kombinasi yang menarik, harmonis, enak dilihat serta dibaca. Penataan layout dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan bagus atau tidaknya komposisi materi ilustrasi yang digunakan yang mencakup penataan teks, gambar, dan logo harus memperhaikan unsur seni didalamnya. Perencanaan layout mempergunakan segi kreatifitas, komposisi yang tidak harus berdasarkan pada standar baku yang telah ada dan pertimbangan dari segi karakter produk atau jasa, media dan sasaran yang akan dituju. Visualisasi yang merupakan salah satu unsur dari layout diharapkan mampu e. Layout Pengaturan atau penataan unsur-unsur grafis pada suatu halaman diperlukan agar bisa dicapai kombinasi yang menarik, harmonis, enak dilihat serta dibaca. Penataan layout dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan bagus atau tidaknya komposisi materi ilustrasi yang digunakan yang mencakup penataan teks, gambar, dan logo harus memperhaikan unsur seni didalamnya. Perencanaan layout mempergunakan segi kreatifitas, komposisi yang tidak harus berdasarkan pada standar baku yang telah ada dan pertimbangan dari segi karakter produk atau jasa, media dan sasaran yang akan dituju. Visualisasi yang merupakan salah satu unsur dari layout diharapkan mampu

f. Grafis Pengikat Sebagai satu kesatuan dalam rangkaian kegiatan promosi semua visualisai tersebut diatas wajib memiliki pengikat sehingga mudah dikenali oleh audiens . Unsur pengikat tersebut adalah :

1) Logo yang akan selalu muncul dalam rangkaian kegiatan promosi.

2) Ilustrasi berupa gambar/foto Gunungan Sekaten, dengan maksud bahwa Gunungan Sekaten merupakan acara puncak dari pelaksanaan Sekaten.

3) Unsur bentuk lengkung.

3. Logo Logo di artikan sebagai tanda gambar, symbol khusus atau dari suatu identifikasi, tetapi dengan karakteristik yang berbeda logo dapat di klarifikasikan sebagai berikut :

a. bentuk huruf atau alphabetical form (berdasarkan pada huruf atau kombinasi huruf)

b. bentuk konkrit atau concrete form (berdasarkan bentuk makhluk hidup, manusia,hewan, tumbuhan dan benda lainnya)

c. bentuk abstrak atau abstract form (figure geometris, seperti spiral, segitiga, kotak, lingkaran, garis, dsb)

d. symbol elemen visual (bentuk hati, tanda silang, not , tanda panah,dll).

a. menarik

b. mudah di bedakan dengan lainnya atau mampu memberikan suatu identitas terhadap produk.

c. Sederhana (dapat dilihat, mudah di kenali, dan di ingat)

d. Sesuai dengan karakteristik atau ciri khas perusahaan dan citra yang di inginkan.

e. Dapat di aplikasikan dengan mudah pada semua media desain grafis, baik dua maupun tiga dimensi dan dalam berbagai ukuran.

Logo disini adalah logo Perayaan Sekaten itu sendiri dan bukan logo dari instansi yang mengadakan perayaan Sekaten. Logo berfungsi untuk menanamkan citra Sekaten kepada khalayak. Logo merupakan symbol. Logo yang di gunakan untuk perayaan Sekaten ini dibuat sederhana, dengan penggunaan satu warna yaitu hijau, dan bersifat konsisten, maksudnya agar lebih mudah diingat oleh khalayak serta bila di cetak dalam berbagai ukuran tidak ada unsur di dalam logo yang hilang. Untuk itulah logo harus di buat unik untuk menunjukkan kejelasan, keseimbangan, kelayakan, keindahan, dan kesederhanaan.

1. GSM (Graphic Standart Manual ) Logo :

b. Color Guide

C : 100 M : 0 Y : 100 K : 0

c. Logo Type Pada logo Perencanaan Promosi Perayaan Sekaten dan Grebeg Mulud di Surakarta ini menggunakan logo type yang menggunakan font dekoratif

“FTF Indonesia Serif”

abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

e. scale

g. Hitam Putih dan diapositif

2. Filosofi Logo

a. Bentuk Bentuk logo yang digunakan dalam perayaan Sekaten Surakarta ini merupakan bentuk stilasi dari bentuk gunungan sekaten, yang meliputi bentuk a. Bentuk Bentuk logo yang digunakan dalam perayaan Sekaten Surakarta ini merupakan bentuk stilasi dari bentuk gunungan sekaten, yang meliputi bentuk

Dari bentuk gunungan ini sendiri memiliki filosofi sebagai berikut :

1) makna kesuburan/kemakmuran Keberadaan Sekaten selain sebagai suatu ritual tradisi, budaya dan religi juga menjadi sebuah strategi ekonomi, dimana dalam perayaan sekaten melibatkan banyak hal termasuk perdagangan sebagai salah satu sumber ekonomi.

2) Makna Tradisi dan Budaya Salah satu hal yang banyak dinantikan oleh para pengunjung adalah ketika dikeluarkannya gunungan sekaten dari dalam keraton yang diarak menuju 2) Makna Tradisi dan Budaya Salah satu hal yang banyak dinantikan oleh para pengunjung adalah ketika dikeluarkannya gunungan sekaten dari dalam keraton yang diarak menuju

3) Makna Religi Dikeluarkannya gunungan sekaten ini bertepatan dengan tanggal 12 Mulud dalam penanggalan tahun Jawa yang juga bertepatan dengan tanggal 12

Rabi’ul awal dalam penanggalan Tahun Hijriyah. Dikeluarkannya gunungan sekaten ini menandai berakhirnya perayaan Sekaten Surakarta

yang sebenarnya bertujuan untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW dan sebagai strategi dakwah ajaran Islam oleh para wali sanga yang sampai sekarang masih dijaga kelestariannya.

b. Warna Dalam logo perayaan Sekaten Solo ini menggunakan warna hijau, hal ini sesuai makna filosofis dari warna hijau itu sendiri yaitu kesuburan atau kemakmuran.