Pengujian Hipotesis ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

menunjukkan tidak terjadi heteroskesdastisitas model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah berdasarkan masukan variabel independennya penyajian laporan keuangan daerah dan aksesibilitas laporan keuangan.

2. Uji Autokorelasi

Tabel 4.26 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .394 a .155 .123 2.621 1.757 a. Predictors: Constant, Aksesibilitas Laporan Keuangan, Penyajian Laporan Keuangan b. Dependent Variable: Transparansi dan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah Sumber : hasil pengolahan SPSS 17.0 Tabel 4.26 meunjukkan nilai durbin Watson 1,757 yang berada di sekitar angka 2 maka dapat dikatakan bahwa model regresi terbebas dari asumsi klasik autokorelasi.

E. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji regresi linear berganda. Regresi ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel penyajian laporan keuangan daerah dan aksesibilitas laporan keuangan berpengaruh secara signifikan terhadap transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah. Analisis regresi linear berganda dilakukan dengan menggunakan metode enter, karena dengan metode enter seluruh variabel akan dimasukkan ke dalam analisis untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap Universitas Sumatera Utara variabel dependen. Data akan diolah dengan metode enter pada input alat bantu program statistik dan dihasilkan output pada tabel 4.29 berikut ini. Tabel 4.27 Sumber : hasil pengolahan SPSS 17.0 Berdasarkan tabel 4.27 variables entered removed b analisis staitstik deskriptif yaitu sebagai berikut : 1 variabel yang dimasukkan kedalam persamaan adalah variabel independen yaitu Penyajian Laporan Keuangan Daerah X1 dan Aksesibilitas Laporan Keuangan X2, 2 tidak ada variabel dependen yang dikeluarkan removed, 3 metode yang digunakan untuk memasukkan data yaitu metode enter.

a. Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi R 2 bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen mampu menjelaskan variabel dependen. Dengan kata lain koefisien determinasi digunakan untuk mengukur kemampuan variabel penyajian laporan keuangan daerah X1 dan variabel aksesibilitas laporan keuangan X2 dapat menjelaskan variabel transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah Y. Variables EnteredRemoved Model Variables Entered Variables Removed Method 1 aksesibilitas laporan keuangan daerah, penyajian laporan keuangan daerah a . Enter a. All requested variables entered. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.28 Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .394 a .155 .123 2.621 a. Predictors: Constant, Aksesibilitas Laporan Keuangan, Penyajian Laporan Keuangan b. Dependent Variable: Transparansi dan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah Sumber : hasil pengolahan SPSS 17.0 Hasil regresi secara keseluruhan menunjukkan nilai koefisien korelasi R sebesar 0,394 yang berarti bahwa korelasihubungan antara variabel penyajian laporan keuangan daerah dan aksesibilitas laporan keuangan dengan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah sebesar 39,4. Hal ini menunjukkan adanya hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen walaupun dalam persentase yang relatif kecil. Sedangkan nilai R Square atau koefisien determinasi sebesar 0,155 yang berarti bahwa variabel dependen transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah mampu dijelaskan oleh variabel independen penyajian laporan keuangan dan aksesibilitas laporan keuangan sebesar 15,5 dan sisanya sebesar 84,5 dapat dijelaskan oleh faktor lain di luar penelitian ini.

b. Uji Parsial dengan T-Test

Uji t dilakukan untuk menguji apakah variabel penyajian laporan keuangan X 1 dan aksesibilitas laporan keuangan X 2 , secara parsial atau individu mempunyai pengaruh terhadap transparansi dan akuntabilitas pengelolaan laporan keuangan Y. Universitas Sumatera Utara Nilai t hitung dapat diperoleh dengan menggunakan alat bantu program statistik seperti terlihat pada tabel 4.29 di bawah ini. Tabel 4.29 Hasil Uji T Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 15.876 3.882 4.090 .000 Penyajian Laporan Keuangan .222 .101 .281 2.198 .032 Aksesibilitas Laporan Keuangan .542 .215 .322 2.519 .015 a. Dependent Variable: Transparansi dan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah Sumber : hasil pengolahan SPSS 17.0 Berdasarkan hasil pengolahan data yang terlihat pada kolom unstandardized coefficients bagian B diperoleh model persamaan regresi linear berganda sebagai berikut : Y = 15,876 + 0,222X 1 + 0,542X 2 + е Interpretasi dari persamaan regresi berganda di atas adalah sebagai berikut : 1. Konstanta a = 15,876, menunjukkan harga konstan, dimana jika tidak ada variabel penyajian laporan keuangan daerah dan aksesibilitas laporan keuangan yang mempengaruhi transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah, maka nilai transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah Y adalah sebesar 15,876. 2. Koefisien regresi variabel penyajian laporan keuangan daerah X 1 = 0,222, menunjukkan bahwa setiap kenaikan 1 satuan variabel penyajian Universitas Sumatera Utara laporan keuangan daerah X 1 akan mendorong peningkatan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah sebesar 0,222 satuan dengan anggapan variabel aksesibilitas laporan keuangan X 2 adalah tetapkonstan. 3. Koefisien regresi variabel aksesibilitas laporan keuangan X 2 = 0,542, menunjukkan setiap kenaikan 1 satuan variabel aksesibilitas laporan keuangan X 2 akan mendorong peningkatan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah sebesar 0,542 satuan dengan anggapan bahwa variabel transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah X 1 adalah tetapkonstan. 4. Standar error е menunjukkan tingkat kesalahan pengganggu. 1 Variabel penyajian laporan keuangan daerah X 1 Berdasarkan tabel 4.29 diatas dapat dilihat bahwa variabel penyajian laporan keuangan daerah memiliki t hitung sebesar 2,198 dengan signifikan 0,032 yang lebih kecil dari 0,05 artinya signifikan. Signifikan disini berarti hipotesis diterima. Ini berarti penyajian laporan keuangan daerah berpengaruh signifikan terhadap transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah. Dengan demikian hipotesis pertama yang menyatakan penyajian laporan keuangan daerah berpengaruh signifikan terhadap transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah terbukti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan menyajikan laporan keuangan daerah akan berimplikasi terhadap peningkatan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah. Universitas Sumatera Utara 2 Variabel aksesibilitas laporan keuangan X 2 Berdasarkan tabel 4.29 diatas dapat dilihat bahwa variabel aksesibilitas laporan keuangan memiliki t hitung sebesar 2,519 dengan signifikan sebesar 0,015 yang lebih kecil dari 0,05, artinya signifikan. Ini berarti aksesibilitas laporan keuangan berpengaruh signifikan terhadap transparansi dan akuntabilitas laporan keuangan. Dengan demikian hipotesis kedua yang menyatakan aksesibilitas laporan keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap transparansi dan akuntabilitas laporan keuangan adalah terbukti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan memberikan kemudahan akses terhadap laporan keuangan bagi para pengguna ternyata akan mampu meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah. c. Uji Simultan dengan F-Test Tabel 4.30 Hasil Uji F ANOVA b Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 66.915 2 33.458 4.871 .011 a Residual 364.067 53 6.869 Total 430.982 55 a. Predictors: Constant, Aksesibilitas Laporan Keuangan, Penyajian Laporan Keuangan b. Dependent Variable: Transparansi dan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah Sumber : hasil pengolahan SPSS 17.0 Berdasarkan tabel 4.30 diatas dapat dilihat bahwa dalam pengujian menunjukkan hasil f hitung sebesar 4,871 dengan signifikan 0,011 yang lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Berarti penyajian laporan keuangan daerah dan aksesibilitas laporan keuangan secara bersama-sama atau Universitas Sumatera Utara serempak berpengaruh positif terhadap transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah.

F. Pembahasan Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penyajian dan Aksesibilitas Laporan Keuangan Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah

0 8 1

PENGARUH PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN DAERAH DAN AKSESIBILITAS LAPORAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP AKUNTABILITAS KEUANGAN DAERAH PADA KABUPATEN PRINGSEWU

7 46 63

PENGARUH PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN DAERAH DAN AKSESIBILITAS LAPORAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN KLATEN.

2 5 14

PENGARUH PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN DAERAH DAN AKSESIBILITAS LAPORAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PENGARUH PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN DAERAH DAN AKSESIBILITAS LAPORAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN KLATEN.

3 8 14

PENDAHULUAN PENGARUH PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN DAERAH DAN AKSESIBILITAS LAPORAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN KLATEN.

0 4 8

PENUTUP PENGARUH PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN DAERAH DAN AKSESIBILITAS LAPORAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN KLATEN.

0 3 34

PENGALAPO Pengaruh Penyajian Laporan Keuangan, Aksesibilitas Laporan Keuangan Terhadap Transparansi dan Akuntabilitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali.

0 3 15

BAB 1 PENDAHULUAN Pengaruh Penyajian Laporan Keuangan, Aksesibilitas Laporan Keuangan Terhadap Transparansi dan Akuntabilitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali.

0 4 8

PENL Pengaruh Penyajian Laporan Keuangan, Aksesibilitas Laporan Keuangan Terhadap Transparansi dan Akuntabilitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali.

0 3 16

PENGARUH PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN, AKSESIBILITAS LAPORAN KEUANGAN DAN PENYAJIAN NERACA TERHADAP AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH ( Studi Empiris Pada Pemerintah Kabupaten Kudus )

0 0 12