Asap. Asap adalah merupakan material yang disebarkan melalui saluran pembakaran. Persentase CO
Hal
115
Gambar 6. Diagram Segitiga Ostwald Sesuai dengan rumus perbandingan dalam segitiga sebangun diperoleh
persamaan :
2 2
2 2
O CO m a x - CO
= 0 ,2 1
CO m a x
Dari diagram dapat dijelaskan sebagai berikut : Gas sisa pembakaran dinyatakan dalam persen volume.
CO
2
max adalah angka teoritis maksimum yang dapat dicapai oleh bahan bakar yang kita pakai tergantung dari jenis bahan bakarnya. Apabila
komposisi bahan bakar diketahui diperoleh dari analisa laboratorium, maka CO
2
max dapat dihitung. Garis horizontal menunjukkan bahwa dalam udara pembakaran terdapat 21
volume Oksigen. Garis AB menunjukkan titik-titik sepanjang garis AB dimana terjadi
pembakaran sempurna misalnya di titik P. Titik-titik diluar garis AB di sisi luar segitiga adalah suatu hal yang tidak
mungkin atau salah pengukuran. Titik-titik di sebelah dalam garis AB di dalam segitiga menunjukkan
pembakaran tidak sempurna.
Hal
116
6 Analisis Komposisi Gas Buang
Orsat Apparatus merupakan suatu alat yang dipergunakan untuk mengukur dan menganalisa komposisi gas buang. Dalam Orsat Apparatus digunakan larutan
yang dapat mengikat gas tersebut dengan kata lain gas yang diukur akan larut dalam larutan pengikat. Larutan
tersebut berada dalam tiga tabung dengan masing– masing larutan tersebut berisi larutan kalium hidroksida
KOH, larutan asam kalium pirogalik, dan larutan tembaga II klorida CuCl
2
. Masing-masing larutan tersebut mempunyai fungsi yang berbeda seperti dinyatakan
dalam persamaan reaksi berikut. Larutan pertama adalah larutan kalium hidroksida 250 g
KOH dalam 500 mL air suling yang berfungsi untuk menangkap gas karbon dioksida. Reaksi yang terjadi
adalah :
2 KOH +
CO
2
K
2
CO
3
+ H
2
O
Larutan kedua adalah larutan alkali dari asam pirogalat 25 g asam pirogalat + 200 g KOH in 500 mL of air distilasi yang berfungsi menangkap gas oksigen.
Reaksi yang terjadi adalah :
C
6
H
3
OH
3
+ 2 KOH jenuh + O
2
4 H
2
O + 2 C
5
H
3
OCOOK
Larutan ketiga adalah larutan amoniakal dari tembaga klorida 100 g tembaga klorida + 125 mL ammonia cair + 375 mL air untuk menangkap gas karbon
monoksida. Reaksi yang terjadi adalah :
2 CuCl + 2 CO [CuClCO]
2 dalam NH
3
aq
Sumber www.wacolab.com
Gambar 7. Orsat Aparatus
Hal
117