Limbah Padat Instalasi Pemeliharan Sanitasi Lingkungan Rumah Sakit IPSLRS

Area penyimpanan merupakan tempat dimana barang dan instrument disimpan sebelum dikirimkan untuk digunakan pada pasien. Area penyimpanan harus mengikuti kaidah clean room, dimana terdapat beberapa persyaratan yang membutuhkan pengaturan. Pengaturan suhu dan kelembaban, dinding yang tidak bersudut, lantai yang dilpisi epoxy, pembatasan lalu lintas personil, ventilasi agar bertekanan positif, dan mekanisme lain agar terbebas dari kotoran dan debu seperti posisi rak yang menjauihi dinding. Tempat penyimpanan alat kesehatan dan bahan linen di ruang CSSD belum sesuai dengan persyaratan. Hal ini dapat dilihat dari dinding tempat penyimpanan yang masih bersudut, lantai yang tidak dilapisi epoxy, serta rak penyusun bahan steril yang diletakkan berdekatan dengan dinding sehingga memudahkan terjadinya kontaminasi pada alat yang sudah disterilkan.

4.3 Instalasi Pemeliharan Sanitasi Lingkungan Rumah Sakit IPSLRS

IPSLRS menangani semua limbah hasil kegiatan dari semua instalasi, unit- unit dan ruangan di RSUD dr. Zainoel Abidin meliputi limbah padat limbah padat medis dan limbah padat non medis, limbah cair dan limbah gas. Pengelolaan limbah medis di Rumah Sakit dr. Zainoel Abidin sudah sesuai dengan Kepmenkes RI No. 1204MENKESSKX 2004 tentang persyaratan kesehatan lingkungan Rumah Sakit.

4.3.1 Limbah Padat

Limbah padat Rumah Sakit terdiri dari limbah padat medis dan limbah padat non medis. Limbah padat medis terdiri dari limbah infeksius, limbah benda tajam, limbah farmasi, limbah sitotoksis, limbah kimiawi dan limbah radioaktif Universitas Sumatera Utara sedangkan limbah padat non medis terdiri dari limbah dapur, limbah perkantoran dan limbah taman. Pengelolaan limbah medis yang dilakukan di RSUD dr. Zainoel Abidin adalah sebagai berikut: a. Pemilahan jenis limbah sesuai dengan Kepmenkes No. 1204MENKESSKX2004 yaitu untuk limbah infeksius dengan kantong plastik warna kuning dan limbah benda tajam dimasukkan ke dalam safety box isi 5 Liter. b. Pengumpulan sampah medis di RSUD dr. Zainoel Abidin dilakukan oleh petugas cleaning service pada masing-masing ruangan yang menghasilkan limbah medis, dan di masukkan pada tong sampah medis berwarna kuning dengan kapasitas 240 liter diletakkan pada collection point. c. Pengangkutan atau pengambilan limbah medis dari ruangan penghasil limbah medis diambil oleh petugas cleaning service dengan menggunakan troli berwarna kuning kapasitas 660 liter ke tempat pembuangan pada incinerator. d. Pengukuran berat limbah medis dilakukan sebelum pembakaran untuk mengetahui beratnya maksimal 30 kg untuk 1 x pembakaran di incenerator. e. Pemusnahan limbah medis dilakukan melalui proses pembakaran menggunakan incenerator dengan suhu 1200ºC. Pengelolaan limbah non-medis yang dilakukan di Rumah Sakit Umum daerah dr. Zainoel Abidin adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara a. Sampah umum dimasukkan kedalam tong sampah non-medis yang dilapisi dengan plastik warna hitam oleh petugas. b. Sampah sisa makanan dari dapur dimasukkan ke dalam kantong plastik dan dikeluarkan oleh pramusaji kemudian dimasukkan ke dalam tong sampah yang selanjutnya diambil oleh petugas cleaning service dibawa ke tempat penampungan sementara TPS yang disediakan oleh RSUD dr. Zainoel Abidin dan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Banda Aceh. c. Pengangkutan sampah dari ruangan dilakaukan 4 kali sehari menggunakan troli khusus sampah non-medis berwarna hitam kapasitas 660 liter. d. Sampah umum yang ada di container sampah tempat penampungan sementara diangkut oleh petugas dinas kebersihan dan pertamanan Kota Banda Aceh di bawa ke tempat penampungan akhir TPA di Gampong Jawa Banda Aceh 1 hari sekali.

4.3.2 Limbah Cair