Sifat Ideal Basis Gigitiruan Resin Kegunaan Resin Klasifikasi Berdasarkan Cara Pembuatan

Vulkanit, fenol formaldehid dan resin akrilik adalah contoh thermo-hardening yang digunakan sebagai basis gigitiruan. Vulkanit merupakan bahan yang menjadi pilihan hampir seratus tahun. Walaupun banyak materi lain diperkenalkan tetapi vulkanit masih digunakan sampai awal tahun 1930 dan pada saat diperkenalkan bahan polimetilmetakrilat atau resin akrilik digunakan sebagai bahan basis gigitiruan. Fenol formaldehid juga dikenal sebagai bakelit, diaplikasikan secara universal di dalam industri dan beberapa perubahan telah dilakukan untuk membentuk bakelit sebagai basis gigitiruan. Walau bagaimanapun, bakelit menunjukkan kesulitan dalam pemrosesan. Kelemahannya adalah kehilangan warna setelah beberapa lama dipakai dalam mulut. 6 Gambar 1 Gambar 1. Perbedaan antara termoplastik dan termoset 5

2.1.2 Sifat Ideal Basis Gigitiruan Resin

Ada beberapa sifat ideal basis gigitiruan resin yaitu : 3,4,9,21,24 1. Tidak ada rasa, tidak ada bau, tidak toksik dan tidak iritasi pada jaringan lunak mulut 2. Estetik Universitas Sumatera Utara 3. Stabilitas dimensi yaitu tidak mengembang, mengecut dan melengkung semasa pemrosesan serta semasa pemakaiannya 4. Kekuatan yang cukup tinggi yaitu tidak mudah patah atau pecah 5. Tidak larut dalam cairan mulut 6. Tipis dan ringan 7. Mudah dibuat dan direparasi 8. Biokompatibilitas yaitu bahan basis bebas monomer dan tidak ada reaksi alergi Namun belum dijumpai bahan resin yang memiliki seluruh sifat ini.

2.1.3 Kegunaan Resin

Kegunaan resin adalah : 3 1. Pembuatan basis gigitiruan 2. Resin akrilik cross-linked untuk gigitiruan 3. Restorasi gigi ; tambalan, inlay dan laminate resin komposit 4. Peralatan ortodonsia dan pedodonsia 5. Mahkota dan jembatan resin akrilik atau resin komposit 6. Protesa maksilofasial obturator pada celah palatal 7. Inlay dan post-core pattern 8. Dai lepasan 9. Pelindung mulut untuk atlet 10. Sendok cetak 11. Splint dan stents Universitas Sumatera Utara

2.1.4 Klasifikasi Berdasarkan Cara Pembuatan

Bahan basis gigitiruan dibagi menjadi 2 teknik yaitu teknik compression moulding dan teknik injection moulding 12 1. Bahan basis gigitiruan menggunakan teknik compression moulding Kebanyakan basis gigitiruan sebagian lepasan dibuat menggunakan teknik compression moulding. Bahan ini mempunyai sifat-sifat fisis yang baik, mudah digunakan dan harganya murah. Polimer dan monomer dicampur sehingga membentuk dough stage dan ditekan ke dalam mould. 12 Pemberian tekanan secara perlahan-lahan memungkinkan adonan resin mengalir merata ke dalam semua rongga dalam kuvet. Kelebihan bahan kemudian dibuang. Pemberian tekanan dilanjutkan sampai sebagian besar kuvet berkontak rapat antara satu sama lain. 25 Resin akrilik konvesional polimerisasi panas adalah bahan yang menggunakan teknik compression moulding. 12 2. Bahan basis gigitiruan menggunakan teknik injection moulding Selain teknik compression moulding yang biasa dilakukan, basis gigitiruan juga dapat dibuat melalui teknik injection moulding. Bahan diisi ke dalam mould melalui metode injeksi. 9 Nilon merupakan bahan yang mengaplikasikan teknik ini. Tidak ada perbedaan sifat fisis antara teknik compression moulding dengan teknik injection moulding. 3,12 Universitas Sumatera Utara 2.2 Bahan Basis Gigitiruan Resin Akrilik 2.2.1 Pengertian Resin akrilik adalah turunan etilen yang mengandung gugus vinil dalam rumus strukturnya. 21 Ada dua kelompok resin akrilik dalam kedokteran gigi. Satu kelompok adalah turunan asam akrilik, CH=CHCOOH dan kelompok lain dari asam metakrilik CH 2 =CCH 3 COOH. 3,21 Gambar 2 Setiap molekul metil metakrilat dianggap sebagai ‘mer’. Pada keadaan yang sesuai, molekul metil metakrilat akan menyambung membentuk suatu rantai poli metilmetakrilat. 8 H CH 3 H CH 3 H CH 3 H CH 3 H CH 3 C = C C = C C = C C = C C = C H C = O H C = O H C = O H C = O H C = O O O O O O CH 3 CH 3 CH 3 CH 3 CH 3 Metil metakrilat Polimetilmetakrilat Gambar 2. Segmen 1 hingga 4 merupakan ilustrasi pengulangan ‘mer’ metil metakrilat di dalam rantaian polimer. 12 X H 2 C=CH Universitas Sumatera Utara