yang  digunakan  yaitu  jika  nilai  rhitung  lebih  besar  dari  pada  rtabel  dan  nilai  responden
positif, maka butir atau item pertanyaan tersebut adalah valid  Ghozali, 2002 : 135 .
3.4.1.2. Uji Reliabilitas
Suatu  kuesioner  dikatakan  reliable    atau  handal  jika  jawaban  seseorang  terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu  Ghozali, 2002 : 132 .
Dasar  analisis  yang  digunakan  yaitu  jika  nilai  Cronbach  Alpha    0,60.    Maka  butir atau pertanyaan tersebut adalah reliable.  Ghozali, 2002 : 133 .
3.4.1.3. Uji Normalitas Data
Iji  normalitas  data  digunakan  untuk  mengetahui  apakah  mengikuti  seberapa  normal atau  tidak.  Untuk  mengetahui  data  tersebut  mengikuti  seberapa  normal,  dapat  dilakukan
berbagai  metode  diantaranya  adalah    Metode  Kolmogrof  Smirnovd  dan    Metode  Shapiro Wilk
dengan  mempergunakan  pedoman  SPSS  13.0    Sumarsono,  2004  :  43    yang merupakan pedoman dalam mengambil keputusan apakah sebuah distribusi data mengikuti
distribusi normal, berikut adalah pedomannya ; 1.  Jika  nilai  signifikan    nilai  profitabilitas    lebih  besar  dari  5  maka  distribusi
adalah normal 2.  Jika  nilai  signifikan    nilai  profitabilitas    kurang  dari  5  maka  distribusi  adalah
tidak normal
3.4.2.   Uji Asumsi Klasik
Persamaan  regresi  harus  bersifat  BLUE    Best  Linier  Unibased  Estimator  ,    artinya pengambilan  keputusan  melalui  uji  f  dan  uji  t  tidak  boleh  bias.  Untuk  menghasilkan
keputusan yang BLUE maka harus dipenuhi diantaranya 3 unsur dasar.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Tiga asumsi dasar yang tidak boleh dilanggar oleh regresi linier berganda yaitu : 1. Tidak boleh ada autokorelasi
2. Tidak boleh ada multikolinieritas 3. Tidak boleh ada heterokedastisitas
Apabila  salah  satu  dari  ketiga  asumsi  dasar  tersebut  dilanggar,  maka  persamaan regresi  yang  diperoleh  tidak  lagi  bersifat  BLUE,  sehingga  pengambilan  uji  F  dan  uji  t
menjadi bias.
1. Autokorelasi
Autokorelasi  dapat  didefenisikan  sebagai  korelasi  antara  data  observasi  yang diurutkan  berdasarkan  waktu      data  time  series      atau  data  yang  diambil  pada  waktu
tertentu  data Cross-sectional    Gujarat, 1999 : 201 . Autokorelasi  menunjukkan  dalam  model  regresi  linier  ada  korelasi  antara  kesalahan
pengganggu  pada  periode  t  dengan  kesalahan  pada  periode  t-1    sebelumnya  .  Model regresi yang baik adalah model regresi yang bebas dari autokorelasi . Adanya auto korelasi
dalam regresi dapat diketahui dengan menilai besaran Durbin Watson  DW , tidak terjadi autokorelasi jika nilai Durbin Watson berada antara -2 hingga +2  santoso , 2001 : 219 .
2. Multikolineritas
Tujuan  pengujian  ini  adalah  untuk  menguji  apakan  pada  model  regresi  ditmukan adanya korelasi antar Variabel  independen. Jika terjadi  korelasi, maka dinamakan terdapat
problem  multikolineritas.  Model  regresi  yang  baik  seharusnya  tidak  terjadi  korelasi  antara variable bebas.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Tolerance mengukur  variabilitas  bebas  yang  tidak  dapat  dijelaskan  oleh  variable
bebas lainnya. Nilai tolerance yang umum dipakai dengan nilai VIF dibawah 10, maka tidak terjadi multikolineritas Ghozali 2005 : 57
– 59 .
Salah satu cara untuk mengetahui ada tidaknya multikolineritas yaitu dengan melihat besarnya nilai variance inflation  VIF . VIF ini dapat dihitung dengan rumus
Menurut  santoso    2002  :  206    syarat  suatu  model  regresi  liniernya  tidak  terdapat multikolinieritas adalah nilai VIF kurang dari 10 dan angka tolerance  mendekati angka 1.
3 Heterokedastisitas
Dasar analisis yang digunakan  yaitu jika nilai Sig  2 – tailed   0,05. Maka hal ini
berarti  dalam  model  persamaan  regresi  tidak  terjadi  ketidaksamaan  variance  dari  residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya atau bebas Heteroskedastisitas  Santoso, 2001 : 1
6 1 . Menurut Santoso  2001 : 301 , deteksi adanya Heterokedastisitas adalah:
 Jika taraf signifikan  0,05 maka tidak terjadi heterokedastisitas
 Jika taraf signifikan 0,05 maka terjadi heterokedastisitas.
3.4.3.  Teknik Analisis