15
Alveolar,
6
kehilangan perlekatan jaringan periodonsium, peningkatan keparahan penyakit periodontal dan kehilangan gigi.
7
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa penyakit periodontal perempuan menopause lebih parah
dibandingkan dengan yang belum menopause. Sebanyak 60 perempuan menopause mempunyai penyakit periodontal yang bersifat irreversibel.
8
Oleh karena itu, menopause bisa menjadi salah satu faktor risiko keparahan penyakit periodontal.
Untuk itu perlu dilakukan penelitian lanjutan guna mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keparahan penyakit periodontal perempuan menopause.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang kemungkinan berpengaruh terhadap keparahan penyakit periodontal perempuan
menopause baik usia dan lama menopause maupun faktor predisposisi lokal yang ditentukan melalui indeks kebersihan mulut dan kalkulus. Hasil penelitian ini dapat
memberikan informasi mengenai keterkaitan faktor-faktor yang berperan terhadap keparahan penyakit periodontal perempuan menopause sehingga dapat dijadikan
dasar penyusunan program pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut perempuan menopause.
1.2 Rumusan Masalah
1. Faktor-faktor apa sajakah yang berpengaruh terhadap keparahan penyakit
periodontal pada perempuan menopause. 2.
Apakah faktor usia dan lama menopause bisa mempengaruhi keparahan penyakit periodontal.
Universitas Sumatera Utara
16
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui tindakan apa sajakah yang bisa dilakukan pada perempuan
menopause dalam mengurangi keparahan penyakit periodontal.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya kesehatan gigi dan rongga
mulut pada perempuan menopause. 2.
Sebagai informasi untuk dokter gigi bahwa masa menopause bisa mempengaruhi keparahan penyakit periodontal.
3. Diharapkan nantinya dokter gigi akan lebih meningkatkan perannya dalam
memperbaiki taraf kesehatan masyarakat, khususnya perempuan menopause.
Universitas Sumatera Utara
2
Fakultas Kedokteran Gigi Departemen Periodonsia
Tahun 2011
Mohd Faisal Bin Ab Rahman Hubungan Keparahan Penyakit Periodontal Berdasarkan Lama Menopause
pada Perempuan Manula di Panti Jompo Binjai x + 39 halaman
Menopause didefinisikan secara teknis sebagai berhentinya periode menstruasi selama 12 bulan akibat tidak aktifnya folikel sel telur. Pada saat seorang
wanita sudah memasuki menopause, produksi estrogen terhenti. Akibatnya dapat terjadi perubahan rasa atau pengecapan, dan lebih sensitif terhadap makanan dan
minuman yang panas ataupun dingin, dan juga menurunnya aliran saliva air liur yang dapat menyebabkan xerostomia dry mouth.
Penelitian ini bersifat observasional analitik yang menggunakan desain penelitian rancangan observasi pada pasien dengan menggunakan metode Cross-
Sectional. Sampel penelitian diperoleh dari perempuan yang telah mangalami masa menopause di Panti Jompo Binjai yang dipilih dengan metode purposive sampling
yaitu pemilihan sampel berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Pengolahan data dianalisis dengan uji statistik T Independen.
Universitas Sumatera Utara
3
Sampel-sampel yang di observasi berjumlah 67 orang Hasil uji statistik T Independen menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan p 0,005 antara lama
masa menopause dengan keparahan penyakit periodontal pada wanita menopause. Tingkat keparahan periodontal terlihat lebih parah pada perempuan yang telah lama
mengalami masa menopause jika dibandingkan dengan yang masih belum lama mengalami masa menopause.
Key words : Menopause, jaringan periodonsium, keparahan periodontal. Daftar Pustaka : 9 2000 – 2010
Universitas Sumatera Utara
17
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA