Pengawasan Internal Kedudukan Internal Auditor

1. Usaha Mikro, sampai dengan Rp. 50.000.000 2. Usaha kecil, sampai dengan Rp. 50.000.000 Pembiayaan sendiri share 1. Minimal 20 dari kebutuhan modal kerja, untuk KUMK modal kerja. 2. Minimal 25 dari kebutuhan modal kerja, untuk KUMK investasi. Jangka Waktu Kredit : 1. Jangka waktu KUMK modal kerja maksimal satu tahun dan dapat diperpanjang maksimal dua kali dengan mempertimbangkan kondisi usaha dan performance debitur. 2. Jangka waktu KUMK investasi maksimal lima tahun termaksud tenggang waktu pembayaran angsuran graceperiod, jangka waktu masa tenggang maksimal satu tahun.

2. Pengawasan Internal

Auditor Pengawasan Internal Auditor tidak berlaku universal untuk semua perusahaan namun berpedoman pada beberapa prinsip yang langsung membantu fungsinya dalam sistem pengawasan intern. Pengawasan Internal Auditor pada Bank BTN Cabang MEDAN merupakan suatu Universitas Sumatera Utara mekanisme pengawasan yang ditetapkan oleh pihak manajemen secara berkesinambungan on going basis yang digunakan untuk : a. Menjaga dan mengamankan harta kekayaan Bank b. Menjamin tersedianya pelaporan yang lebih akurat c. Meningkatkan kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku d. Mengurangi dampak kerugian, penyimpangan yang termasuk kecuranganfraud. Dan pelanggaran aspek kehati-hatian, dan e. Meningkatkan efektivitas organisasi dan meningkatkan efisiensi biaya. Pengawasan intern Bank BTN dapat dilihat lebih bersifat mendidik. Dengan upaya pendisiplinan diri maka diharapkan para pegawai pada setiap tingkatannya menimbulkan kegairahan untuk selalu bekerja hati-hati sehingga penyimpangan-penyimpangan yang dapat terjadi dapat teratasi, bukan ditujukan untuk mencari-cari alasan tetapi menjadi rekan kerja setiap bagian perusahaan secara keseluruhan. Pada PT. BTN Tbk. Cabang MEDAN penyusunan program pemeriksaan mendapat perhatian yang cukup besar bagi Internal Auditor karena untuk dapat melaksanakan pemeriksaan dengan baik maka perlu program pemeriksaan yang lengkap, menyeluruh, terarah dan terpadu.

3. Kedudukan Internal Auditor

Berdasarkan Struktur Organisasi PT Bank Tabungan Negara Tbk. Cabang MEDAN memperlihatkan bahwa kedudukan internal auditor sebagai staff assistant manager accounting controll. Dengan kedudukan Universitas Sumatera Utara seperti ini internal auditor dapat bergerak dengan bebas melakukan pemeriksaannya hanya ditekankan pada pengendalian atas bagian keuangan saja. Dalam melaksanakan tugasnya internal auditor mendapatkan instruksi langsung dari accounting control dan menyampaikan laporannya kepada assistant manager accounting control. Posisi yang bebas ini juga mengandung arti bahwa bagian internal auditor dapat mengumpulkan bahan masukan data atau keterangan- keterangan yang dibutuhkan dengan cara memasuki tiap bagian unit kerja. Setiap unit kerja ini wajib memberikan data atau keterangan-keterangan yang dibutuhkan oleh bagian internal auditor sehubungan dengan pelaksanaan pemeriksaan yang dilakukannya. Sesuai dengan kedudukan audit intern Bank BTN Cabang MEDAN sebagai staff assistant manager accounting control yang berada dibawah Branch Manager, maka Internal auditor pada perusahaan ini memiliki wewenang : a. Melakukan audit terhadap semua proses bisnis dan kegiatan disetiap unit kerja dalam organisasi Bank BTN Cabang MEDAN dan unit-unit lain sebagaimana ditetapkan dalam piagam Audit Intern. b. Melakukan investigasi penyelidikan terhadap semua permasalahan pada setiap aspek dan kegiatan operasional Bank BTN Cabang MEDAN yang berindikasikan terjadinya tindakan perbuatan penipuan, pemalsuan, penggelapan, pencurian, manipulasai, kecurangan dan lain Universitas Sumatera Utara sebagainya yang dapat menimbulkan kerugian financial, material, dan citra Bank BTN Cabang MEDAN. c. Melakukan kaji ulang dan evaluasi secara berkala terhadap penerapan manajemen risiko Bank BTN Cabang MEDAN. Hasil kaji ulang tersebut sebagai salah satu acuan dalam penyusunan perencanaan audit Divisi Audit Intern DAI. d. Melakukan audit kepatuhan tehadap kebijakan peraturan Bank Indonesia dan kebijakan peraturan Eksternal lainnya yang bersifat mandatory, antara lain SKN-BI, BIRTGS, PKBL Program kemitraan dan bina lingkungan dan penerapan KYC Know Your CustomerAML Anti money laundering. e. Dalam setiap melaksanakan penugasan audit, Auditor intern mempunyai hak-hak sebagai berikut:  Memasuki, melihat, meninjau, memeriksa semua gedung kantor bangunan, tempat penyimpanan, serta obyek yang terdapat keterkaitan kepentingan Bank BTN Cabang MEDAN,  Meminta, melihat, dan mempergunakan semua dokumen dan datainformasi lainnya yang diperlukan sehubungan dengan tugas audit,  Melakukan audit dan pengujian secara fisik terhadap uang kas, surat berharga, dokumen, persediaan, dan lain sebagainya, Universitas Sumatera Utara  Melakukan akses fisik dan logik ke teknologi sistem informasi Bank BTN Cabang MEDAN berupa data, jaringan network, komunikasi, software, dan hardware  Meminta keteranganpenjelasan kepada semua pejabatpegawai Bank BTN Cabang MEDAN dan setiap orang baik sebagai perorangan atau dalam kedudukannya sebagai pejabatpegawai suatu organisasi yang ada keterkaitan dengan kegiatanoperasional Bank BTN Cabang MEDAN f Melaporkan secara langsung dan khusus kepada Direktur utama dan komisariskomite Audit dengan tembusan kepada direktur kepatuhan mengenai :  Setiap usaha yang menghambat pelaksanaan audit ataupun campur tangan intervensi dalam setiap kegiatan audit  Setiap kegagalan penanggung jawab proses bisnis yang diauditAuditee dalam pelaksanaan tanggung jawabnya untuk melakukan koreksi perbaikan dan penyelesaian atas setiap temuan audit  Suatu informasi hasil audit yang bersifat rahasia dan penggunaannya sangat terbatas serta tidak dapat dicantumkan dalam Laporan Hasil Audit LHA. Menurut Struktur Organisasi PT Bank Tabungan Negara Tbk. Cabang Medan memperlihatkan bahwa kedudukan internal auditor dalam hal ini internal control staff adalah sebagai staff yang berada dalam unit Universitas Sumatera Utara Accounting Controll, yang berada langsung dibawah assistant manager accounting control. Dengan kedudukan seperti ini internal auditor dapat bergerak dengan bebas, sehingga memungkinkan untuk melakukan pemeriksaan yang cukup luas dan memadai atau dengan kata lain internal auditor dapat melakukan pemeriksaan terhadap seluruh tingkatan manajemen dibawah kepala cabang. Dalam melaksanakan tugasnya internal auditor mendapatkan instruksi langsung dari kepala cabang dan menyampaikan laporannya kepada kepala cabang.

4. Independensi Internal Auditor