Pengunjung Pasar Membutuhkan Parkir Hubungan Data antara Kebutuhan Parkir dengan Prasarana Pasar

Persentase jumlah petak dagangan seperti disajikan pada Gambar 4.10, adalah sebagai berikut: 1 Pasar Inpres Bhakti: 14,5; 23,4; 12,7; 17,2; 32,3; 2 Pasar Inpres Halat: 17,5; 16,6; 19,4; 22,3; 24,2; 3 Pasar Inpres Sei Sikambing: 12,3; 22,0; 18,4; 14,0; 33,3; 4 Pasar Inpres Titi Papan: 6,3; 20,5; 23,2; 31,2; 18,8.

4.11 Pengunjung Pasar Membutuhkan Parkir

Rincian jumlah pengunjung pasar membutuhkan parkir dapat dilihat pada Lampiran 6, 7, 8, 9 dan hasil perhitungan jumlah pengunjung membutuhkan parkir dan tidak membutuhkan parkir dapat dilihat pada Lampiran 25, 26, 27, 28. Perhitungan persentasenya dapat dilihat pada Lampiran 29, sedangkan hasil perhitungan rata-rata persentase disajikan pada Gambar 4.11. 65 55 59 60 40 41 35 45 B h a k t i H a l a t Sikambing Titi Kuning Butuh Parkir Tidak Butuh Parkir Gambar 4.11 Persentase Pengunjung Membutuhkan Parkir Universitas Sumatera Utara Persentase pengunjung membutuhkan parkir seperti ditunjukan pada Gambar 4.11 lebih besar bila dibandingkan dengan persentase pengunjung tidak membutuhkan parkir. Hasil selengkapnya adalah sebagai berikut: 1 Pasar Inpres Bhakti: 60 , 2 Pasar Inpres Halat: 59, 3 Pasar Inpres Sei Sikambing: 55 dan 4 Pasar Inpres Titi Kuning: 65.

4.12 Hubungan Data antara Kebutuhan Parkir dengan Prasarana Pasar

Hubungan data antara kebutuhan pakir dengan prasarana pasar yang dimaksud adalah mencari hubungan matematis dengan pendekatan persamaan regresi antara data Kebutuhan Parkir sebagai variabel terikat y 1 dengan data Prasarana Phisik Pasar sebagai variabel bebas x, x terdiri dari x 1 sampai dengan x 7 . Persamaan regresi akan bermakna baik untuk memprediksi besaran variabel terikat, apabila nilai Sig.F 0,05 dan f hitung f tabel serta t hitung t tabel . Data kebutuhan parkir Gambar 4.2 sebagai variabel terikat y 1 dan ketersediaan pelataran parkir Gambar 4.3, luas pasar Gambar 4.7, luas bangunan Gambar 4.8 sebagai variabel bebas x 1 sampai dengan x 7 disajikan pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Data Kebutuhan Parkir dan Prasarana Pasar Sebagai Variabel x 1 x 2 x 3 x 4 x 5 x 6 x 7 y 1 Nama Pasar m² m² srp srp Bhakti 4822 38,2 2520 30,6 19,7 4,7 9,0 24,0 Halat 5000 16,1 3040 14,7 31,7 7,3 12,0 15,3 Sei Sikambing 6166 51,3 3996 49,9 28,2 5,3 8,1 29,7 Titi Kuning 5432 44,1 1798 33,2 69,6 14,7 44,5 23,8 Sumber: Gambar 4.2, 4.3, 4.7 dan 4.8. Universitas Sumatera Utara Keterangan: y 1 : kebutuhan parkir pada jam puncak srp, x 1 : luas tanahlahan pasar satuan m², x 2 : presentase luas tanah terhadap luas total tanah se kecamatan, x 3 : luas bangunan pasar satuan m², x 4 : persentase luas bangunan pasar terhadap luas total bangunan pasar se kecamatan, x 5 : luas ketersediaan parkir , satuan ruang parkir srp, x 6 : persentase luas parkir terhadap luas lahan pasar, x 7 : persentase luas parkir terhadap luas bangunan pasar, 4.13 Uji Penyimpangan Data Kebutuhan Parkir dan Prasarana Pasar dengan Program SPSS 15.0 Metode Boxplot Data pada Tabel IV.1 dilakukan uji penyimpangan data, dengan program SPSS 15.0 Metode Boxplot, hasil pengujian penyimpangan data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 30 dan hasil Boxplot disajikan pada Gambar 4.12. Gambar 4.12 Hasil Uji Penyimpangan Data Kebutuhan Parkir dan Prasarana Pasar dengan Program SPSS 15.0 Metode Boxplot Hasil uji penyimpangan data seperti yang disajikan pada Gambar 4.12, dapat diketahui bahwa semua data yaitu x 1 sampai dengan x 7 dan y 1 tidak ada data yang y1 30 28 26 24 22 20 18 16 x1 6,000 5,700 400 100 800 5, 5, 4, x2 60 50 40 30 20 10 x3 4,000 3,500 3,000 2,500 2,000 1,500 x4 35 30 25 20 15 10 x5 70 60 50 40 30 20 10 x6 15.0 12.5 10.0 7.5 5.0 x7 50 40 30 20 10 Universitas Sumatera Utara menyimpang outliers, selanjutnya data pada Tabel 4.1 akan dilakukan uji normalitas.

4.14 Uji Normalitas Data Kebutuhan Parkir dan Prasarana Pasar