Aksesibilitas Laporan Keuangan Tinjauan Teoritis 1. Laporan Keuangan Daerah

g menyediakan informasi yang berguna untuk mengevaluasi kemampuan entitas pelaporan dalam mendanai aktivitasnya. Menurut Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, kerangka konseptual akuntansi pemerintahan paragraph 21 sampai 22 bahwa : Laporan keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan. Setiap entitas pelaporan mempunyai kewajiban untuk melaporkan upaya-upaya yang telah dicapai dalam pelaksanaan kegiatan secara sistematis dan terstruktur pada suatu periode pelaporan untuk kepentingan : a. akuntabilitas, Mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya serta pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada unit organisasi pemerintah dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan secara periodik. b. manajerial, Menyediakan informasi keuangan yang berguna untuk perencanaan dan pengelolaan keuangan pemerintahan serta memudahkan pengendalian yang efektif atas seluruh aset, hutang, dan ekuitas dana. c. transparansi, Menyediakan informasi keuangan yang terbuka bagi masyarakat dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang baik. d. keseimbangan antar generasi intergrational equity. Membantu para pengguna dalam mengetahui kecukupan penerimaan pemerintah pada periode pelaporan untuk membiayai seluruh pengeluaran yang dialokasikan dan apakah generasi yang akan datang diasumsikan akan ikut menanggung beban pengeluaran tersebut. Menurut Undang-Undang nomor 13 tahun 2003 pasal 31 dinyatakan bahwa laporan keuangan yang harus disajikan oleh kepala daerah setidak-tidaknya meliputi Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas, dan Catatan Atas Laporan Keuangan.

2. Aksesibilitas Laporan Keuangan

Universitas Sumatera Utara Akuntabilitas yang efektif tergantung kepada akses publik Shende dan Bennett, 2004 dalam Mulyana, 2006. Sehingga aksesibilitas dalam pelaporan keuangan daerah merupakan salah satu upaya penguatan partisipasi publik. Dalam Undang-Undang nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, pasal 103, dinyatakan bahwa informasi yang dimuat dalam sistem informasi keuangan daerah merupakan data terbuka yang dapat diketahui, diakses dan diperoleh oleh masyarakat. Yang berarti pula bahwa pemerintah daerah harus membuka akses kepada pihak pengguna secara luas atas laporan keuangannya melalui internet, surat kabar atau media lain. Berdasarkan Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 pasal 102 ayat 3 disebutkan bahwa: Informasi yang berkaitan dengan sistem informasi keuangan daerah sebagaimana dimaksud pada ayat 1, mencakup : a APBD dan laporan realisasi APBD propinsi, kabupaten, dan kota, b neraca daerah, c laporan arus kas, d cacatan atas laporan keuangan daerah, e dana dekonsentrasi dan dana tugas pembantuan, f laporan keuangan perusahaan daerah, g data yang berkaitan dengan kenutuhan fiskal dan kapasitas fiskal daerah. Hak memperoleh informasi merupakan hak asasi manusia dan keterbukaan informasi publik merupakan salah satu ciri penting negara demokraris yang menjunjung tinggi kedaulatan rakyat untuk mewujudkan pemerintahan yang baik. Bahwa keterbukaan informasi publik merupakan sarana dalam mengoptimalkan pengawasan publik terhadap penyelenggara negara dan badan publik lainnya dan segala sesuatu yang berakibat bagi kepentingan publik. Dalam Universitas Sumatera Utara hal ini pemerintah daerah berdasarkan UU No. 14 Tahun 2008, pasal 7 ayat 3, menyatakan bahwa dalam menyediakan informasi publik yang akurat, benar, dan tidak menyesatkan maka badan publik harus membangun dan mengembangkan sistem informasi dan dokumentasi untuk mengelola informasi publik secara baik dan efisien sehingga dapat diakses dengan mudah. Menurut UU No. 14 Tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik, pasal 1 ayat 2, yang dimaksud dengan informasi publik adalah informasi yang dihasilkan, disimpan, dikelola, dikirim danatau diterima oleh badan publik yang berkaitan dengan penyelenggara dan penyelenggaraan negara danatau penyelenggara dan penyelenggaraan badan publik lainnya yang berkaitan dengan kepentingan publik. Keterbukaan informasi sangat penting guna mewujudkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah. Hal ini sesuai dengan tujuan disahkannya Undang-Undang keterbukaan informasi publik, sebagaimana dinyatakan dalam pasal 3d bahwa keterbukaan informasi publik bertujuan untuk mewujudkan penyelenggaraan negara yang baik, yaitu trasparan, efektif dan efisien, akuntabel serta dapat dipertanggungjawabkan. Laporan keuangan merupakan salah satu bagian dari informasi publik sesuai dengan pasal 9 ayat 2c, yang menyatakan bahwa informasi mengenai laporan keuangan wajib diumumkan secara berkala. Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa Aksesibilitas laporan keuangan merupakan kemampuan untuk memberikan akses bagi pihak-pihak yang Universitas Sumatera Utara berkepentingan stakeholder untuk mengetahui atau memperoleh infprmasi atas laporan keuangan berdasarkan prinsip mudah dan biaya murah.

3. Transparansi dan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penyajian dan Aksesibilitas Laporan Keuangan Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah

0 8 1

PENGARUH PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN DAERAH DAN AKSESIBILITAS LAPORAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP AKUNTABILITAS KEUANGAN DAERAH PADA KABUPATEN PRINGSEWU

7 46 63

PENGARUH PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN DAERAH DAN AKSESIBILITAS LAPORAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN KLATEN.

2 5 14

PENGARUH PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN DAERAH DAN AKSESIBILITAS LAPORAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PENGARUH PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN DAERAH DAN AKSESIBILITAS LAPORAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN KLATEN.

3 8 14

PENDAHULUAN PENGARUH PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN DAERAH DAN AKSESIBILITAS LAPORAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN KLATEN.

0 4 8

PENUTUP PENGARUH PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN DAERAH DAN AKSESIBILITAS LAPORAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN KLATEN.

0 3 34

PENGALAPO Pengaruh Penyajian Laporan Keuangan, Aksesibilitas Laporan Keuangan Terhadap Transparansi dan Akuntabilitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali.

0 3 15

BAB 1 PENDAHULUAN Pengaruh Penyajian Laporan Keuangan, Aksesibilitas Laporan Keuangan Terhadap Transparansi dan Akuntabilitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali.

0 4 8

PENL Pengaruh Penyajian Laporan Keuangan, Aksesibilitas Laporan Keuangan Terhadap Transparansi dan Akuntabilitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali.

0 3 16

PENGARUH PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN, AKSESIBILITAS LAPORAN KEUANGAN DAN PENYAJIAN NERACA TERHADAP AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH ( Studi Empiris Pada Pemerintah Kabupaten Kudus )

0 0 12