Komunikasi Non Verbal Landasan Teori

shotreverse shot ketika seorang karakter mendengarkan suara lawan bicaranya – karakter tersebut terlihat, tetapi suara lawan bicaranya hanya terdengar Pramaggiore, 2005 : 209 4 Diegetic Non-Diegetic : Diegetic membantu penempatan musik atau sound effect yang dipresentasikan secara langsung dalam dunia di dalam film, sedangkan pada Non-Diegetic, suara berasal dari dunia di luar film Pramaggiore, 2005 : 210. 5 Voice-Over : Apabila suara yang biasanya berasal dari karakter film, terdengar ketika pemirsa melihat image dalam ruang dan waktu yang pada saat tersebut sebenarnya karakter tersebut tidak berbicara disebut voice over. Suara karakter ketika suaranya terdengar, tetapi sebenarnya berada di tempat yang lain juga Pramaggiore, 2005 : 218. 6 Music : Hampir semua film naratif menambahkan unsur musik untuk menarik perhatian penontonnya, walau begitu musik juga mampu memanipulasi kenyataan dengan cara tertentu Pramaggiore, 2005 : 226.

3. Level Ideologi

Level ini diorganisasikan ke dalam kesatuan coherence dan penerimaan sosial social acceptability seperti individualism, kelas patriarki, pluralisme, umur, ras, dan sebagainya.

2.1.5 Komunikasi Non Verbal

Komunikasi non verbal adalah proses mengirim dan menerima informasi secara interpersonal, baik dengan disengaja maupun tidak disengaja, tanpa menggunakan bahasa tertulis atau lisan. Sinyal non verbal memainkan tiga peran penting dalam komunikasi. Pertama, melengkapi bahasa verbal. Sinyal non verbal dapat dmemperkuat pesan verbal saat sinyal non verbal sesuai dengan kata-kata yang digunakan, sinyal non verbal jugadapat memperlemah pesan verbal saat sinyal non verbal tidak sesuai dengan kata-kata yang digunakan. Peran kedua sinyal non verbal adalah mengemukakan yang sebenarnya. Orang-orang berpendapat bahwa berbohong dengan sinyal nonverbal akan jauh lebih susah. Sesungguhnya, komunikasi non verbal sering kali menyampaikan lebih banyak hal pada para pendengar daripada kata-kata yang diucapkan. Peran ketiga sinyal non verbal adalah menyampaikan informasi dengan efisien. Sinyal non verbal dapat menyampaikan nuansa dan banyak sekali informasi secara instan Bovee Thill, 2007 : 72. Secara umum terdapat lima fungsi pesan non verbal menurut Mark L. Knapp, Pertama, repetisi yaitu mengulang kembali gagasan yang sudah disampaikan secara verbal. Contohnya anak kecil yang menjawab mau diajak ke dufan akan mengiyakan sambil melompat-lompat senang. Kedua, subsitusi yaitu menggantikan simbol atau lambang verbal. Contohnya, tanpa mengatakan sepatah katapun di Indonesia bila seseorang menggelang maka lawan bicaranya akan tahu bahwa itu sebagai tanda ketidak setujuan. Ketiga, kontradiksi yaitu menolak sebuah pesan verbal dengan memberikan makna lain menggunakan pesan non verbal. Contohnya, seseorang mengiyakan dan menganggukkan kepala saat diminta mendekat namun lalu mengambil langkah seribu dan lari secepat-cepatnya. Bahasa tubuhnya yang menghindari kontak dengan melarikan diri menandakan bahwa ia takut, kontradiktif dengan awal pesan verbalnya saat ia mengiyakan. Keempat, pelengkap complement yaitu melengkapi dan memperkaya pesan non verbal. Contohnya, air muka yang menunjukkan rasa sakit luar biasa tanpa mengeluarkan sepatah katapun. Kelima, aksentuasi atau menegaskan pesan nonverbal. Contohnya, kekesalan diungkapkan dengan memukul lemari. Rentang yang luas dan berbagai variasi sinyal non verbal hampir tidak ada batasnya, tetapi menurut Courtland L. Bovee dan John V. Thill dalam bukunya yang berjudul “Komunikasi Bisnis” 2007 : 73-74, kita dapat dengan mudah memahami dasar-dasarnya dengan mempelajari enam kategori umum : 1. Ekspresi Wajah. Wajah merupakan tempat utama yang mengekspresikan emosi. Wajah mengungkapkan tipe dan intensitas perasaan. Mata terutama sangat efektif dalam menunjukkan perhatian dan minat, mempengaruhi orang lain, mengatur interaksi, dan membangun sifat dominan. 2. Gerak isyarat dan sikap tubuh. Dengan menggerakkan atau tidak menggerakkan badan, kita mengekspresikan pesan-pesan spesifik dan umum, beberapa dengan sengaja dan beberapa dengan tidak sengaja. Banyak gerak isyarat – misalnya lambaian tangan – mempunyai maksud khusus dan di sengaja. Tipe lain gerakan tubuh biasanya tidak disengaja dan mengekspresikan pesan yang lebih umum. Membungkukkan badan, miring ke depan, perasaan gelisah, dan berjalan dengan cepat semuanya adalah sinyal yang tidak disadari yang menunjukkan apakah anda merasa percaya diri atau gugup, bersahabat atau bermusuhan, tegas atau pasif, penuh kekuatan atau tanpa kekuatan. 3. Karakteristik vocal. Suara juga membawa pesan-pesan yang disampaikan dengan sengaja atau tidak sengaja. Suara juga dapat mengatakan hal-hal yang tidak anda sadari. Nada dan volume suara, aksen dan kecepatan berbicara, dan semua gumaman kecil yang keluar ketika berbicara mengatakan banyak hal tentang siapa diri anda, hubungan anda dengan audiens, dan emosi yang mendasari kata- kata anda. 4. Penampilan Pribadi. Orang merespons orang lain atas dasar penampilan fisik mereka, kadang-kadang dengan adil dan di waktu lain dengan tidak adil. Walaupun tipe badan dan fitur wajah seseorang individu mempunyai keterbatasan, kebanyakan orang mampu mengendalikan penampilan mereka sampai tingkat tertentu. 5. Sentuhan. Sentuhan merupakan cara penting untuk menyatakan kehangatan, kenyamanan dan penentraman hati. Sentuhan, sebenarnya, mempunyai arti yang begitu kuat sehingga sentuhan di atur oleh kebiasaan budaya yang menentukan siapa dapat menyentuh siapa dan dengan cara bagaimana dalam berbagai keadaan. 6. Waktu dan tempat. Seperti sentuhan, waktu dan tempat dapat digunakan untuk menegaskan kekuasaan, menunjukkan keintiman, dan mengirim pesan nonverbal lainnya.

2.1.6 Penggunaan Warna dalam Iklan

Dokumen yang terkait

Maskulinitas dalam Iklan Televisi (Analisis Semiotika Maskulinitas Dalam Iklan Televisi Gudang Garam Merah Versi “The Cafe”)

8 98 110

REPRESENTASI KUASA MASKULINITAS DALAM IKLAN ROKOK DJARUM SUPER Representasi Kuasa Maskulinitas Dalam Iklan Rokok Djarum Super (Studi Semiotika Representasi Kuasa Maskulinitas Dalam Iklan Rokok Djarum Super My Life My Advanture).

0 3 17

REPRESENTASI KUASA MASKULINITAS DALAM IKLAN ROKOK DJARUM SUPER Representasi Kuasa Maskulinitas Dalam Iklan Rokok Djarum Super (Studi Semiotika Representasi Kuasa Maskulinitas Dalam Iklan Rokok Djarum Super My Life My Advanture).

4 14 16

REPRESENTASI MASKULINITAS PADA IKLAN ROKOK SURYA 12 VERSI “AIRPORT” DI TELEVISI.

7 10 105

Representasi Maskulinitas dalam Iklan pdf

0 2 20

Representasi Maskulinitas Dalam Iklan Televisi Pond’s Men Lelakimasakini (Analisis Semiotika Roland Barthes Terhadap Representasi Maskulinitas)

0 0 15

REPRESENTASI MASKULINITAS DALAM IKLAN TELEVISI (Studi Semiotik Tentang Representasi Maskulinitas Dalam Iklan Shampo Zinc versi Agnes Monica) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pada FISIP UPN “Veteran” Jawa Timur

0 0 16

REPRESENTASI MASKULINITAS PADA IKLAN MINUMAN ENERGI M-150 VERSI “HERO” DI TELEVISI

0 2 17

REPRESENTASI MASKULINITAS PADA IKLAN ROKOK SURYA 12 VERSI “AIRPORT” DI TELEVISI

0 0 19

Representasi Maskulinitas Pria Dalam Iklan Televisi (Analisis Semiotika Maskulinitas Pria Dalam Iklan Vaseline Men Face Versi Ariel Noah Ganteng Maksimal) SKRIPSI

0 0 16