Gambaran Umum Deskripsi Hasil Penelitian 1. Sejarah Singkat Perusahaan

Produk minuman penambah oksigen ini bukan hal yang baru di industri minuman kesehatan, produk-produk sejenis sudah banyak beredar di pasar Indonesia. Kompetitor dengan brand Canadian, Air OX, Spirit O2, dan produk sejenis lainnya menambah persaingan Super O2 di pasar Indonesia. Seiring berjalannya waktu, kerja keras Tim Marketing PT Royal Kekaltama Beverages akhirnya membuahkan hasil yang sangat memuaskan. Produk minuman penambah oksigen brand Super O2 ini memang bukan yang pertama di Indonesia akan tetapi saat ini Super O2 ini menjadi market leader dalam minuman penambah oksigen dan grafik penjualannya pun terus mengalami kenaikan dari bulan ke bulan. Pada awalnya PT Royal Kekaltama Beverages hanya memproduksi Super O2, melihat kesuksesan produk pertamanya, Perusahaan ini terus melakukan pengembangan usaha di industri minuman kesehatan. Dengan cukup cermat melihat kondisi pasar yang ada, minuman jenis isotonik dan minuman vitamin C dalam bentuk cair dinilai mampu mengambil market share minuman kesehatan, maka melihat fenomena ini PT Royal Kekaltama Beverages akhirnya menggabungkan dua komposisi minuman yang dinilai lagi trend tresebut. Gabungan Isotonik dan vitamin C 500 mg jadi satu kemasan, dengan brand Zporto, launching pada bulan Oktober 2005. Mengulang Sukses Super O2, dengan kerja keras Tim Marketing PT Royal Kekaltama Beverages, produk baru perusahaan ini yakni Zporto pun mengikutinya, hal ini dapat dilihat dari grafik penjualan yang terus meningkat. Berdasarkan Riset Lembaga Independen A.C Nelson ternyata Zporto sebagai pendatang baru yang mampu menduduki peringkat ke-5 dalam segi volume penjualannya. Walaupun kompetitor Zporto, seperti Mizone, Pro Sweat, Navika, Pocari Sweat, dan sebagainya gencar dengan berbagai promo namun Zporto tetap bertahan di pasar dan mampu bersaing sehat mempertahankan volume penjualannya. Terbukti pada bulan Januari sampai dengan Mei relatif stabil hingga pada bulan Juni mengalami penurunan penjualan Super O2 hingga 460 karton dan pada bulan Agustus meningkat hingga 740 karton dan relative stabil hingga Desember mencapai 695 karton. Untuk Zporto relatif stabil pada angka 4.805 karton pada bulan Januari hingga bulan Juli dan meningkat pada bulan Agustus hingga 5.612 karton sampai pada bulan November 7.511 karton dan untuk bulan Desember mengalami penurunan penjualan yang cukup signifikan sampai 1.541 karton karena issu bahan pengawet yang diketahui oleh masyarakat. Pada akhir bulan November ada issu bahan pengawet. Issu tersebut disebarluaskan disemua media. Zporto dituding tidak mencantumkan kalium sorbet dan natrium benzoate. Ada beberapa minuman isotonic yang ikut terciduk dalam issu bahan pengawet ini contohnya mizone, Zporto, Zesty, Jungle Juz. Zporto dituding telah membohongi konsumen, tidak mencantumkan adanya bahan pengawet dikemasan. Adanya natrium benzoat yang dikandung oleh zporto dan tidak dicantumkan dikemasan menyebabkan zporto terkena kedalam kasus ini. Masyarakat luas menanggapi issu ini dengan tidak mengkonsumsi zporto. Tentunya hal ini sangat berdampak pada penjualan zporto. Penjualan zporto turun drastic, dari 7.511 karton pada bulan November menjadi 1.541 karton pada bulan Desember. Grafik penjualan Zporto dan Super O2 periode 2006 terlihat pada table di bawah ini. Berikut grafik penjualan Zporto dan Super O2: Tabel 5.1 track sales cabang Jatim 2006 No SKU Jan Feb Mar Aprl Mei Juni Juli Agst Sept Okt Nov Des 1 Super O2 611 537 629 569 573 460 565 740 681 643 671 695 2 Zporto 4.802 4.589 4.899 4.566 4.781 4.158 4.358 5.612 5.325 5.022 7.511 1.541 Sumber: Laporan departemen marketing 5.1.2. Profil Perusahaan Nama Perusahaan : PT Royal Kekaltama Beverages, menggunakan coorperate brand R K healthy living. Alamat head office : Sentrasari Plaza II No A-6, Jl. Prof Dr. Sumantri Bandung 40163. Alamat Prabik : PT. Tri Usaha Mitraraharja, Jl Ciambar Kolot no 99, Kelurahan Ciambar, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi 43156 Indonesia NPWP : 01.522.821.6-405.000 No. Rekening : Bank BCA, AC 6500-304-187 Tanggal Berdiri : 28 Januari 2004, anak Perusahaan PT Ateja Garment Industries Jumlah Pegawai : 200 orang Bentuk Badan Usaha : PT Perseroan Terbatas Bidang Usaha : Bergerak di bidang industri minuman kesehatan. Adapun produk-produk yang dihasilkan antara lain minuman oksigen dengan brand Super O2, minuman isotonik plus anti oksidan vitamin C 500 mg dengan brand Zporto.

5.1.3. Visi dan Misi Perusahaan Visi Perusahaan

Visi adalah pencapaian dari misi. Visi diperusahaan ini adalah membawa budaya hidup sehat di lingkungan masyarakat Indonesia dan dunia. Misi Perusahaan Misi adalah strategi atau langkah-langkah yang dilakukan untuk tujuan tertentu. Misi di Perusahaan ini adalah:

1. Membuat perbedaan di tengah-tengah Perusahaan

2. Memiliki banyak keahlian, keinginan untuk belajar, percaya diri dan

memiliki nilai. 3. Menjadi sumber bakat dan ide-ide terobosan untuk masyarakat.

5.1.4. Job Discriptions

Tugas dan tanggung jawab masing-masing personel dalam Perusahaan sebagai berikut: 5.1.4.1. Presiden Direktur Menjalankan roda Perusahaan dan mengendalikan semua Departemen yang ada di Perusahaan yang meliputi Factory t, Departement, Marketing Departement, Finance Departement. Setiap Departemen dikepalai oleh seorang Direktur. a. Factory Director Bertanggung jawab terhadap proses produksi dari bahan baku sampai menjadi barang jadi. Adapun bagian yang berada di bawahnya:  Human Resource Manager  Factory Manager  Chief Logistic  Chief PPIC Production, Planning, Inventory, Control  Chief Production  Administrasi b. Marketing Director Bertanggung jawab terhadap pemasaran dan pencapaian target penjualan yang menjadi goal Perusahaan. Bagian-bagiannya sebagai berikut:  Brand Manager BM Bertugas menjaga dan create demand terhadap brand yang ditanganinya termasuk dalam Marketing Strategi dan Distribution Strategy maupun yang berhubungan dengan budget Marketing.  Regional Sales Manager RSM Terdiri dari RSM Indonesia Timur dan Barat, yang bertugas dan bertanggung jawab terhadap omzet penjualan yang dibebankan oleh Perusahaan terhadap wilayah yang ditangani dan memanage District Area.  Distric Manager DM Bertugas dan bertanggung jawab terhadap omzet dibebankan kepada Kantor Cabang dan pengelolaan Sumber Daya yang ada di Kantor Cabang.  Marketing dan Promotion Supervisor MPS Bertugas dan bertanggung jawab terhadap omzet sector yang terbagi dalam sektor Institution Trade Channel, Sport Trade Channel, Traditional Trade Channel, Modern Trade Channel. Selain itu juga bertanggung jawab dalam menciptakan demand untuk kelangsungan jangka panjang.  Merchandiser Sales MD Bertugas terhadap supervisi dan maintenance outlet sector yang ditanganinya.  Sales Suport SS Bertugas dan bertanggung jawab terhadap pelaporan aktifitas Kantor Cabang. c. Finance Director Bertanggung jawab terhadap pengendalian dan pengelolaan Asset, Cash Flow, Laporan LabaRugi, Neraca, dan Laporan Keuangan lainnya. Adapun strukturnya sebagai berikut:  Finance Manager  Chief Accounting  Kasir  Administrasi 5.1.5. STRUKTUR ORGANISASI Gambar 5.1: Struktur organisasi PT R K Beverages Surabaya FINANCE DIRECTOR MARKETING DIRECTOR FACTORY DIRECTOR B M R S M F M C A HRM PRESDIR FAC . M C L CHIEF PPIC CHIEF PROD ADMIN CHASIER M P S D M M D S Sumber: PT R K Beverages Surabaya

5.1.6. Program Kegiatan Periode

Guna mencapai target penjualan yang diharapkan Perusahaan, berbagai kegiatan promo BTL Bellow The Line kerap dilaksanakan. Adapun kegiatan BTL tersebut meliputi : 1. Trading Activity : yaitu kegiatan promo yang bertujuan untuk increase sales. Trading Activity ini sendiri terbagi atas 2 macam yaitu :  Trade Promo : Program yang sasarannya untuk Pedagang  Consumer Promo : Program yang sasarannya untuk End User End User adalah konsumen terakhir. 2. Demand Activity : yaitu kegiatan promo yang bertujuan untuk menciptakan demand ataupun mengenalkan Produk, yang bersentuhan langsung dengan End User Sedangkan untuk melaksanakan promo atau event tersebut Cabang menyesuaikan dengan budget yang telah dianggarkan oleh top management. Berikut salah satu contoh kegiatan BTL baik berupa Trading Activity ataupun Demand Activity pada bulan November 2006: Tabel 5.2: kegiatan BTL trading Activity dan Demend Activity No Pro g ra m Se kto r Wa ktu NO .Re f BM Ta rg e t Re a lisa si Bia ya 1 Sa mp lin Se lling Se na m Pa g i Ta ma n Surya G TC 19-No p - 06 221- Z RK SBY XI 06 15 12 Rp 171.000 2 Sa mp lin Se lling G O R Sid o a rjo G TC 26-No p - 06 226- Z RK SBY XI 06 20 21 Rp 215.000 3 Sa mp ling FAC STC 20 no p s.d 1 d e s 06 223- Z RK SBY XI 06 100 67 Rp 3.561.600 4 Se wa TG C hile r C 4 G o c i MTC 1 Se p s.d 30 No p 06 189- Z RK SBY IX 06 200 200 Rp 972.000 5 Tra d e Pro mo 10 G ro sir Ane ka TTC Bula n No p 06 211- Z RK SBY XI 06 100 100 Rp 648.000 Sumber: Laporan Departemen Marketing Pada bulan November 2006 ada beberapa macam kegiatan BTL Below The Line baik berupa trading activity ataupun demand activity. Contoh program-programnya meliputi sampling dan selling senam pagi taman surya yang diadakan pada tanggal 19 November 2006, dengan target 15 karton namun realisasi 12 karton, biaya yang dikeluarkan dalam program ini sebesar Rp 171.000,00. Program berikutnya meliputi sampling dan selling GOR Sidoarjo ynag diadakan pada tanggal 26 November 2006 dengan target 20 karton realisasinya 21 karton biaya yang dikeluarkan Rp 215.000,00. Program berikutnya sampling FAC pada tanggal 20 November sampai dengan 1 Desember 2006 dengan target 100 karton realisasi 67 karton dengan biaya Rp 3.561.600,00. Selanjutnya sewa TG Chiller Carefour Goci pada tanggal 1 September sampai dengan 30 November 2006 dengan target 200 realisasi 200 dengan biaya Rp 972.000.000;00. Kegiatan BTL Below The Line akan selalu mencantumkan target dan realisasinya juga biaya yang dikeluarkan. Hal ini tentunya akan selalu memantau setiap trading activity dan demand activity yang dilakukan oleh cabang beserta biaya yang dikeluarkan program tersebut. 5.2. Pembahasan 5.2.1. Proses Penganggaran di PT Royal Kekaltama Beverages Anggaran merupakan rencana manajemen dari PT Royal Kekaltama Beverages, dengan asumsi bahwa langkah-langkah positif akan diambil oleh pelaksanaan anggaran untuk merealisasikan rencana yang telah disusun. Dalam perencanaan, Perusahaan juga memperhitungkan berbagai kondisi yang terjadi di internal perusahaan, industri, dan perekonomian. Perusahaan memandang Perencanaan haruslah memenuhi beberapa persyaratan seperti obyektif, jelas, logis, sederhana, dapat dikontrol, fleksibel, stabil, lengkap dan terpadu. Perencanaan juga harus menghubungkan sasaran jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Proses penyusunan anggaran bagi Perusahaan merupakan proses penetapan peran dalam melaksanakan aktivitas pencapaian tujuan perusahaan. Data laporan penjualan dari distributor yang direkap oleh Cabang dijadikan sebagai acuan penyusunan anggaran periode berikutnya. Yang mana laporan tersebut digunakan juga sebagai efektivitas program dimasa mendatang. Sebagaimana hasil wawancara dengan District manajer Bapak I : “Tiap akhir bulan Cabang selalu mendapat laporan hasil penjualan dari distributor, dan hasil laporan tersebut dijadikan estimasi program di masa mendatang”. Proses penganggaran di Perusahaan ini yang menentukan mutlak bukan berasal dari kantor Cabang. Penentuan budget ditentukan dari besarnya cost ratio yang telah ditetapkan. Pada periode 2006 besar cost ratio yang dianggarkan adalah 15. Misal 15 untuk promosi, sedang budget selama setahun periode tahun sebelumnya untuk Kantor Cabang adalah Rp 15.000.000; maka besar target penjualan yang harus diperoleh sebesar Rp 150.000.000; 15 dari budget yang dikeluarkan sejumlah 15 juta adalah 100 juta bukan 150 juta kemudian akan di breakdown perbulan dimulai di awal tahun. Yang perlu ditekankan besar anggaran bergantung pada omzet penjualan. jadi semakin besar omzet penjualan pada periode tersebut maka budget yang dianggarkan juga akan besar. Sebagaimana hasil wawancara dengan RSM-Regional Sales Manajer Bapak B: “Penganggaran di Perusahaan ini yang menentukan bukan dari Kantor Cabang. Penentuan budget dilihat dari besarnya cost ratio yang telah dianggarkan. Misalnya cost ratio sekarang 10 untuk promosi, sedang budget tahun kemarin Rp 10.000.000; sekarang naik Rp 15.000.000; berarti omzet penjualan harus Rp 150.000.000; dalam setahun dan omzet penjualan akan di breakdown tiap bulannya, dimulai di awal tahun”