Analisis Strategi yang Diperlukan Untuk Pengembangan sapi Potong- Integrasi Dengan Perkebunan Kelapa Sawit di Kabupaten Deli Serdang
Analisis Faktor Internal
Analisis faktor lingkungan internal digunakan sebagai kekuatan strengths dan kelemahan weakness.
1. Kekuatan Strenght
Beberapa faktor internal yang merupakan kekuatan untuk pengembangan Sapi Potong – Integrasi dengan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Deli
Serdang, yaitu :
a. Sumber Daya Peternak
Sumber daya manusia yaitu para peternak, pada umumnya adalah beternakbertani yang merupakan faktor kekuatan pendukung keberhasilan
pengembangan sapi potong – integrasi dengan perkebunan kelapa sawit. Dengan penguasaan teknologi dan pelatihan yang diberikan diharapkan peternak mampu
mengembangkan usahanya lebih profesional sehingga tidak lagi merupakan usaha sampingan.
b. Pengalaman Berternak Sapi Potong
Pengalaman peternak dalam usaha sapi potong sudah memadai dengan usia rata-rata masih relatif muda sehingga kreatifitas dan produktifitas masih
dapat ditingkatkan dan dikembangkan untuk memanfaatkan inovasi dan teknologi yang berkembang dibidang peternakan.
c. Pemanfaatan Hijauan Antara Tanaman HAT Sudah Tinggi
Peternak telah melakukan integrasi sapi dengan kelapa sawit melalui pemanfaatan hijauan antara tanaman yang tumbuh diantara tanaman kelapa sawit.
Para peternak yang memiliki kebun kelapa sawit sudah melakukan penyabitan rumput dan tidak lagi menggembalakan sapi di areal perkebunan karena dapat
merusak tanaman kelapa sawit dan pengerasan tanah. Peternak yang tidak memiliki kebun kelapa sawit sudah mengikuti anjuran pihak perkebunan untuk
tidak menggembalakan sapinya di areal perkebunan dan mengikuti peraturan yang telah disepakati bersama dengan pihak perkebunan.
Universitas Sumatera Utara
d. Adanya Kelompok Peternak Sapi
Peternak pada umumnya sudah mempunyai kelompok peternak sapi dalam mengembangkan usahanya. Melalui kelompok peternak dilakukan upaya
pengembangan sapi potong bantuan pemerintah, baik yang bersumber dari APBD Kabupaten , APBD Propinsi dan APBN dari pemerintah pusat. Dengan menjadi
anggota kelompok, peternak belajar cara berorganisasi, memperoleh pendidikan dan pelatihan dan dapat bermitra dengan pihak swasta atau lembaga keuangan
yang ada.
e. Pemeliharaan Sapi Secara Intensif
Pemeliharaan sapi secara intensif sudah menjadi pilihan peternak mengingat keterbatasan lahan untuk penggembalaan dan kesepakatan dengan
pihak perkebunan yang memperkenankan peternak untuk menyabit rumput yang tumbuh di areal perkebunan. Pemeliharaan Sapi secara intensif mempermudah
peternak untuk mengelola usaha ternak sapi karena pertumbuhan sapi dapat diawasi, perkawinan dapat dikontrol dan pencegahan penyakit mudah dilakukan.
f. Sarana dan Prasarana Pemeliharaan Sapi