Pengujian Signifikansi Aplikasi Program SPSS 15.0 for Windows

atau tidak perlu dilakukan analisis koefisien korelasi r dan analisis koefisien determinasi R² atau R square. Nilai koefisien korelasi r adalah antara -1 sampai dengan +1 dan nilai koefisien determinasi R² atau R square adalah antara 0 sampai dengan 1. Koefisien kolerasi r adalah ukuran relatif dari asosiasi diantara variabel, dependen dengan variabel independen. nilai r = 0 menunjukkan kedua variabel tidak ada kolerasi, nilai r 0 kedua variabel mempunyai kolerasi positif sebaliknya bila r 0 kedua variabel mempunyai kolerasi negative, nilai r = ± 1 menunjukkan kolerasi sempurna perfect competition. Nilai koefisien korelasi dihitung dengan rumus ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − − = 2 2 2 2 Y Y n X X n Y X XY n r .............................................. 2.13 Nilai koefisien determinasi R² atau R square dihitung dengan cara mengkuadratkan nilai koefisien korelasi dengan rumus: ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − − = 2 2 2 2 2 2 Y Y n X X n Y X XY n R ........................................... 2.14 Apabila variabel independen lebih dari satu maka dihitung koefisien kolerasi dan determinasi masing-masing variabel secara terpisah parsial.

2.4.5 Pengujian Signifikansi

Persamaan regresi, apakah dapat digunakan untuk memprediksi secara signifikan atau tidak, perlu dilakukan pengujian signifikansi Significance Test. Universitas Sumatera Utara Apabila hasil pengujian yang dilakukan tidak signifikan insignificant maka persamaan regresi kurang tepat untuk digunakan. Pengujian signifikansi meliputi pengujian nilai t dan pengujian nilai f. 1 Pengujian nilai t t test Tujuan pengujian t terhadap parameter variabel independen koefisien regresi adalah menentukan apakah ada dan juga bagaimana bentuk pengaruh antara masing- masing variabel independen terhadap variabel dependen. Sebagai pembanding dalam pengujian t t test adalah harga statistik pengujian t o1 dan daerah kritis pengujian t t . Nilai statistik pengujian dapat dihitung dengan rumus: 2 1 1 r i n r sb bi t i oi − − − = = …………………………...............………...........… 2.15 di mana: t oi = statistik pengujian untuk koefisien regresi b i = koefisien regresi Sb i = kesalahan taksir standar standar deviasi koefisien regresi r = koefisien kolerasi parsial pada analisa regresi berganda. n-i-l= derajat kebebasan n-2 = untuk analisa regresi sederhana. Untuk daerah kritis pengujian diperoleh dengan tabel distribusi t. Penentuan daerah kritis pengujian tergantung dari jenis pengujian yang dilakukan, apakah Universitas Sumatera Utara pengujian kuat atau lemah. Untuk pengujian kuat sangat nyata dipergunakan taraf signifikan a sebesar 0,01 di mana hubungan dan pengaruh variabel dependen dengan akurasi sebesar 99, untuk pengujian lemah biasa maka digunakan taraf signifikan a sebesar 0,05 dengan akurasi sebesar 95. 2 Pengujian nilai f f test Tujuan pengujian f f test adalah memilih bentuk persamaan terbaik sehingga keputusan apakah persamaan tersebut layak digunakan secara signifikan atau tidak. f adalah rasio dari dua variasi seperti persamaan berikut: ∑ ∑ − − − − = − − 1 2 k n Y Y k Y Y f i ........................................................................ 2.16 n = jumlah observasi k = jumlah variabel dalam regresi sederhana k = 2 Setelah diperoleh nilai f hitung kemudian dibandingkan dengan nilai f tabel. Apabila f hitung lebih besar dari f tabel maka secara statistik persamaan regresi adalah signifikan, sebaliknya nilai f hitumg lebih kecil atau sama dengan nilai f tabel maka secara statistik persamaan regresi tidak signifikan.

2.5 Studi Terdahulu