Konsep Dasar Persepsi Proses Terjadinya Persepsi

12

2.1.3 Konsep Dasar Persepsi

Slameto 2003: 103-105, menyebutkan beberapa prinsip dasar tentang persepsi yang perlu diketahui agar tercipta komunikasi yang efektif adalah sebagai berikut : a. Persepsi itu relatif bukannya absolut Manusia bukanlah instrumen yang mampu menyerap segala sesuatu persis seperti keadaan sebenarnya. Seseorang tidak dapat menyebutkan secara persis berat suatu benda, tapi ia akan dapat secara relatif menerka berat berbagai benda. Dalam hubungannya dengan kerelatifan persepsi ini, dampak pertama dari suatu perubahan rangsangan dirasakan lebih besar daripada rangsangan yang datang kemudian. b. Persepsi itu selektif Seseorang hanya memperhatikan beberapa rangsangan saja dari banyak rangsangan yang ada disekitarnya pada saat-saat tertentu. Ini berarti bahwa rangsangan yang diterima akan tergantung pada apa yang pernah dipelajari, apa yang pada suatu saat menarik perhatiannya dan kearah mana persepsi tersebut mempunyai kecendurangan. Ini berarti juga ada keterbatasan dalam kemampuan seseorang untuk menerima rangsangan. c. Persepsi itu mempunyai tatanan Orang menerima rangsangan tidak dengan sembarangan. Ia akan menerimanya dalam bentuk hubungan-hubungan atau kelompok-kelompok. 13 Jika rangsangan yang datang tidak lengkap, ia akan melengkapinya sendiri sehingga hubungan ini akan menjadi jelas. d. Persepsi dipengaruhi oleh harapan dan kesiapan penerima rangsangan Harapan dan kesiapan penerima pesan akan menentukan pesan mana yang akan dipilih untuk diterima, selanjutnya bagaimana pesan yang dipilih itu akan ditata dan demikian pula bagaimana pesan tersebut akan diinterpretasi. e. Persepsi seseorang atau kelompok dapat jauh berbeda dengan persepsi orang atau kelompok lain sekalipun situasinya sama Perbedaan persepsi ini dapat ditelusuri pada adanya perbedaan- perbedaan individual, perbedaan dalam kepribadian, perbedaan dalam sikap atau perbedaan dalam motivasi.

2.1.4 Proses Terjadinya Persepsi

Proses terjadinya persepsi dapat dijelaskan sebagai berikut. Objek menimbulkan stimulus dan stimulus mengenai alat indera atau reseptor, perlu diketahui bahwa antara objek dan stimulus itu menjadi satu, misalnya dalam hal tekanan mengenai kulit, sehingga akan terasa tekanan tersebut. Proses stimulus mengenai alat indera merupakan proses kelamaan atau proses fisik. Stimulus yang diterima oleh indera kita diteruskan oleh syaraf sensorik ke otak. Proses ini yang disebut sebagai proses fisiologis, kemudian terjadilah proses di otak sebagai proses kesadaran sehingga individu menyadari 14 apa yang dilihat, apa yang didengar, apa yang diraba. Proses yang terjadi dalam otak atau pusat syaraf kesadaran inilah yang disebut sebagai proses psikologis. Proses persepsi pada tahap terakhir ini dapat dikemukakan bahwa persepsi seorang individu tersebut menyadari tentang apa yang dia lihat, dia dengar, atau dia raba yaitu stimulus yang diterima melalui alat indera. Proses ini merupakan proses terakhir dari persepsi dan merupakan persepsi dapat diambil dari berbagai macam bentuk. Persepsi dalam proses ini perlu adanya perhatian sebagai langkah persiapan dalam persepsi itu. Hal tersebut karena keadaan menunjukkan bahwa seorang individu tidak hanya dikenai stimulus saja, tetapi individu dikenai berbagai macam stimulus yang ditimbulkan oleh berbagai macam keadaan yang ada disekitarnya, namun demikian tidak semua stimulus mendapatkan respon individu untuk di persepsi. Secara sistematis hal tersebut dapat dikemukakan sebagai berikut : Gambar 1. Proses terjadinya persepsi Bimo Walgito, 2004 : 91 Keterangan gambar : St = Stimulus Fi = Faktor Intern Faktor dalam termasuk perhatian SP = Struktur Pribadi Individu St St St St Respon Fi Fi Fi Fi SP 15 Skema tersebut memberikan gambaran individu menerima rangsang dari bermacam-macam stimulus yang datang dari lingkungannya. Tetapi tidak semua stimulus akan diperhatikan atau akan diberi respon. Individu mengadakan seleksi terhadap stimulus yang mengenainya, dan disini berperan perhatian. Salah satu pandangan yang dianut secara luas menyatakan bahwa psikologis, sebagai telaah ilmiah, berhubungan dengan unsur dan proses yang merupakan perantara rangsangan dari luar organisme dengan tanggapan fisik organisme yang dapat diamati terhadap rangsangan. Menurut rumusan ini, yang dikenal dengan teori rangsangan-tanggapan stimulus-respon, persepsi merupakan bagian dari keseluruhan proses yang menghasilkan tanggapan setelah rangsangan diterapkan kepada manusia. Sub proses psikologis lainnya yang mungkin adalah pengenalan, perasaan, dan penalaran. 2.2 Penjas Orkes 2.2.1 Pengertian Penjas Orkes