Pendekatan Masalah 3 PENDEKATAN MASALAH

target pendapatan yang dianggarkan untuk dicapainya atau terlalu besarnya kos yang dimuat dalam anggaran yang diajukan. Hal ini dilakukan untuk mempermudah pencapaian tujuan atau target yang ditetapkan tersebut. Dalam hal ini, peneliti dalam memecahkan masalah dengan melakukan wawancara secara mendalam dengan narasumber yang dirasa paling mengetahui tentang penganggaran, yakni pimpinan cabang. Kemudian melakukan kroscek kembali melalui dokumen yang ada, dan melakukan wawancara dengan karyawan yang berhubungan dengan penganggaran. Dalam perusahaan ini, khususnya dalam divisi marketing alat ukur kinerja yang utama lebih ditekankan pada cost center pusat kos dan revenue center pusat pendapatan. Karena sebagai pimpinan Cabang harus bertanggungjawab terhadap kos-kos yang terkendali yang harus dikeluarkan dalam unitnya selama jangka waktu anggaran, selain itu juga harus bertanggungjawab terhadap penghasilan yang diterima pusat pertanggungjawabannya unitnya. Dalam suatu organisasi, manajemen puncak biasanya menciptakan berbagai divisi tanggungjawab, yang dikenal dengan pusat pertanggungjawaban. Pusat pertanggungjawaban responsibility center merupakan suatu segmen bisnis yang managernya bertanggung jawab terhadap pengaturan kegiatan-kegiatan tertentu. Akuntansi pertanggungjawaban memainkan peranan dalam mengukur kegiatan dan hasilnya, dan juga menentukan imbalan yang dapat diterima seseorang. Dengan melakukan studi literatur sebagai referensi tambahan, diharapkan akan lebih efektif dalam memecahkan masalah mengenai kecenderungan dalam pencipataan budgetary slack di PT R K. Dengan pendekatan studi akuntansi pertanggungjawaban diharapkan akan dapat membantu memecahkan masalah ini. Berikut penjabaran pemecahan masalah dari segi akuntansi pertanggungjawaban. Akuntansi pertangggungjawaban merupakan salah satu bidang dari akuntansi manajemen yang dihubungkan dengan wewenang yang dimiliki oleh setiap manager. Dengan kata lain, akuntansi pertanggungjawaban merupakan media pengendali kos atau penghasilan dengan menghubungkan kos atau penghasilan dengan divisi bagian dimana kos atau penghasilan tersebut dikeluarkan atau dihasilkan oleh penanggung jawab dari divisi tersebut. Responsibility accounting akuntansi pertanggungjawaban adalah suatu sistem yang mengukur berbagai hasil yang dicapai oleh setiap pusat pertanggungjawaban menurut informasi yang dibutuhkan para manajer untuk mengoperasikan pusat pertanggungjawaban mereka. Ada empat jenis pusat pertanggungjawaban: 1. Cost Center pusat kos, suatu pusat pertangungjawaban yang managernya bertanggung jawab hanya terhadap kos. Manager atau penanggung jawab harus bertanggung jawab terhadap kos-kos yang terkendali yang harus dikeluarkan dalam unitnya selama jangka waktu anggaran. 2. Revenue Center pusat pendapatan, suatu pusat pertanggungjawaban yang managernya bertanggung jawab hanya terhadap penjualan. Manager atau penanggungjawab harus bertanggungjawab terhadap penghasilan yang diterima pusat pertanggungjawabannya unitnya. 3. Profit Center pusat laba, suatu pusat pertanggungjawaban yang managernya bertanggung jawab terhadap pendapatan maupun kos. Manager atau penanggungjawab harus mempertanggungjawabkan atas pendapatan maupun kos dalam rangka menghasilkan laba untk pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya tersebut. 4. Investment Center pusat investasi, suatu pusat pertanggungjawaban yang managernya bertanggung jawab terhadap pendapatan, kos dan investasi. Manager atau penanggungjawab mengeluarkan kos, menghasilkan pendapatan dan memelihara aktiva atau modalnya. Manager pusat investasi bertanggungjawab atas dasar keuntungan dari investasi yang diperlukan untuk memperoleh laba. Dalam hal ini walaupun para manager pusat pertanggungjawaban hanya bertanggungjawab pada kegiatan-kegiatan pusat pertanggungjawabannya, namun keputusan yang dibuat oleh manager tersebut mungkin mempengaruhi pusat pertanggungjawaban yang lain. Dengan akuntansi pertanggungjawaban diharapkan sebagai media pengendali kos atau penghasilan dengan menghubungkan kos atau penghasilan dengan divisi bagian dimana kos atau penghasilan tersebut dikeluarkan atau dihasilkan oleh penanggung jawab dari divisi tersebut. Anggaran yang digunakan untuk menilai kinerja aktual manajer, dalam hal ini status karier para manager dipertaruhkan, maka anggaran dapat memiliki pengaruh yang besar terhadap perilaku mereka. Perilaku yang baik terjadi apabila tujuan dari setiap manajer sesuai dengan tujuan organisasi dan manager memiliki dorongan untuk mencapainya. Kesesuaian tujuan manager dan tujuan organisasi sering disebut dengan keselarasan tujuan goal congruence. Dalam permasalahan ini, untuk mendukung kecenderungan penciptaan budgetary slack, bisa dilihat dari segi partisipatif itu sendiri, karena dalam anggaran partisipatif adanya peluang anggaran yang mengandung slack. Budget slack slack anggaran, timbul apabila manajer sengaja menetapkan terlalu rendah pendapatan atau menetapkan terlalu besar kos. Hal ini akan menyebabkan sumber daya yang tidak perlu menjadi terikat, padahal sebetulnya sumber daya tersebut dapat di manfaatkan secara produktif di tempat lain. Slack pada anggaran mungkin tidak dapat dihilangkan dan mungkin kurang baik karena akan mengakibatkan statisnya anggaran tersebut pada perkembangan organisasi, tetapi bisa diminimalkan kepada titik terendah. Manajemen puncak harus tetap memeriksa kembali anggaran yang diajukan oleh manajer bawahan secara seksama serta memberikan masukan bila dibutuhkan agar timbulnya slack dalam anggaran dapat diminimalkan.

3.4. Pendekatan Masalah 4

Untuk memecahkan masalah tentang implikasi partisipasi anggaran terhadap budgetary slack dalam PT R K ini peneliti melakukan wawancara, observasi, dan studi literatur kepustakaan. Pendekatan yang digunakan dari segi keperilakuan. Proses penyusunan anggaran melibatkan banyak pihak, mulai dari manajemen tingkat atas top level management sampai manajemen tingkat bawah lower level management. Anggaran mempunyai dampak langsung terhadap perilaku manusia, terutama bagi orang yang langsung terlibat dalam penyusunan anggaran. Kita mengetahui bahwat tujuan, aktivitas, dan aliran kerja suatu organisasi sangat bergantung pada individu-individu yang memiliki tujuan, aspirasi, pesepsi, kepribadian, dan kemampuan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, konflik antara tujuan pribadi dan tujuan organisasi sering terjadi. Salah satu cara yang ditempuh manajer untuk mencapai tujuan organisasi dan juga tujuan pribadinya adalah dengan menciptakan slack anggaran. Anggaran merupakan salah satu alat untuk menilai kenerja manajer, sehingga manajer yang diberi kesempatan untuk berpartisipasi akan termotivasi untuk melakukan estimasi yang bias agar anggaran tersebut mudah untuk direalisasikan. Anggaran dipandang memiliki pengaruh signifikan terhadap perilaku manusia. Demikian halnya dengan proses penganggaran dalam perusahaan ini. Terdapat adanya ketimpangan perilaku dalam pencapaian tujuan organisasi, yakni adanya budget slack. Anggaran dapat memberikan pengaruh pada perilaku anggota organisasi, baik perilaku positif maupun negatif. Perilaku positif terjadi manakala anggaran yang digunakan sebagai pedoman dan pengendali pelaksanaan kegiatan perusahaan serta berfungsi sebagai standar untuk mengevaluasi prestasi kerja karyawan ditetapkan dengan melibatkan bawahan manajer tingkat menengah ke bawah, sehingga tujuan individu dari manajer dapat selaras dengan tujuan organisasi. Hal ini akan mendorong para manajer untuk berusaha mencapainya dan bertanggungjawab untuk memenuhi standar tersebut. Sedangkan perilaku negatif yang mungkin timbul, disebabkan oleh tidak terikatnya bawahan untuk mencapai tujuan anggaran yang telah ditetapkan dan kemungkinan tidak selarasnya tujuan pribadi mereka dengan tujuan perusahaan. Oleh karena itu, keberhasilan sistem penganggaran haruslah dinilai berdasarkan sejauh mana anggaran mendorong keselarasan tujuan para pemakai anggaran. Hal ini merupakan pengakuan bahwa dalam penganggaran aspek perilaku lebih penting daripada aspek teknis. Peneliti mengharapkan dari gambaran tersebut bisa memecahkan masalah yang ada, sedikit memberikan value tentang dampak adanya partisipasi dalam