44 Berikut adalah skema hubungan antara tipe perfeksionisme
dengan gaya manajemen konflik pada individu dewasa awal yang sedang menjalani hubungan
pacaran : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Perfeksionisme Interpersonal
Perfeksionisme Other Oriented
Melihat Kesalahan Orang Lain Secara
Berlebihan
Keinginan untuk Menang dari
Orang lain Otoriter
Membuat Keputusan sepihak
Gaya Controlling
Manajemen Konflik Destruktif
Menetapkan Standar yang
Tinggi pada Orang Lain
Dominasi
46
Perfeksionisme Interpersonal
Perfeksionisme Socially Prescribed
Merasa Orang lain Menetapkan
standar yang tinggi
Menghindar dari masalah
Meragukan Kemampuannya
Menyerah Sebelum Masalah
menjadi Besar
Gaya Nonconfrontation
Manajemen Konflik Destruktif
Takut pada Evaluasi dari orang
lain
Menarik Dirii
47
Perfeksionisme Intrapersonal
Perfeksionisme Self Orientation
Kemampuan Sosial yang Baik
Mendeskripsikan Masalah dengan
Baik Mengerti Orang
Lain
Fokus pada Kepentingan
Bersama
Gaya Cooperatif
Manajemen Konflik Konstruktif
Kemampuan Mempertahankan
Hubungan
Memecahkan Masalah yang
Memuaskan Kedua Belah Pihak
48
G. Hipotesis
Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitiannya sebagai berikut :
1. Ada hubungan positif antara tipe perfeksionisme
other oriented
dengan manajemen konflik gaya
controlling
. 2.
Ada hubungan positif antara tipe perfeksionisme
socially prescribed
dengan manajemen konflik gaya nonconfrontatif.
3. Ada hubungan positif antara tipe perfeksonisme
self oriented
dengan manajemen konflik gaya
cooperative
. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional, yaitu penelitian dengan menggunakan karakteristik yang berupa hubungan antara dua variabel atau lebih
Supratiknya, 1998 . Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menyelidiki variasi pada suatu variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau lebih variabel
lain berdasarkan koefisien korelasi Azwar, 2007. Penelitian ini tergolong penelitian korelasi karena peneliti mencoba untuk mengetahui hubungan antara
tipe perfeksionisme dengan gaya manajemen konflik pada individu dewasa awal yang berpacaran. Data diperoleh melalui angket yang kemudian dianalisis dengan
menggunakan metode statistika.
B. Variabel Penelitian
Variabel adalah konsep yang mempunyai variasi nilai. Dengan menggunakan variabel, konsep yang menggambarkan realitas atau fenomena
50 sosial yang netral akan diberikan nilai tinggi atau rendah Purwanto, E.A Dyah,
RS, 2007. Sesuai dengan judul “Hubungan Antara Perfeksionisme dengan
Manajemen Konflik pada Dewasa Awal yang Menjalin Relasi Romantis “, maka
variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel bebas
: Tipe Perfeksionisme
2. Variabel tergantung : Gaya Manajemen Konflik
C. Definisi Operasional
1. Perfeksionisme
Perfeksionisme menurut Hewit dan Flett adalah keinginan untuk mencapai kesempurnaan diikuti dengan standar yang tinggi untuk diri sendiri, standar yang
tinggi untuk orang lain, dan percaya bahwa orang lain memiliki pengharapan kesempurnaan untuk dirinya. Perfeksionis dapat diukur dengan skala
perfeksionisme berdasarkan aspek-aspek yang diungkapkan oleh Hewitt Perfeksionis dibagi menjadi 3 tipe, yaitu :
a. Perfeksionisme
self-oriented
ditunjukan dengan adanya potensi adaptif sebagai hasrat yang sehat untuk mencapai prestasi atau menghasilkan
51 karya besar, memiliki kemampuan untuk berfikir secara kostruktif dam
memiliki kemampuan menyelesaikan masalah secara positif b.
Other-oriented Perfectionisme
ditunjukan dengan adanya perhatian berlebihan terhadap kesalahan orang lain, mengevaluasi orang lain dan
bereaksi berlebihan pada kegagalan orang lain, serta memiliki sifat otoriter, mendominasi.
c. Perfeksionisme yang
socially prescribed
ditunjukan dengan adanya perasaan bahwa tuntutan yang datang dari orang lain harus dipenuhi
untuk mendapatkan penerimaan dan penghargaan dari lingkungannya dan adanya rasa takut yang lebih besar terhadap evaluasi negative dari
orang lain.
2. Manajemen Konflik
Manajemen konflik merupakan proses pihak yang terlibat konflik atau pihak ketiga yang menyusun strategi konflik dan menerapkannya untuk
mengendalikan konflik agar menghasilkan resolusi yang diinginkan Wirawan, 2010, yang diukur menggunakan skala manajemen konflik yang
dibuat oleh peneliti. Terdapat 3 gaya manajemen konflik, yaitu :
52
a.
Gaya
Nonconfrontation
Gaya
nonconfrontation
merupakan gaya pendekatan untuk manangani konflik dengan cara mundur, baik dengan menghindari
konflik atau memberikannya kepada orang lain. Beebe, Steven A, 1996.
Individu dengan gaya ini akan cenderung menghindari konflik, mudah menyerah ketika terjadi konflik, tidak nyaman dengan adanya
konflik, memilih untuk diam, dan memiliki respon membujuk b.
Gaya
Controlling Controlling style
merupakan manajemen konflik dengan cara mendominasi orang lain dan membuat keputusan berdasarkan
penilaiannya. Individu yang memiliki gaya
controlling
pada umumnya memanajemen konfliknya dengan filosofi
win-lose solution
. Individu dengan gaya ini akan cenderung mendominasi orang lain,
menyalahkan orang lain, keinginan untuk menang dalam konflik, fokus pada diri sendiri, mengabaikan perasaanpendapat orang lain,
mengancam
c. Gaya Cooperatif
53
Cooperative style
, pendekatan
cooperative
dalam memanajemen konflik mereka menggunakan pada
other-orientation strategies
dan menggunakan
win-win solution
sebagai teknik selanjutnya.
Individu dengan
gaya ini
akan cenderung
mempertimbangkan orang lain dalam mengambil keputusan, berusaha membuat strategi yang menguntungkan kedua belak pihak, fokus pada
kepentingan bersama dan fokus pada masalah, dapat melihat berbagai pilihan solusi yang ada
D. Subjek Penelitian
Subjek pada penelitian ini adalah individu dengan rentang umur yang termasuk dalam kriteria dewasa awal dan sedang menjalin hubungan pacaran.
Metode sampling yang digunakan adalah
convience sampling
, yaitu pengambilan sampel yang dilakukan dengan cara memilih subjek yang tersedia yang dianggap
sesuai dengan persyaratan dari tujuan penelitian yang mudah dijangkau atau didapatkan Nurimawati Munandar, 2008. Selain itu, peneliti juga
menggunakan metode
snowball sampling
, yaitu teknik pengambilan sampling yang bermula dari jumlah yang kecil kemudian besar. Dalam penentuan
sampling, peneliti mula-mula memberikan skala kepada beberapa orang, lalu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54 orang-orang tersebut juga akan menyebarkan skala tersebut kepada orang lain
yang sesuai dengan kriteria penelitian dan begitu seterusnya Sugiyono, 2013. Persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi subjek penelitian ini, adalah :
1. Dewasa awal dengan rentang umur antara 18 sampai 25 tahun
Santrock, 2011. 2.
Sedang menjalin hubungan berpacaran minimal 3 bulan. Hal ini disaran perlu dengan pertimbangan bahwa pasangan kekasih yang
sudah menjalin hubungan pacaran 3 bulan maka mereka sudah menghadapi konflik dalam relasi meraka.
E. Metode dan Alat Pengumpulan Data
1. Metode
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode survey. Peneliti menggunakan skala yang berisi pernyataan-pernyataan yang telah
disusun sedemikian rupa sehingga respon individu terhadap pernyataan tersebut dapat diberi skor dan diinterpretasikan. Alat yang digunakan oleh
peneliti meliputi 2 skala, yaitu skala pertama mengenai perfeksionisme dan skala kedua mengenai manajemen konflik dalam hubungan romantis.