Saluran ini harus diterapkan dengan jelas sehingga pelaporan akan tetap aktual dan objektif.
4 Pengujian dan evaluasi atas kebijakan perusahaan.
Walaupun ada pemisahaan fungsi – fungsi atas dasar tujuan audit intern. Namun pada dasarnya kedua fungsi tersebut mempunyai
hubungan yang erat satu sama lainnya dalam meningkatkan hasil guna sistem pengawasan internal.
5. Kedudukan Internal Auditor
Kedudukan ataupun status internal auditor dalam struktur organisasi mempunyai pengaruh terhadap luasnya kegiatan, peranan serta
tingkat kebebasan di dalam menjalankan tugasnya sebagai auditor. Kedudukan internal auditor hendaknya ditempatkan sedemikian rupa
sehingga ia dapat melaksanakan wewenang dan tanggung jawab dengan baik. Kedudukan internal auditor hendaknya menjamin kebebasan relatif
sehingga ia dapat melaksanakan penilaian – penilaian yang tidak memihak dan tanpa prasangka. Untuk menjamin keadaan ini, maka langkah –
langkah yang ditempuh yaitu : a.
Manajemen dan dewan komisaris harus memberikan dukungan penuh kepada internal auditor.
b. Kepala internal auditor harus bertanggung jawab kepada pejabat yang
mempunyai wewenang yang cukup tinggi untuk menjamin jangkauan audit yang luas serta tindak lanjut yang sebaik – baiknya atas
Universitas Sumatera Utara
rekomendasi – rekomendasi sebagaimana dilaporkan dalam pelaporan
pemeriksaan.
c. Fungsi – fungsi, wewenang, bagian internal auditor haruslah ditulis
dengan jelas pada sebuah dokumen formal, dan sebaiknya disetujui
dewan komisaris.
d. Pimpinan bagian internal auditing harus mempunyai jalur hubungan
langsung dengan dewan komisaris, yang berguna untuk menyampaikan laporan secara berkala dan membicarakan hal – hal yang dianggap
penting bagi perusahaan.
Untuk menjamin bahwa internal auditor akan bersifat objektif dalam melaksanakan pemeriksaan, internal auditor hendaknya jangan
dilibatkan dengan tanggung jawab operasional. Hal ini disebabkan ia tidak mungkin bersikap obyektif dalam menilai pencapaian suatu fungsi yang
tanggung jawab dan wewenangnya pernah dilimpahkan padanya. Kedudukan internal auditor dalam struktur organisasi perusahaan
yang satu dengan perusahaan yang lain tentu tidak sama, karena hal ini tergantung pada situasi dan kondisi perusahaan serta tujuan yang hendak
dicapai dalam pembentukan bagian internal auditor. Penempatan bagian internal auditor serta job description secara
jelas akan membawa pengaruh positif dalam proses komunikasi antara internal auditor dengan pihak manajemen, demikian juga penempatan
yang tidak terarah akan menghambat jalannya arus pelaporan dari internal auditor kepada pihak manajemen.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Agoes Sukrisno 2004:243 ada empat alternatif kedudukan internal auditor dalam struktur organisasi yaitu :
a. Bagian internal audit berada di bawah direktur keuangan
sejajar dengan bagian akuntansi dan keuangan, b.
Bagian internal audit merupakan staf direktur utama, c.
Bagian internal audit merupakan staf dari dewan komisaris, d.
Bagian internal audit dipimpim oleh seorang internal audit direktur.
Keempat alternatif tersebut dapat dilihat dalam gambar 2.1, 2.2,
2.3, dan gambar 2.4 berikut ini. Ad. a internal audit di bawah direktur keuangan
Bagian Akuntansi
Bagian Keuangan
Bagian Internal Audit
Direktur Keuangan Direktur Utama
Dewan Komisaris RUPS
Gambar 2.1 Internal audit dibawah direktur keuangan
Gambar diatas memperlihatkan bahwa bagian internal audit berkedudukan sejajar dengan bagian keuangan dan bagian akuntansi.
Universitas Sumatera Utara
Bagian internal audit sepenuhnya bertanggung jawab kepada direktur keuangan. Kelemahan dari kedudukan ini adalah bahwa ruang lingkup
pemeriksaan internal auditor menjadi lebih sempit hanya ditekankan pada pengendalian atas bagian keuangan saja. Jika dikaitkan dengan
independensi, maka tingkat kebebasan internal auditor terbatas dan sempit. Keuntungan posisi ini adalah laporan internal auditor dapat segera
dipelajari dan ditanggapi. Ad. b internal audit merupakan staf direktur utama bertanggung jawab
langsung kepada direktur utama
Direktur Utama
Bagian Akuntansi
Bagian Keuangan
Bagian Anggaran
Direktur Keuangan Bagian
Internal Audit Dewan Komisaris
RUPS
Gambar 2.2 Internal audit merupakan staf direktur utama
Gambar diatas memperlihatkan bahwa kedudukan internal audit merupakan staf direktur utama. Dalam hal ini internal auditor mempunyai
Universitas Sumatera Utara
tingkat independensi yang tinggi, karena internal auditor dapat melakukan pemeriksaan ke seluruh bagian, kecuali pimpinan perusahaan atau direktur
utama. Kelemahan fungsi internal auditor pada struktur ini, bahwa direktur utama mempunyai tugas yang banyak, sehingga direktur utama
tidak dapat mempelajari hasil internal audit secara mendalam, sehingga tindakan perbaikan yang diperoleh tidak dapat diambil dengan segera.
Ad. c internal audit merupakan staf dewan komisaris
Dewan Komisaris
Bagian Akuntansi
Bagian Keuangan
Bagian Anggaran
Direktur Keuangan Direktur Utama
Bagian internal Audit
RUPS
Gambar 2.3 Internal audit merupakan staff dewan komisaris
Gambar diatas memperlihatkan bahwa bagian internal auditor berfungsi sebagai dewan komisaris, dan posisinya berada diatas direktur
utama. Kedudukan ini, memberikan tingkat independensi yang tinggi
Universitas Sumatera Utara
sekali karena internal auditor dapat memeriksa seluruh aspek organisasi. Kelemahannya bahwa dewan komisaris, tidak setiap saat bisa ditemui,
juga mungkin kurang menguasai masalah operasi sehari-hari sehingga tidak dengan cepat dapat mengambil tindakan atau menanggapi saran-
saran yang diajukan oleh internal auditor untuk pencegahan dan
perbaikan.
Ad. d internal audit dipimpin oleh seorang direktur internal audit
Quality Assurance Supervisor
Supervisor of Computer Auditing
Executive Secretary
Audit Secretary
Staf Auditor Lead Auditor
Senior Auditor Senior EDP
Auditor
EDP Auditor Computer Audit
Specialist Supervisor of
Auditing Internal Audit
Director
Gambar 2.4 Internal audit dipimpin oleh seorang direktur internal audit
Universitas Sumatera Utara
Gambar diatas memperlihatkan bahwa kedudukan bagian internal audit dipimpin oleh direktur internal audit. Direktur internal audit
mengarahkan personil dan aktivitas-aktivitas departemen audit intern dan mempunyai tanggung jawab terhadap program dan pelatihan staff audit.
Direktur audit intern mempunyai akses yang bebas terhadap ketua dewan komisaris. Tanggung jawab direktur audit intern adalah menyiapkan
rencana tahunan untuk pemeriksaan semua unit perusahaan dan menyajikan program tersebut untuk persetujuan. Auditing supervisor
membantu direktur audit intern dalam mengembangkan audit program tahunan dan membantu dalam mengkoordinasi usaha audit dengan
akuntan publik agar memberikan cakupan audit yang sesuai tanpa duplikasi usaha. Senior auditor menerima audit program dan instruksi
untuk area audit yang ditugaskan dari auditing supervisor. Senior auditor mempunyai staf auditor dalam pekerjaan lapangan audit. Staff auditor
melaksanakan tugas audit pada suatu lokasi audit. Kedudukan ini, kelemahannya adalah ketika direktur internal audit tidak dapat mengelola
departemen audit intern dengan baik, sehingga pekerjaan audit tidak dapat memenuhi tujuan umum dan tanggung jawab yang telah disetujui
manajemen, sumber daya dari departemen audit intern tidak digunakan secara efisien dan efektif.
Universitas Sumatera Utara
6. Independensi Internal Auditor