penderitaan tetapi juga kematian, jadi ketidakkekalan hidup kita tidak membuat hidup itu tidak bermakna, sehingga dapat
mengubah ketidakkekalan hidup menjadi dorongan untuk bertindak dengan penuh tanggung jawab Frankl, 2004
2.2.3 Metode menemukan makna hidup
Selanjutnya metode menemukan makna hidup, Bastaman 2007 menyederhanakan dan memodifikasi metode logo analisis di dalam
menemukan makna hidup sebagai berikut : 1. Pemahaman pribadi
Metode pertama dimaksudkan sebagai suatu metode untuk memediasi dan membantu seseorang untuk memperluas dan mendalami aspek
kepribadian dan corak kehidupannya. Metode ini secara rinci memberikan manfaat-manfaat seperti mengenali diri, menyadari
keinginan dan memahami kebutuhan yang mendasari keiniginan tersebut dan merumuskan secara nyata keingianan tersebut dengan
merealiasai rencana-rencana. 2. Bertindak positif
Bertindak positif sebagai kelanjutan dan berpikir positif dengan tujuan sebagai pembiasaan positif untuk memberikan dampak yang positif
pula 3. Pengakraban hubungan
Dimensi sosial merupakan sesuatu yang tidak terpisahkan dan eksistensi manusia, hakikat manusia adalah perbedaan dalam suatu
kebersamaan. Dan itu jelas bahwa hubungan keakraban manusia merupakan asas dan sebagai salah satu sumber makna hidup
manusia. 4. Pendalaman tri nilai
Wujud dari pendalaman tri nilai yakni bertopeng pada sumber makna hidup sebagai suatu nilai agar dipahami secara sungguh-sungguh.
Pendalaman tri nilai keratif, pendalaman nilai-nilai penghayatan, pendalaman nilai-nilai bersikap
5. Ibadah Dilakukan secara khidmat atau khusyu’ dapat memunculkan perasaan
tenteram, mantap dan tabah.
Selanjutnya, sumber sumber makna hidup yang menjadi titik awal dari kebermaknaan hidup adalah Bastaman, 2007. Nilai-nilai tersebut
meliputi : 1 Nilai-nilai kreatif, tercermin pada saat seseorang melakukan karya,
karsa, dan cipta serta melakukan tugas dan kewajiban sebaik- baiknya.
2 Nilai-nilai penghayatan, yaitu apa yang diperoleh atau dihayati seseorang dari hidup. Ini tercermin pada upaya seseorang dalam
meyakini serta menghayati nilai-nilai tertentu seperti nilai keindahan, kebenaran, kebajikan, dan lain sebagainya. Selain itu
nilai-nilai penghayatan tercermin saat saling memberi kasih antar sesamanya.
3 Nilai-nilai bersikap. Nilai ini dikembangkan oleh seseorang agar ia mampu mengambil sikap yang tepat terhdap keadaan dan
penderitaan yang tidak dapat dielakan lagi, setelah segala upaya yang dilakukan secara maksimal dan ternyata tidak berhasil
mengatasinya.
2.3 Salafi