commit to user
26
BAB IV DESKRIPSI LEMBAGA INSTANSI
A. Profil Rumah Sakit
Nama Rumah Sakit : Brayat Minulya
Alamat : Jl. Dr Setia Budi 106 Solo
Telephone : 0271 710170, 711737, 716646
Faximile : 0271 727309
E- mail : rsbmsloIndosat.Net.Id
Tanggal Berdiri : 08 Desember 1949
Nama Yayasan : Swasta Yayasan Brayat Minulya
Kepemilikan : Perkumpulan Suster Suster Santo Fransiskus
Semarang Klasifikasi Kelas
: Type C Luas Lahan
: 11. 634 m
2
termasuk gedung penunjang non medis dan rumah dinas dokter
Luas Bangunan : 9.544 m
2
Rumah Sakit Brayat Minulya memiliki Logo sebagai berikut: Gambar 4.4
Logo Rumah Sakit Brayat Minulya
Sumber: Buku Profil Perusahaan Rumah Sakit Brayat Minulya
commit to user
27 Arti Logo Rumah sakit Brayat Minulya tersebut, yaitu:
1. Bentuk Segi Lima
: Sesuai dengan dasar negara Indonesia Pancasila
2. Salib
: Lambang Kemenangan Kristus 3.
Ular : Lambang Kesehatan-kesembuhan dari segi
historis dan konteks biblis, ketika umat Israel memberontak kepada Allah, Allah
menghukum dengan pagutan ular. Allah mengutus Nabi Musa mengangkat tongkat
ular di padang gurun, barang siapa terkena pagutan ular, tidak akan mati bila
memandang tongkat ular. 4.
Lampu : Lampu Florence Nightingale, lambang
perawatan. 5.
Api yang bernyala merah : Lambang cinta kasih yang berkobar.
6. Dua Tangan
: Lambang kesiapsiagaan untuk menolong. 7.
Daun Muda berwarna hijau : Lambang Harapan untuk selalu tumbuh dan
berkembang. 8.
Warna Dasar Biru : Lambang Kesetiaan di dalam tugas.
9. Warna Kuning dalam Lampu
: Lambang Kesabaran Hati. 10.
Warna Putih dalam Salib : Lambang Kesucian.
B. Riwayat Perkembangan Rumah Sakit Brayat Minulya
Pada tahun 1949 Pemimpin para Suster Biarawati Karya Kesehatan BKK di Belanda Sr. Elenora Lippits bersama salah satu dari lima suster perintis BKK di
Indonesia yang mulai berkarya di Makasar pada tahun 1947, pergi ke Solo untuk melihat kemungkinan memulai karyanya di Solo. Mereka memulai mengadakan
persiapan untuk mendirikan Balai Pengobatan serta Rumah Bersalin di Jl. Kebalen No. 2 dengan kapasitas 6 tempat tidur. Pada tanggal 3 Desember 1949 mereka
commit to user
28 membuka poliklinik serta Rumah Bersalin dan pada tanggal 8 Desember 1949
rumah tinggal para Suster serta pusat pelayanan mereka diresmikan. Karya para Suster tersebut ternyata mendapat tanggapan yang cukup baik dari
masyarakat, terbukti pada tanggal 10 Desember 1949 ibu hamil pertama memeriksakan diri dan pada tanggal 16 Desember 1949 ibu bersalin pertama
datang memanfaatkan Klinik Bersalin Brayat Minulya. Pada bulan bulan pertama tahun 1950 tercatat rata
rata 30 40 pasien per hari datang
memeriksakan diri di poliklinik. Sejalan dengan berjalannya waktu dan berkembangnya kebutuhan pelayanan kesehatan dari masyarakat yang semakin
meningkat. Poliklinik dan Rumah Bersalin Brayat Minulya tidak lagi dapat menampung kegiatan yang dilakukan. Kemudian mereka membeli sebidang tanah
di Jl. Tagore no. 51 52 kini Jl. Dr. Setiabudi 106. Pada bulan Maret 1952 Poliklinik dan Rumah Bersalin sudah dapat
dipindahkan ke lokasi yang lebih luas tersebut. Di tempat inilah kemandirian Rumah Bersalin Poliklinik Brayat Minulya tumbuh dan berkembang. Pada tahun
1954 didirikan Yayasan Brayat Minulya yang mengelola karya tersebut selanjutnya, dan sebagian besar pengurusnya adalah kaum awam. Dua Tahun
kemudian 1956 pelayanan diperluas dengan bangsal ibu bersalin, laboratorium, dan dapur. Penambahan bangsal untuk perawatan pasien kanak kanak baru
dilaksanakan pada tahun 1966. Sejak Pemerintah mengeluarkan peraturan bahwa Rumah Sakit Bersalin tidak
boleh memberikan pelayanan kesehatan yang lain seperti poliklinik dan perawatan anak yang sakit, peraturan tersebut menghadapkan Rumah Bersalin Brayat
Minulya pada dua pilihan yang sama sama membawa resiko. Tetap sebagai Rumah Bersalin berarti harus menutup pelayanan Poliklinik dan bangsal
perawatan anak atau menjadi Rumah sakit Umum type D dengan menambah fasilitas kamar bedah dan Rontgen.
Melalui pembicaraan dan pemikiran yang matang akhirnya diputuskan untuk menjadi Rumah Sakit Umum SK Menkes No. 539yankesRS1983 dengan
kapasitas 60 tempat tidur, namun demikian dalam jangka waktu lima tahun harus memenuhi persyaratan yang ditentukan fasilitas kamar bedah dan rontgen.
commit to user
29 Apabila tidak dapat memenuhi maka SK ijin tersebut akan dicabut. Untuk
memenuhi tuntutan sebagai RSU tersebut, Pimpinan Rumah Sakit dan para Suster BKK memutuskan untuk menyerahkan pengelolaan RS Brayat Minulya ke
pengelola yang lain karena keterbatasan tenaga menyebabkan suster suster BKK merasa berat untuk memenuhi tuntutan pemerintah, serta arah pengutusan tarekat
BKK, dengan memberikan pelayanan kesehatan melalui institusi, mendorong para anggota BKK untuk mengembangkan cara pelayanan kesehatan lain yang lebih
memasyarakat. Kini Rumah sakit Brayat Minulya telah berhasil merenovasi gedung dengan penambahan serta pemindahan kamar kamar rawat inap menjadi
lebih nyaman dan lebih baik.
C. Visi, Misi, Falsafah, dan Motto