Motif Presentasi Diri Seksual secara Online

4. Konsekuensi Presentasi Diri Seksual Online

Peneliti melakukan review terhadap beberapa penelitian dan menemukan tiga masalah yang berpotensi timbul dari perilaku presentasi diri seksual online. a. Perilaku beresiko Presentasi diri seksual online dapat menimbulkan konsekuensi perilaku seksual beresiko seperti sexual solicitations Mitchell et al., 2007, berhubungan seksual tanpa pengaman dan berganti pasangan Benotsch et al., 2013; Crimmins Siegfried-Spellar, 2014; Dake et al., 2012, dan berganti-ganti pasangan Bobkowski et al., 2012. Perilaku lain adalah penggunaan narkoba Benotsch et al., 2013; Ybarra Mitchell, 2014, alkohol, dan obat-obat terlarang Dake et al., 2012. b. Individu yang melakukan perilaku presentasi diri seksual online rentan menjadi sasaran bagi para predator seksual Sarabia Estevez, 2016 dan rentan menjadi korban cyberbullying Livingstone Smith, 2014. c. Memengaruhi konsep diri. Semakin sering remaja melakukan presentasi diri seksual secara online, maka identitasnya akan didominasi oleh konsep diri seksual. Tak hanya bagi pelaku, individu yang kerap melihat foto diri yang seksi juga cenderung akan mengalami perubahan sikap terhadap seksualitas dan perubahan konsep diri yang didominasi oleh aspek seksualitas Van Oosten, Peter, Boot, 2014. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

E. REMAJA

Penelitian-penelitian sebelumnya menemukan bahwa presentasi diri seksual online dilakukan baik oleh remaja awal maupun remaja akhir menjelang dewasa awal. Dir dan kawan-kawan 2012, Lenhart 2009, serta Mitchell dan kawan-kawan 2012 melakukan penelitian presentasi diri seksual online pada remaja dengan rentang usia 12 hingga 18 tahun. Di sisi lain, penelitian yang dilakukan oleh Benotsch dan kawan-kawan 2013, Gordon-Messer dan kawan-kawan 2012, serta Hudson 2011 menemukan bahwa presentasi diri seksual online dilakukan oleh remaja dengan rentang usia 18-25 tahun yang hampir seluruhnya adalah mahasiswa. Penelitian oleh Englander 2012 hanya menggunakan sampel dengan usia 18 tahun.

1. Definisi Remaja

Curtis 2015 menelisik kembali penelitian-penelitian tentang rentang usia remaja yang ditemukan berbeda-beda dan menyusunnya kembali disesuaikan dengan temuan penelitian dan teori perkembangan. Tahapan remaja yang disebut sebagai masa transisi dependensi anak-anak menuju independensi kedewasaan dimulai pada usia 11 tahun hingga 25 tahun. Terdapat dua subtahap remaja, yaitu remaja awal dan dewasa muda. Subtahap remaja awal dimulai pada usia 11 tahun hingga 13 tahun. Salah satu tanda awal seseorang memasuki usia remaja adalah pubertas yang biasanya terjadi kurang lebih di umur 11 tahun. Usia 13 tahun merupakan akhir dari subtahap ini sebab secara budaya seseorang akan memasuki jenjang pendidikan