Perbedaan Kesejahteraan Psikologis Pada Masa Pensiun Ditinjau Dari

43

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah komparatif yaitu penelitian yang bersifat membandingkan hasil penelitian dari dua kelompok penelitian yang berbeda namun masih dengan variabel yang sama Siregar, 2013. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat perbedaan tingkat kesejahteraan psikologis pensiunan yang masih memiliki pasangan dengan pensiunan yang jandaduda.

B. Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini sebagai berikut : Variabel Tergantung : Kesejahteraan Psikologis Variabel Bebas : Status Pernikahan

C. Definisi Operasional

1. Kesejahteraan Psikologis Kesejahteraan psikologis atau psychological well-being adalah berfungsinya fungsi-fungsi psikologis secara positif pada pensiunan yang mampu mengarahkan untuk menyadari, menggunakan, serta mengembangkan kemampuanpotensi yang dimiliki, sehingga memberikan kesempatan individu untuk tumbuh, menciptakan kualitas 44 hubungan interpersonal yang baik, mengelola aktivitas di luar dirinya, dan meningkatkan tujuan dalam hidup. Tingginya tingkat kesejahteraan psikologis subjek ditunjukkan dari skor total skala kesejahteraan psikologis. Semakin tinggi skor total skala kesejahteraan psikologis, maka semakin tinggi kesejahteraan psikologis yang dimiliki. 2. Status Pernikahan Status pernikahan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu menikah dan jandaduda. Menikah dapat diartikan sebagai ikatan perkawinan yang sah secara hukum dan agama, sedangkan jandaduda adalah priawanita yang sudah tidak memiliki pasangan yang dikarenakan perceraian secara hukum atau kematian pasangan. Identitas mengenai status pernikahan diungkap dengan pertanyaan terbuka yang ditujukan kepada subjek.

D. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah karyawani perusahaaninstansi yang sudah pensiun. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah convenience sample, yaitu pengambilan sampel berdasarkan kemudahan atau ketersediaan untuk mengaksesnya pada waktu, situasi, dan tempat yang tepat Prasetyo Jannah, 2008; Supratiknya, 2015. Tidak ada batasan yang tetap dalam menentukan berapa usia seseorang untuk pensiun Suardiman, 2011. Namun, mengacu pada pasal 14 ayat 1 UU No.3 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja yang mengatakan bahwa Jaminan Hari Tua JHT diberikan kepada tenaga kerja yang telah mencapai usia 55 tahun. Maka peneliti membuat batasan bahwa subjek penelitian yang akan digunakan adalah pensiunan yang berusia minimal 55 tahun. Peneliti akan memilih subjek yang masih memiliki pasangan yang dikelompokkan dalam kelompok menikah dan subjek yang sudah tidak memiliki pasangan karena cerai secara hukum atau dikarenakan pasangan yang dimiliki telah meninggal dunia yang kemudian dikelompokkan ke dalam kelompok jandaduda. Dalam penelitian ini, peneliti tidak membedakan pensiunan berdasarkan jenis kelamin karena peneliti ingin melihat tingkat kesejahteraan psikologis pada pensiunan yang masih memiliki pasangan menikah dengan pensiunan yang sudah tidak memiliki pasangan jandaduda.

E. Metode dan Alat Pengambilan Data

Alat pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis yang disertai dengan identitas subjek yang diperlukan terutama mengenai status pernikahan subjek. Skala kesejahteraan psikologis menggunakan metode Likert yang terdiri dari pernyataan favorable dan unfavorable dengan empat alternatif jawaban yaitu Sangat Tidak Sesuai STS, Tidak Sesuai TS, Sesuai S, Sangat Sesuai SS. Pemilihan berdasarkan tingkat kesesuaian ini bertujuan agar subjek benar-benar mempertimbangkan sejauh mana isi pernyataan dalam skala kesejahteraan psikologis benar-benar menggambarkan keadaan dirinya atau mengenai perilakunya Azwar, 2012. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46 Skala ini tidak menggunakan alternatif jawaban Netral N dengan tujuan agar menghindari kecenderungan subjek memilih kategori tengah demi mencari aman Supratiknya, 2014. Penilaian dalam skala ini menggunakan metode summated rating dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Pada pernyataan favorable , jawaban “STS” memperoleh skor 1, jawaba n “TS” memperoleh skor 2, jawaban “S” memperoleh 3, dan jawaban “SS” memperoleh skor 4. 2. Pada pernyataan unfavorable , jawaban “STS” memperoleh skor 4, jawaban “TS” memperoleh skor 3, jawaban “S” memperoleh skor 2, dan jawaban “S” memperoleh skor 1. Tinggi rendahnya tingkat kesejahteraan psikologis dilihat dari skor total jawaban subjek pada skala yang diberikan. Distribusi item pada skala kesejahteraan psikologis dapat dilihat dari tabel 1 berikut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI