Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecerdasan Emosi

øù t ú ûüý þ üÿ ú t þ ü þ u ÿ ü û ü þ ýü ú ü ú y ü ÿ ûü ú ü ü ú û ü , karena anak mulai mempunyai kemampuan untuk membedakan apa yang tampak oleh mata dengan kenyataan yang sesungguhnya. Menurut Piaget, anak-anak pada masa operasional konkrit ini telah mampu menyadari konservasi, yakni kemampuan anak untuk berhubungan dengan sejumlah aspek yang berbeda secara serempak Johnson Medinnus dalam Deswita, 2010. erkem bangan Psikososial Pada masa ini anak-anak mengalami perubahan-perubahan tertentu untuk menyiapkan diri memasuki masa remaja bahkan masa dewasa, diantaranya adalah anak-anak mulai sekolah dan kebanyakan anak-anak sudah mempelajari mengenai sesuatu yang berhubungan dengan manusia, serta mulai mempelajari berbagai keterampilan praktis. Monks 1996, menjelaskan bahwa perkembangan sosial dan kepribadian mulai dari usia pra sekolah sampai akhir masa sekolah ditandai oleh meluasnya lingkungan sosial. Anak-anak melepaskan diri dari keluarga, makin mendekatkan diri pada orang-orang lain disamping anggota keluarga. Meluasnya lingkungan sosial bagi anak menyebabkan anak menjumpai pengaruh-pengaruh yang ada di luar pengawasan orangtua. Anak biasanya berusaha menjadi anggota suatu kelompok; kelompok semacam ini terdapat dalam Taman Kanak-kanak TK dan t y y , dengan aturan -aturan dan perjanjian-perjanjian. Pada masa usia anak tengah dan akhir, anak-anak mengalami banyak penyesuaian. Masa ini bisa dikatakan sebagai masa awal permulaan transisi. Anak belum sepenuhnya memasuki masa remaja namun sudah tidak bisa dianggap sebagai anak kecil lagi. Pergaulan lingkungan sosial mereka tidak lagi terbatas dalam lingkungan tertentu namun sudah mulai bersinggungan dengan masyarakat yang lebih luas lagi. Anak pada usia ini sudah tanggap dengan segala kondisi dan tekanan yang ada dalam lingkungan sekitar, namun masih belum mampu merespon dengan tepat. Akibatnya, anak yang dibiarkan tumbuh tanpa kontrol orangtua bisa terjebak pada pengaruh-pengaruh negatif dan keputusasaan dalam Monks, 1996. Beberapa aspek yang berpengaruh terhadap perkembangan psikososial anak pada masa akhir ini diantaranya adalah pemahaman anak terhadap diri self, yaitu anak mengorganisasi dan memahami tentang siapa dirinya yang didasarkan atas pandangan orang lain terhadap dirinya, pengalaman-pengalamannya sendiri, dan atas dasar penggolongan budaya, seperti gender, ras, dan sebagainya. Menurut para ahli, pemahaman diri sense of self sering disebut konsep diri self-concept, yaitu suatu pemahaman mengenai keseluruhan gambaran diri sendiri atau ide tentang diri sendiri, yang + , - .01 . , 23 , 3 . 3 ,3 , 425 67 t ,6 1 5 6 7 8 .2. , perasaan, keyakinan dan nilai- nilai yang berhubungan dengan dirinya Seiffert Hoffnung, 1994; Atwater, 1987 dalam Desmita, 2010. Selanjutnya, Atwater mengidentifikasi konsep diri atas tiga bentuk. Pertama, body image yaitu kesadaran tentang tubuhnya bagaimana seseorang melihat dirinya sendiri. Kedua, ideal self yaitu bagaimana cita-cita dan harapan- harapan seseorang mengenai dirinya. Ketiga, social self yaitu bagaimana orang lain melihat dirinya Desmita, 2010.

d. Perkembangan Emosi

Periode usia sekolah yaitu antara usia 6 dan 9 tahun merupakan titik yang tinggi dalam kontrol diri. Anak-anak pada usia ini banyak digambarkan sebagai anak yang patuh, praktis, rajin, mampu memotivasi diri serta mengendalikan diri. Kecemasan awal maupun kecemburuan dalam keluarga inti sudah tidak muncul pada masa ini Wenar Kerig, 2000. Anak-anak pada masa ini memiliki wawasan yang lebih dalam perilaku mereka sendiri dan perilaku orang lain daripada usia sebelumnya. Anak pada masa ini juga lebih tertib, teratur dan gigih. Selain itu, anak-anak pada masa pertengahan kanak-kanak ini juga kurang agresif dan posesif dari sebelumnya, sedangkan kecenderungan untuk menyalahkan diri, mengejek, menjadi serakah dan posesif untuk merebut dan mencuri, semakin berkurang Wenar Kerig, 2000.