commit to user
Kutipan-kutipan di atas menunjukkan bahwa Maruti merupakan tokoh perempuan dalam novel
Ma ruti Jer it Ha ti Seor ang P enar i
yang berani menentukan pilihan hidup.
d. Perlawanan Perempuan dalam Novel
Maruti Jerit Hati Seorang Penari
Karya Achmad Munif
Kekerasan dan penindasan yang terjadi terkadang menimbulkan perlawanan dari pihak yang tertindas. Dalam novel
Ma ruti Jerit Hati Seor a ng Pena ri
, perlawanan perempuan digambarkan pada tokoh Maruti. Maruti merupakan sosok yang santun, bijaksana, pemaaf tetapi tegas.
Penderitaan yang ia alami menjadikannya perempuan yang tegar. Maruti mampu membebaskan diri dari usaha dari pelecehan seksual yang dilakukan
oleh Lukito Haryadi. Fakta ini dapat dibaca dari kutipan berikut: Ia sadar ketika merasa ada pelukan kuat di tubuhnya. Ia
terkejut ternyata laki-laki yang memeluknya itu Mas Luk. Ia meronta dan berusaha sekeras-kerasnya melepaskan diri dari
pelukan Mas Luk. Namun rupanya laki-laki itu sudah kesetanan. Terjadi pergumulan yang seru dengan laki-laki itu. Ia berhasil
menendang selangkangan Mas Luk. Laki-laki itu kesakitan dan melepaskan pelukannya. Dengan cepat ia lari keluar kamar
dengan memutar kunci yang masih menancap di lubangnya. Achmad Munif, 2005: 151.
Selain Lukito Haryadi ia juga bisa melepaskan diri dari usaha perkosaan yang akan dilakukan oleh pasien pijatnya. Paras Maruti yang
cantik, semampai, dan bekerja sebagai tukang pijat, terkadang membuat laki- laki hidung belang bertindak tak senonoh. Tanpa disengaja, kecantikan Maruti
kadang membuat laki-laki tergoda. Pandangan bahwa perempuan tukang pijat
commit to user
merupakan pilihan pekerjaan yang rendah masih ada di masyarakat. Apalagi tukang pijat di losmen-losmen. Seperti pada kutipan berikut:
Dan ia adalah tukang pijat. Sepertinya ada hukum tidak tertulis bahwa perempuan tukang pijat tidak boleh marah kalau
digoda bahkan dilecehkan. Ia harus tetap senyum, kalau perlu tertawa ketika pasiennya berbuat sedikit kurang ajar. Bagi
Maruti kalau sedikit saja tidak apa-apa asal tidak lebih dari itu. Pernah ada laki-laki nekad mau memperkosanya. Namun laki-
laki itu gemeteran ketika ujung belati yang runcing menempel di perutnya. Achmad Munif, 2005: 16.
Dari kutipan di atas, Maruti digambarkan sebagai tokoh perempuan lembut tetapi berani melakukan perlawanan terhadap tindakan yang
merendahkan dirinya. Selain itu Maruti mampu melakukan perlawanan terhadap anggapan miring masyarakat terhadap dirinya. Perlawanan itu
dibuktikan dengan usahanya dalam mempertahankan rumah singgah. Perlawanan perempuan lain ditunjukkan melalui tokoh Nensi. Saat
hatinya hancur, sampai ada keinginan bunuh diri, Nensi mampu bangkit lagi dari keterpurukan. Ia berusaha melawan kecewa dan sakithatinya dengan
melukis.
e. Subordinasi Perempuan