d.
Perawat menggunakan teknik pendekatan yang khusus untuk memberi pengertian dan merubah perilaku klien.
e.
Perawat harus menghargai keunikan klien, maka perawat perlu memahami perasaan dan perilaku klien dengan melihat latar belakang.
f.
Komunikasi yang dilakukan harus dapat menjaga harga diri pemberi maupun penerima pesan.
g.
Trust saling percaya antara perawat dan klien yang harus dicapai terlebih dahulu sebelum dilakukannya identifikasi masalah dan pemecahan masalah.
4. Tahapan Komunikasi Teraupetik
Komunikasi teraupetik merupakan tanggung jawab moral seorang perawat serta salah satu upaya dilakukan oleh perawat untuk mendukung proses kesembuhan
pasien. Untuk dapat melakukannya dengan baik dan efektif diperlukan strategi yang tepat dalam berkomunikasi teraupetik dapat tercapai. Komunikasi teraupetik yang
terjadi antara perawat dank klien harus melalui empat tahap meliputi fase pra- interaksi, orientasi, fase kerja dan fase terminasi Struart, G. W, 1998 dalam Adriana,
2012.hal.3 Tahap Pra-interaksi dimulai sebelum kontak pertama dengan klien. Dalam
tahapan ini perawat mengeksplorasi perasaan, fantasi dan ketakutannya dan menggali terlebih dahulu kemampuan yang dimiliki klien, sebelum adanya kontak atau
berhubungan dengan klien termasuk kondisi kecemasan yang menyelimuti diri perawat sehingga terdapat dua unsur yang perlu dipersiapkan pada tahap ini yaitu
unsur diri sendiri dan unsure diri klien. Menurut Nasir 2009, hal.169 bahwa hal-hal yang dipelajari dari diri sendirii adalah Pengetahuan yang dimiliki yang terkait
dengan penyakit dan masalah klien, kecemasan dan ketakutan diri, analisis kekuatan diri, dan waktu pertemuan, baik saat pertemuan maupun lama pertemuan.
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan, hal-hal yang perlu dipelajari dari unsur klien adalah perilaku klien dalam menghadapi penyakitnya, adat istiadat, dan tingkat pengetahuan.
Pada tahap perkenalan atau orientasi, perawat memulai kegiatan yang pertama kali dimana perawat bertemu pertama kali dengan klien. Kegiatan yang
dilakukan adalah memperkenalkan diri kepada klien dan keluarga bahwa saat ini yang menjadi perawat adalah dirinya. Dalam hal ini berarti perawat sudah siap
memberikan pelayanan keperawatan kepada klien. Menurut Suryani 2006, Tugas perawat pada tahap perkenalan adalah pertama, membina hubungan rasa saling
percaya dengan menunjukan penerimaan dan komunikasi terbuka. Penting bagi perawat untuk mempertahankan hubungan saling percaya agar klien dan perawat ada
keterbukaan dan saling menutup-nutupi. Kedua, memodifikasi lingkungan yang kondusif dengan peka terhadap respon klien dan menunjukan penerimaan, serta
membantu klien mengekspresikan perasaan dan pikirannya. Perawat dituntut mampu membuat suasana tidak terlalu formal sehingga suasana tidak terkesan tegang dan
tidak bersifat menginterograsi. Pada tahap kerja, perawat mulai mengimplemntasikan rencana keperawatan
yang telah dibuatnya pada tahap orientasi sebelumnya. Perawat menolong klien untuk mengatasi cemas, meningkatkan kemandirian, dan tanggung jawab terhadap
dirinya Nurjannah, 2001 dalam Nasir, dkk, hal.172. Menurut Murray, B dan Judith, P dalam suryani 2006, pada tahap kerja ini perawat diharapkan mampu
enyimpulkan percakapan dengan klien. Teknik menyimpulkan ini merupakan usaha untuk memadukan dan menegaskan hal-hal yang penting dalam percakapan dan
membantu perawat-klien memiliki pikiran dan ide yang sama terhadap proses kesembuhan penyakitnya sendiri. Akan tetapi, klien tidak pernah menyadari tentang
Universitas Sumatera Utara
hal tersebut sehingga seakan-akan proses kesembuhan merupakan tanggung jawab petugas kesehatan.
Tahap terakhir dalam komunikasi teraupeik adalah tahap terminasi, tahap ini merupakan tahap dimana perawat mengakhiri pertemuan dalam menjalankan
tindakan keperawatannya serta mengakhiri interaksinya dengan klien. Terminasi dilakukan agar klien menyadari bahwa ada pertemuan dan perpisahan, dimana
hubungan yang dibangun hanya sebatas hubungan perawat dan klien. Menurut Nurjannah, 2001 dalam Nasir, dkk, hal.175 Kegiatan yang dilakukan perawat
adalah mengevaluasi seputar hasil kegiatan yang telah dilakukan sebagai dasar untuk tindak lanjut yang akan datang. Untuk itu kegiatan pada tahap terminasi merupakan
kegiatan yang tepat untuk mengubah perasaan dan memori serta untuk mengevaluasi kemajuan klien dan tujuan yang telah dicapai.
5. Teknik Komunikasi Teraupetik.