6. Independensi Internal Auditor
Seorang Internal Auditor, agar dapat bekerja secara efektif harus berada dalam posisi yang independen terhadap lini fungsi dalam suatu
organisasi, tetapi ia tidak independen terhadap organisasi sepanjang masih terdapat hubungan antara pemberi kerja dan pekerja. Internal Auditor
menyediakan informasi yang amat bernilai bagi pihak manajemen dalam proses pembuatan keputusan yang berkaitan dengan efektivitas operasi
perusahaan. Para pengguna informasi yang berada di luar perusahaan kemungkinan besar tidak akan menyadarkan dirinya pada informasi yang
telah diuji oleh internal auditor saja terutama disebabkan oleh ketiadaan indepedensi dari internal auditor tersebut.
Agoes Sukrisno 2004:227, mengemukakan bahwa independensi internal auditor antara lain tergantung pada :
a. Kedudukan Internal Audit Department IAD tersebut dalam
organisasi perusahaan, maksudnya kepada siapa IAD bertanggung jawab. Dalam suatu perusahaan yang besar,
organisasi internal audit dipimpin oleh seorang Director of Auditing yang membawahi audit managers, audit supervisors,
senior auditors, associate auditors semi seniors dan assistant auditors junior auditors.
b. Apakah IAD dilibatkan dalam kegiatan operasional.
Jika ingin independen, IAD tidak boleh terlibatdalam kegiatan operasional perusahaan. Misalnya IAD tidak boleh ikut serta
dalam kegiatan penjualan dan pemasaran, penyusunan sistem akuntansi, proses pencatatan transaksi dan penyusunan laporan
keuangan perusahaan.
Sebagaimana telah dijelaskan pada bagian sebelumnya mengenai kedudukan internal auditor. Kedudukan internal auditor di dalam
perusahaan akan menentukan tingkat kebebasannya dalam menjalankan
Universitas Sumatera Utara
tugas sebagai auditor. Kedudukan ataupun status internal auditor dalam suatu organisasi perusahaan mempunyai pengaruh terhadap luasnya
kegiatan serta tingkat independensinya di dalam menjalankan tugasnya sebagai pemeriksa. Jadi status organisasi dari internal auditor harus cukup
untuk dapat menyelesaikan tanggung jawab audit. Internal auditor akan efektif seperti yang diinginkan
manajemennya jika ia bebas dari aktivitas-aktivitas yang diauditnya. Hal ini akan dapat tercapai bila internal auditor mempunyai kedudukan yang
memungkinkan baginya untuk mengembangkan sikap independennya terhadap bagian-bagian lain yang harus diperiksanya.
Menurut Mautz dan sharaf, dalam Sawyers 2005:35 dalam karya terkenal mereka, ” The philosophy of auditing ”filosofi audit,
memberikan beberapa indikator independensi profesional yang dapat diterapkan untuk internal auditor yang ingin bersikap objektif. Indikator –
indikatornya adalah sebagai berikut : a. Independensi dalam program audit
b. Independensi dalam verifikasi c. Independensi dalam pelaporan
Dari keterangan di atas dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Independensi dalam program audit
Independensi dalam program audit dapat berupa : 1
Bebas dari intervensi manajerial atas program audit 2
Bebas dari segala intervensi atas prosedur audit
Universitas Sumatera Utara
3 Bebas dari segala persyaratan untuk penugasan audit selain yang
memang disyaratkan untuk sebuah proses audit. b. Independensi dalam verifikasi
Indpendensi dalam verifikasi dapat berupa : 1
Bebas dalam mengakses semua catatan, memeriksa aktivadan karyawan yang relevan dengan audit yang dilakukan
2 Mendapat kerja sama yang akif dari karyawan manajemen selama
verifikasi audit 3
Bebas dari segala usaha manajer yang berusaha membatasi aktivitas yang diperiksa atau membatasi pemerolehan bahan bukti
4 Bebas dari kepentingan pribadi yang menghambat verifikasi audit.
c. Independensi dalam pelaporan Independensi dalam pelaporan dapat berupa :
1 Bebas dari perasaan wajib memodifikasi dampak atau signifikansi
dari fakta – fakta yang dilaporkan 2
Bebas dari tekanan untuk tidak melaporkan hal – hal yang signifikan dalam laporan audit
3 Menghindari penggunaan kata – kata yang menyesatkan baik
secara sengaja maupun tidak sengaja dalam melaporkan fakta, opini, dan rekomendasi dalam interpretasi auditor
4 Bebas dari segala usaha meniadakan pertimbangan auditor
mengenai fakta atau opini dalam laporan internal auditor.
Universitas Sumatera Utara
7. Laporan Internal Auditor