Uji Normalitas HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi, variabel independen dan variabel dependen atau keduanya berdistribusi normal atau tidak. Model yang paling baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Normalitas data dapat dideteksi dengan melihat bentuk kurva histogram dengan kemiringan seimbang ke kiri dan ke kanan dan berbentuk seperti lonceng atau dengan melihat titik-titik data yang menyebar disekitar garis diagonal dan searah mengikuti garis diagonal dari gambar normal P-Plot. Gambar 4.1 Histogram Dependent Variabel DPR Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 16 23102015 Gambar 4.1 ini menunjukkan kurva histogram yang memiliki kemiringan seimbang ke kiri dan ke kanan, atau tidak condong ke kiri maupun ke kanan, melainkan ke tengah dengan bentuk seperti lonceng. Hal ini memenuhi salah satu syarat uji normalitas data bahwa data berdistribusi normal. Gambar 4.2 Normal P-Plot of Regresion Standarized Residual Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 16 23102015 Dari Gambar 4.2 dapat diketahui bahwa grafik memiliki pola distribusi normal karena berbentuk simetris tidak melenceng ke kiri maupun ke kanan. Dengan demikian dari semua uji yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. Penelitian ini juga menggunakan Uji Statistik non-parametrik One sample Kolmogorov-Smirnov untuk mendapatkan tingkat uji normalitas yang lebih signifikan. Apabila pada hasil Uji Kolmogrov Smirnov, nilai Asymp. Sig. 2- tailed lebih besar dari 0,05 α = 5 , tingkat signifikan maka data berdistribusi normal. Pada Tabel 4.6 berikut ini, diperoleh nilai Asymp. Sig 2-tailed taraf nyata α, yaitu 0.912 0.05. Hal ini berarti bahwa H diterima, yang berarti data residual berasal dari distribusi normal. Tabel 4.6 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardiz ed Residual N 90 Normal Parameters a Mean .0000000 Std. Deviation 23.79750481 Most Extreme Differences Absolute .059 Positive .059 Negative -.040 Kolmogorov-Smirnov Z .560 Asymp. Sig. 2-tailed .912 a. Test distribution is Normal. Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 16 23102015 b. Uji Heterokedastisitas Asumsi heteroskedastisitas adalah asumsi dalam regresi dimana varians dari residual tidak sama untuk satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas, dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Salah satu uji untuk mengetahui heteroskedastisitas ini adalah dengan melihat penyebaran dari varians residual pada diagram pencar scatter plot. Gambar 4.3 Hasil Scatterplot Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 16 23102015 Pada Gambar 4.3, dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk suatu pola tertentu. Titik-titik tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat gejala heteroskedastisitas pada model regresi dalam penelitian ini. Hal ini menandakan bahwa model regresi layak untuk dipergunakan. Untuk memperoleh tingkat uji heteroskedasitas yang lebih signifikan, maka dalam penelitian ini juga dilakukan uji Glejser. Apabila signifikan lebih besar dari taraf nyata, maka dianggap tidak terjadi masalah heteroskedasitas dan begitu juga sebaliknya. Tabel 4.7 Hasil Uji Park Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 3.853 .747 5.161 .000 TATO .188 .280 .078 .671 .504 FATO .176 .105 .191 1.676 .097 DebtRatio -2.102 2.818 -.144 -.746 .458 DER 1.247 1.124 .216 1.109 .271 a. Dependent Variable: LnU2i Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 16 23102015 Berdasarkan hasil Tabel 4.7 diketahui bahwa nilai signifikansi variabel Total Assets Turnover TATO, Fixed Assets Turnover FATO, Debt Ratio dan Debt to Equity Ratio DER lebih besar dari 0,05 sehingga pada keempat variabel independen tersebut tidak terjadi heteroskedasitas. Berdasarkan hasi output Tabel 4.7, semua variabel independen tidak signifikan terhadap variabel dependennya sig 0,05. Nilai probabilitas signifikansi variabel TATO 0,504, FATO 0,097, Debt Ratio 0,458, dan DER 0,271 lebih besar dari taraf nyata sig 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan tidak terjadi gejala heteroskedastisitas dalam model regresi ini.

c. Uji Autokorelasi