Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMK Assalam Manado.

1. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMK Assalam Manado.

  Adapun upaya guru Pendidikan Agama Islam dalam memotivasi siswa dalam belajar pendidikan agama Islam adalah:

  a. Memberikan Tugas

  Hasil wawancara dengan guru Pendidikan Agama Islam Bapak Tasliman Ahmad S.Pd.I di SMK Assalaam Manado bahwa :

  Tugas adalah suatu pekerjaan yang menuntut pelaksanaan untuk diselesaikan. Memberikan tugas secara kontinue dapat membantu guru

  dalam menumbuhkan motivasi siswa. 56

  Dalam usaha menubuhkan motivasi belajar siswa yaitu dengan memberikan tugas. Adapun tugas yang diberikan siswa di sini dapat berupa tugas individu dan juga tugas kelompok. Tugas individu siswa seperti mengerjakan lembar kerja siswa (LKS), sedangkan tugas kelompok siswa seperti menganalisis kejadian di sekitar siswa dengan mengaitkan materi yang ada. Serta dapat juga dilakukan seperti membuat keliping yang ada kaitannya dengan materi yang sedang dipelajari.

  b. Mengadakan Ulangan

  Dari hasil wawancara dengan Tasliman Ahmad, S.PdI selaku guru Pendidikan Agama Islam di SMK Assalam Manado

  Materi ulangan atau ujian yang diberikan untuk siswa merupakan salah satu usaha untuk menumbuhkan motivasi siswa untuk belajar lebih giat lagi. Karena sebagian besar siswa akan termotivasi untuk lebih giat belajarnya apabila akan menghadapi ulangan atau ujian yang diberikan oleh guru. Oleh karena itu, materi ulangan dapat berfungsi sebagai alat untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa.

  Guru Pendidikan Agama Islam di SMK Assalaam Manado dalam menumbuhkan motivasi belajar siswanya dengan mengadakan ulangan. Ulangan yang ada di sekolah tersebut dapat diklasifikasikan menjadi beberapa, yaitu ulangan harian, ulangan sub semester, dan ulangan semester. Menurut guru

  56 Hasil wawancara dengan guru PAI Tasliman Ahmad, S.Pd.I, selaku Guru PAI di SMK Assalaam Manado, pada tanggal 12 juli 2015.

  Pendidikan Agama Islam di SMK Assalaam Manado menyatakan bahwa ulangan dapat dijadikan tolak ukur dari keberhasilan dalam pembelajaran. Dengan demikian guru dapat mengetahui berhasil atau tidaknya dalam menyampaikan

  suatu materi. 57

  c. Memberikan Hadiah

  Hadiah atau imbalan dapat dijadikan pendorong bagi murid agar lebih giat belajar dari yang sebelumnya. Hadiah merupakan alat pendidikan yang berupa memberikan hadiah kepada siswa atas prestasi atau kemajuan yang diperoleh sehingga dapat menumbuhkan motivasi siswa untuk lebih giat belajar dan lebih berprestasi, sebab secara psikologis pemberian hadiah dapat menumbuhkan semangat baru bagi siswa sehingga siswa akan berlomba-lomba untuk mendapatkan hadiah tersebut. selain itu, siswa yang menerima ganjaran akan merasa dirinya diperhatikan oleh gurunya.

  Berdasarkan hasil wawancara dengan Nindi Ibrahim, siswa kelas XI SMK Assalaam Manado, menyatakan:

  Pujian dari guru sering kami dapatkan, berupa acungan jempol dan senyuman. Meskipun jawaban dari pertanyaan yang diajukan guru tidak

  maksimal. 58

  57 Hasil wawancara denganTasliman Ahmad S.Pd.I, selaku guru PAI di SMK Assalaam Manado, pada tanggal 12 juli 2015

  58 Hasil wawancara , Nindi Ibrahim, Siswa kelas XI SMK Assalaam Manado, pada tanggal 20 juli 2015.

  Pemberian pujian yang diberikan kepada siswa bervariasi. Ada pujian yang bersifat lisan dan ada yang bersifat tidak lisan seperti acungan jempol dan senyuman. Hal ini pun sangat membantu siswa dalam meningkatkan motivasi mereka dalam belajar.

  d. Menumbuhkan Motivasi

  Dari hasil wawancara dengan Tasliman Ahmad, S.Pd.I selaku guru Pendidikan Agama Islam di SMK Assalam Manado

  Motivasi sangat erat hubungannya dengan unsur minat. Motivasi muncul karena adanya kebutuhan, begitu juga dengan minat sehingga tepat bila minat disini bisa menjadi alat motivasi yang pokok dalam proses belajar,

  sehingga belajar bisa berjalan dengan lancar. 59

  Guru Pendidikan Agama Islam di SMK Assalaam Manado dalam proses belajar mengajarnya pernah memberikan minat pada siswa untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Adapaun cara yang dilakukan oleh guru di SMK Assalaam Manado dengan mengaitkan materi dengan kejadian-kejadian yang ada pada saat ini. Sehingga siswa akan lebih mudah mencerna dan siswa akan lebih berminat belajar karena berkaitan dengan kejadian-kejadian saat ini.

  Akhirnya, penulis menyimpulkan bahwa peran guru Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan motivasi belajar pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMK Assalaam Manado meliputi pemberian tugas Tugas individu kepada siswa seperti mengerjakan lembar kerja siswa (LKS), sdan

  59 Hasil wawancara, Tasliman Ahmad, S.Pd.I, selaku Guru PAI di SMK Assalaam Manado, pada tanggal 16 juli 2015 59 Hasil wawancara, Tasliman Ahmad, S.Pd.I, selaku Guru PAI di SMK Assalaam Manado, pada tanggal 16 juli 2015

  2. Faktor Pendukung Dan Penghambat Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Di SMK Assalaam Manado.

  Guru Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMK Assalaam Manado, terdapat 2 faktor yang mempengaruhinya, yaitu:

  a. Faktor pendukung adalah sesuatu yang menjadikan suatu kegiatan dapat maju dan berhasil dengan baik, sehingga apa yang menjadi tujuan suatu kegiatan dapat dicapai.

  b. Faktor penghambat adalah segala sesuatu yang dapat mengganggu jalannya suatu kegiatan, sehingga suatu kegiatan tersebut tidak dapat terwujud dengan baik. Setelah mengetahui hal tersebut, maka penulis menjelaskan dari faktor

  pendukung dan penghambat secara umum.

  1) Faktor pendukung Secara umum faktor pendukung guru dalam menumbuhkan minat adalah:

  Hasil wawancara dengan Bapak Tasliman Ahmad, S.Pd.I selaku guru Pendidikan Agama Islam di SMK Assalaam Manado.

  Faktor kewajiban dan tanggung jawab serta amanah yang diberikan oleh kepala sekolah dan orang tua, sehingga terdorong menjadikan mereka fasilitas seperti ruang kelas, waktu mengajar yang mendukung pembelajaran itu juga berpengaruh pada guru dalam meningkatkan minat

  belajar siswa. 60

  Hasil wawancara dengan Bapak Ahcmad Samsi, SE selaku kepala sekolah di SMK Assalaam Manado.

  Faktor tanggung jawab dan amanah dari, Allah, Agama kita dan orang tua siswa. Disamping faktor input yang baik juga mengharapkan out put yang

  baik pula. 61 Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:

  a. Faktor kewajiban, tanggung jawab dan amanah dari Allah dalam menyiapkan generasi yang sholeha, yang tanggap terhadap perkembangan masyarakat, Agama dan Negaranya.

  b. Kondisi pembelajaran yang baik, karena disitu dikelompokkan dalam kelas-kelas sesuai dengan tingkat kemampuan masing-masing, sehingga memudahkan guru dalam memahami dan menggunakan media.

  c. Buku paket dan LKS, memudahkan siswa untuk belajar di rumah dan di sekolah.

  d. Adanya sarana dan prasarana yang disediakan pihak sekolah seperti komputer, internet dan musholla yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan praktek siswa.

  60 Wawancaara denganTasliman Ahmad, S.Pd.I selaku guru PAI SMK Assalaam , pada

  tanggal 21 Juli 2015, jam 09.00 Wita, di sekolah

  61 Wawancara dengan Ahcmad Samsi, SE selaku kepala sekolah SMK Assalaam , pada

  tanggal 21 Juli 2015, jam 09.30 Wita, di sekolah tanggal 21 Juli 2015, jam 09.30 Wita, di sekolah

  2) Faktor penghambat

  a. Latar belakang yang berbeda Di dalam sebuah lingkungan belajar seperti ruang kelas terdapat berbagai

  macam karakteristik peserta didik. Sebagian besar orang menganggap di dalam proses pembelajaran tidak ada perbedaan antara siswa satu dengan siswa lainnya.

  Hasil wawancara dengan Bapak Tasliman Ahmad, S.Pd.I selaku guru Pendidikan Agama Islam di SMK Assalaam Manado

  Latar belakang yang bermacam-macam mempengaruhi proses belajar mengajar siswa dalam menerima dan memahami materi yang disampaikan oleh guru Agama di kelas, misalnya bagi anak-anak yang berasal dari

  sekolah umum sulit untuk memahami pelajaran pendidikan agama Islam. 62

  Latar belakang yang berbeda sangat mempengaruhi pembelajaran yang berada di dalam kelas, sehingga pemahaman siswa menerima materi menjadi salah satu faktor penghambat ketika guru memberikan pelajaran khususnya mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

  b. Motivasi belajar siswa

  Suatu dorongan atau kekuatan batin siswa yang mendorongnya melakukakn aktifitas belajar dalam mencapai tujuan yang diharapkan.

  Dari hasil wawancara dengan Bapak Tasliman Ahmad, S.Pd.I, selaku guru Pendidikan Agama Islam di SMK Assalaam Manado.

  62 Hasil wawancara dengan Tasliman Ahmad, S.Pd.I, selaku guru PAI SMK Assalaam , pada tanggal 21 Juli 2015, jam 10.00 Wita di sekolah

  Motivasi belajar siswa sangat berpengaruh sekali, karena bila siswa tidak ada motivasi untuk belajar dan memahami pelajaran agama Islam maka dapat menghambat dalam materi yang disampaikan guru agama, padahal materi Pendidikan Agama Islam sangat banyak sehingga diperlukan

  kosentrasi dan kesungguhan untuk mempelajarinya. 63

  Pendidikan Agama Islam adalah penggerak atau dorongan yang harus ada dalam situasi belajar pendidikan agama Islam demi mencapai tujuan, pendalaman, pemahaman tentang studi keagamaan yang diharapkan.

  c. Sarana dan prasarana Pendidikan merupakan suatu sistem yang terdiri dari komponen, salah

  satunya adalah sarana dan prasaran yang dibutuhkan dalam proses belajar dan mengajar di sekolah. Di dalam dunia pendidikan merupakan aspek yang menarik untuk di ulas, apalagi dalam kegiata proses belajar dan pembelajaran di sekolah yang berhubungan dengan sarana dan prasarana.

  Dari hasil wawancara dengan Tasliman Ahmad, S.Pd.I, selaku guru Pendidikan Agama Islam SMK Assalaam Manado.

  Sarana dan prasarana yang kurang begitu mendukung dalam menunjang kegiatan belajar Pendidikan Agama Islam, sehingga guru Agama harus mempersiapkan sendiri media pembelajaran demi tercapainya tujuan

  Pendidikan Agama Islam. 64

  Dengan tidak adanya media pembelajaran yang lengkap, pembelajaran di dalam kelas akan mengalami kesulitan. Guru sebagai pendidik dituntut untuk

  63 Ibid, pada tanggal 21 Juli 2015, jam 10.30 Wita di sekolah

  64 Hasil wawancara dengan Tasliman Ahmad, S.Pd.I, selaku guru PAI SMK Assalaam , pada tanggal 21 Juli 2015, jam 10.30 Wita di sekolah 64 Hasil wawancara dengan Tasliman Ahmad, S.Pd.I, selaku guru PAI SMK Assalaam , pada tanggal 21 Juli 2015, jam 10.30 Wita di sekolah

  d. Kurangnya kesiapan belajar dari siswa Kurangnya motivasi belajar siswa disebabkan karena terlalu monotonnya

  suasana dalam pembelajaran sehingga siswa kurang tertarik dalam mengikuti materi yang di sampaikan oleh guru. Disamping itu juga faktor lingkungan belajar yang kurang mendukung dalam merangsang motivasi siswa.

  Hasil wawancara dengan Puji Astuti, selaku guru keperawatan SMK Assalaam Manado.

  Dari siswa seperti kurang adanya kesiapan anak dalam belajar, ruang yang tidak komunikatif seperti: cuaca yang panas dan menjenuhkan, ramai,

  ngantuk jika pelajaran (jam) terakhir, sehingga anak-anak tidak memperhatikan pelajaran. Sehingga solusi yang diambil guru adalah berusaha tetap bermuka segar meskipun pelajaran terakhir, menggunakan media agar menarik perhatian siswa dengan memunculkan wajah anak- anak yang cantik dan tampan di layar, kuis tebak gambar. Menimalisir faktor dari siswa adalah dengan meroling bangku, merubah posisi duduk

  dengan posisi punggung tegak agar anak-anak terhindar dari ngantuk. 65

  Kesiapan siswa untuk belajar terkendala oleh ruang yang tidak mendukung proses pembelajaran, sehingga siswa merasa bosan berada di dalam ruangan kelas. Adapun usaha guru moncari solusi sudah sangat tepat karena menggunakan cara bagaimana agar siswa tidak merasa bosan ketika menerima pelajaran di ruangan kelas yang tidak mendukung.

  65 Wawancara dengan Puji Astuti, selaku guru keperawatan SMK Assalaam , pada

  tanggal 21 Juli 2015, jam 11.00 Wita, di sekolah.

  e. Kurangnya kesadaran dari siswa dalam mengikuti pelajaran Ada banyak faktor yang membuat siswa sering tidak memperhatikan

  pelajaran, salah satunya karena mereka tidak paham dengan pelajaran yang diberikan oleh guru sehingga siswa tidak memahami apa yang diberikan oleh guru tersebut.

  Kurang adanya kesadaran dalam mengikuti pelajaran sehingga mereka acuh tak acuh, berbicara sendiri ketika pelajaran berlangsung sehingga mengganggu siswa yang lain serta sifat siswa yang sedikit meremehkan dan menyepelekan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam karena tidak

  diujikan dalam ujian Nasional. 66

  Seorang guru merupakan penunjang dari suatu pembelajaran. Berhasilnya suatu pembelajaran dikarenakan karena seorang guru dan didukung oleh keaktifan siswa didalam kelas dalam menerima materi pelajaran.

  f. Alokasi waktu yang sedikit dan jadwal yang tidak mendukung sehingga dalam mengajar kurang maksimal.