Sejarah Suku Batak Toba

34

C. Suku Batak Toba

1. Sejarah Suku Batak Toba

Suku Batak Toba merupakan salah satu sub bagian dari suku bangsa Batak Vergouwen, 2004. Suku Batak adalah salah satu dari ratusan suku yang terdapat di Indonesia, suku Batak terdapat di wilayah Sumatera Utara. Menurut legenda yang dipercayai sebagian masyarakat Batak bahwa suku batak berasal dari pusuk buhit daerah sianjur Mula Mula sebelah barat Pangururan di pinggiran danau toba. Kalau versi ahli sejarah Batak mengatakan bahwa si Raja Batak dan rombonganya berasal dari Thailand yang menyeberang ke Sumatera melalui Semenanjung Malaysia dan akhirnya sampai ke Sianjur Mula mula dan menetap disana. Sedangkan dari prasasti yang ditemukan di Portibi yang bertahun 1208 dan dibaca oleh Prof. Nilakantisari seorang Guru Besar ahli kepurbakalaan yang berasal dari Madras, India menjelaskan bahwa pada tahun 1024 kerajaan Cola dari India menyerang Sriwijaya dan menguasai daerah Barus.pasukan dari kerajaan Cola kemunggkinan adalah orang-orang Tamil karena ditemukan sekitar 1500 orang Tamil yang bermukim di Barus pada masa itu.Tamil adalah nama salah satu suku yang terdapat di India Sibarani, 2007. Suku Batak Toba yang merupakan salah satu golongan etnis si Sumatera ini sampai kini selalu menempuh kebudayaannya menurut kepribadiannya sendiri. Suku Batak Toba memegang teguh filsafat leluhur yang tertuang di atas landasan Dalihan Na Tolu, semacam demokrasi Batak yang tertua. Setiap orang Batak mendasarkan hidupnya pada filsafat tersebut sejak dahulu sampai sekarang. Solidaritas kekeluargaan yang erat diantara satu klan dengan yang lainnya, satu Universitas Sumatera Utara 35 marga dengan yang lainnya begitu akrab sehingga secara tegas hal itu menyatakan tata hidup yang bernilai tinggi. Sifat kekeluargaan yang berdasarkan Dalihan Na Tolu tersebut menjadi landasan hidup masyarakat Batak Toba. Sistem marga sebagai alat penyatuan dan penggolongan setiap pribadi Batak. Berdasarkan filsafat ini, masyarakat Batak Toba berkumpul, bersama-sama mengawinkan anak, menerima adat pernikahan, dan membayar tuntutan adat sesuai peraturan yang berlaku pada orang Batak Toba Tambunan, 1982. Sifat-sifat mereka yang khas, gaya dan pribadinya, merupakan gambaran yang dapat melukiskan keseluruhan kehidupan mereka, baik di rantau maupun di daerah asal. Keuletan dan kesungguhan dalam bekerja, sifat yang lembut tetapi kadang kasar, dan lagu-lagu daerah yang menggambarkan kampung halaman juga menunjukkan identitas bangsa Batak Toba. Kepribadian yang khas dalam sistem marga turut membantu kelestarian marga itu, sebagai identitas turun temurun dan turut mengatur kehidupan sosial terutama dalam hubungan perkawinan Tambunan, 1982. Kekayaan budaya lainnya juga tidak kalah hebatnya. Batak Toba memiliki kesenian seperti alat-alat musik tradisional, lagu tradisional, kerajinan tangan dan sebagainya yang juga diperkenalkan di luar negeri. Makanan-makanan khas seperti lampet, pakaian tradisional seperti ulos, dan kebiasaan suka berkumpul tetap dipelihara oleh orang Batak Toba bahkan hingga sekarang Tambunan, 1982. Universitas Sumatera Utara 36

D. Dinamika Hubungan