Jenis Teh Komponen Teh

e. Penambahan zat warna, baik alami maupun sintetik. Zat warna sintetik termasuk ke dalam zat adiktif atau bahan tambahan makanan yang penggunaannya tidak bisa sembarangan.

2.5 Teh Teh merupakan functional food mengingat khasiat dan potensi yang

terkandung di dalam teh dapat meningkatkan kesehatan tubuh dan merupakan sumber zat gizi. Teh merupakan minuman sehat yang telah dikenal sejak sekitar 5000 tahun yang lalu di negeri Cina. Teh merupakan tanaman daerah tropis dan subtropis yang secara ilmiah dikenal dengan Camellia Sinensis. 17

2.5.1 Jenis Teh

Terdapat empat jenis teh yang biasa dijual di pasaran yaitu teh hitam, teh oolong, teh hijau dan teh putih. Lebih dari tigaperempat teh dunia diolah menjadi teh hitam yang mana teh ini lebih digemari oleh orang Indonesia. Cara pengolahannya, daun dijemur di bawah panas matahari sehingga mengalami perubahan kimiawi sebelum dikeringkan dan dilanjutkan dengan proses fermentasi. Perlakuan tersebut akan menyebabkan warna daun menjadi coklat dan memberikan citarasa teh hitam yang khas. 17-20,44-45 Universitas Sumatera Utara

2.5.2 Komponen Teh

Terdapat banyak komponen aktif yang terkandung dalam daun teh yang mempunyai hubungan erat terhadap kesehatan manusia. Komponen aktif yang terkandung dalam teh, baik yang volatil maupun yang nonvolatil antara lain sebagai berikut : 17,45 1. Polifenol 10-25 2. Methylxanthines 3. Asam amino 4. Peptida 5. Tannic acids 9-20 6. Vitamin C 150-250 mg 7. Vitamin E 25-70 mg 8. Vitamin K 300-500 IUg 9. ß-karoten 13-20 10. Kalium 1795 mg 11. Magnesium 192 mg 12. Mangan 300-600 ugml 13. Fluor 0,1-4,2 mgL 14. Zink 5,4 mg 15. Selenium 1,0-1,8 ppm 16. Tembaga 0,01 mg 17. Besi 33 mg 18. Kalsium 7 mg Universitas Sumatera Utara 19. Kafein 45-50 mg Teh bersifat asam, sesuai dengan penelitian oleh Joseph yang menyatakan teh mempunyai nilai pH 3.5. 16 Definisi asam adalah suatu zat yang dapat memberi proton ion H + kepada zat lain. Secara umum, asam merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. 46 Sebagian besar teh mengandung ikatan biokimia yang disebut polifenol, termasuk didalamnya flavonoid. Flavonoid merupakan suatu kelompok antioksidan yang secara alamiah ada pada sayur-sayuran, buah-buahan dan minuman seperti teh dan anggur yang mampu mencegah terjadinya kerusakan DNA oleh radikal bebas yaitu memiliki kemampuan untuk mencegah terjadinya penyakit kanker. Selain itu, teh juga mempunyai sifat germisidal dan germistatik terhadap berbagai bakteri gram positif dan gram negatif, oleh karena itu konsumsi teh bisa menghambat pertumbuhan dan perlekatan bakteri gram positif dan gram negatif yang ada di dalam rongga mulut pemakai gigitiruan selain memberi perubahan warna pada basis gigitiruan itu sendiri. 17-20,44,45

2.5.3 Kegunaan dan Khasiat Teh