Hasil Uji Instrumen HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Makanan 32 25,796 a 46,19426 Normal Pakaian 35 51,464 a 49,80185 Normal Hiburan 16 20,566 a 24,99579 Normal Dari hasil uji normalitas pada Tabel di atas dapat dijelaskan bahwa seluruh variabel nilai X² hitung X² Tabel nya dengan nilai alpha α = 0.05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa keenam variabel tersebut adalah berdistribusi normal pada taraf signifikan = 0,05 dan dapat dianalisa dengan menggunakan analisis korelasi regresi. 2. Uji Linieritas Untuk membuktikan apakah data variabel bebas memiliki hubungan yang linier dengan variabel terikat, maka dilakukan uji linieritas. Teknik yang digunakan adalah teknik analisis regresi sederhana. Kriteria linier ditunjukkan apabila nilai F Tabel Fhitung pada tarap signifikan = 0,05 atau = 0,01. 181 Hasil ringkasan dari uji linieritas antara variabel bebas dengan variabel terikat dapat dilihat pad tabel berikut: Tabel 31 Rangkuman Hasil Analisis Uji Linieritas No. Korelasi F hitung F Tabel = 0,05 Garis Regresi 1 Iklan dengan pilihan makanan 35,014 2,619 linier 2 Iklan dengan pilihan pakaian 51,001 2,619 linier 181 Wahid, Jalan Pintas Menguasai SPSS, Andi Offset, Jogjakarta, 2002: 81 3 Iklan dengan pilihan hiburan 48,459 2,619 linier 4 Sinetron dengan pilihan makanan 22,348 2,619 linier 5 Sinetron dengan pilihan pakaian 21,827 2,619 linier 6 Sinetron dengan pilihan hiburan 65,119 2,619 linier 7 Infotainment dengan pilihan makanan 55,084 2,619 linier 8 Infotainment dengan pilihan pakaian 13,989 2,619 linier 9 Infotainment dengan pilihan hiburan 37,543 2,619 linier

E. Penerimaan atau Penolakan Hipotesis

Pada penelitian ini variabel independent adalah menonton televisi yang mencakup iklan, sinetron dan infotainment. Variabel dependent adalah globalisasi budaya yang mencakup pemilihan makanan, pakaian dan hiburan, ada enam variabel yang akan dinilai, yaitu: Masing-masing variabel memiliki indikator. Untuk mengetahui apakah ada korelasi hubungan di antara tiga pengamatan variabel, terlebih dahulu harus diketahui nilai koefisien regresi b. Ketentuan yang berlaku adalah : 1. Ho : b = 0. Artinya nilai b sama dengan nol 0, berarti tidak ada hubungan linier antara variabel independen dan dependen. 2. H1 : b 0. Artinya nilai b tidak sama dengan nol 0, berarti ada hubungan linier antara variabel independen dan dependen. 182 Sedangkan untuk menguji tingkat signifikansi hubungan di antara dua variabel, maka ketentuan yang berlaku adalah: Bila t hitung lebih besar dari t tabel, maka Ho ditolak, artinya kedua memiliki hubungan linier pada tingkat signifikansi tertentu. Harga t tabel dengan N = 50 untuk 182 Wahid Sulaiman, Jalan Pintas Menguasai SPSS Yogyakarta: Andi, 2002, h. 150. tingkat signifikansi 0.05 5 adalah 2,009. Sedangkan untuk tingkat signifikansi 0.01 1 adalah 2,678. Untuk mempermudah penghitungannya, maka digunakan alat bantu SPSS versi 13,0. Kemudian untuk mengkomparasikan dengan perhitungan korelasi Pearson , berlaku ketentuan sebagai berikut : 1. Bila diujung angka korelasi terdapat dua tanda bintang , berarti korelasi diantara dua variabel signifikan pada tingkat 1 tingkat kepercayaan 99 atau sangat signifikan searah positif. Dan bila di depan angka korelasi terdapat tanda minus atau negatif - berarti sangat signifikan berlawanan arah negatif. 2. Bila di ujung angka korelasi terdapat satu tanda bintang , berarti korelasi diantara dua variabel signifikan pada tingkat 5 tingkat kepercayaan 95 atau signifikan searah positif. Dan bila di depan angka korelasi terdapat tanda minus atau negatif - berarti signifikan berlawanan arah negatif. 3. Bila di ujung angka korelasi tidak terdapat tanda bintang, berarti korelasi diantara dua variabel signifikan pada tingkat di atas 5 tingkat kepercayaan 95 atau memiliki korelasi yang tidak signifikan searah positif. Dan bila di depan angka korelasi terdapat tanda minus atau negatif - berarti tidak signifikan berlawanan arah negatif. 4. Bila angka korelasi menunjukkan angka nol, berarti kedua variabel tidak memiliki korelasi 183 .

F. Pengujian Hipotesis

Pada penelitian ini, ada 4 hipotesis yang akan diuji dengan korelasi Pearson dan Regresi. Analisis korelasi untuk menyatakan derajat keeratan hubungan antara variabel tingkat signifikansi. Sedangkan analisis 183 Wahid Sulaiman, Jalan…, h. 116.