Sistematika Penulisan Bab I Pendahuluan

BAB II TINJAUAN UMUM

FOX NEWS CHANNEL FNC Dalam bab ini akan dibahas mengenai tinjauan umum FNC di AS. Pembahasan tersebut akan memberikan gambaran mengenai upaya FNC dalam membangun pandangan positif terhadap terhadap publik AS dan publik internasional yang terjaungkau oleh jaringan miliknya. Pembahasan ini akan terbagi menjadi beberapa bagian berdasarkan ruang lingkup yang dimiliki oleh media massa dan pemerintah AS. Lingkup media massa akan memberikan gambaran mengenai peran FNC dalam persaingan antarmedia massa di AS berupa upaya dan pengaruh yang dimilikinya dalam membangun pandangan publik pada saat invasi Irak 2003. Lingkup pemerintah akan memberikan gambaran mengenai upaya pemerintah dalam menangani media massa di medan perang, yakni melihat pengaruh yang dimilikinya untuk membangun pandangan publik yang positif terhadap invasi Irak 2003 dengan konstruksi berita dari media massa yang ditekan melalui kebijakan khusus terhadap media ketika meliput perang.

A. Media Massa Amerika Serikat dan Fox News Chanel FNC

Amerika Serikat merupakan salah satu negara yang menerapkan sistem demokrasi. Sebagai negara demokrasi, yang paling utama dalam kehidupan bernegara di AS merupakan nilai-nilai kebebasan yang mutlak pada setiap individu. 1 Dalam hal kebebasannya, media sebagai elemen informasi dalam negara AS menerapkan sistem yang didasari oleh konsep dan nilai liberalisme yang demokratis, yakni setiap individu bebas untuk menyatakan pendapat. 1 Jurnal Studi Amerika, Vol. VI Januari-Juli 2000, PKWA-UI Jakarta, h. 67. AS baru dapat mengesahkan kebebasan berekspresi pada tahun 1791, yakni oleh kongres AS yang diajukan oleh James Madison. 2 Kebebasan berekspresi tersebut didefinisikan menjadi tiga poin penting, hal ini dijabarkan pada tahun 1947 oleh Komisi Hutchkins Commision on Freedom of The Press, yaitu sebagai berikut: 3 1. Pers bebas merupakan pers yang bebas dari tekanan manapun, baik dari pemerintah maupun sosial luar dan dalam. Namun hal ini tidak berlaku ketika pers mendapat tekanan dari masyarakat yang hampir mati akibat dari tekanan pihak lain. Tekanan lain yang dapat menghilangkan kebebasan bagi pers itu sendiri terjadi juga ketika pers menyimpang ke arah komersial dan tata usaha hingga akhirnya menjadikan prioritas kepada pemilik modal. 2. Pers bebas merupakan pers yang bebas berpendapat dalam segala bentuk yang merujuk pada pencapaian pelayanan. Pers harus memadukan apa yang diharapkan oleh masyarakat melalui pencapaian yang memungkinkan. Hal ini pers juga dituntut menguasai sumber daya teknis, keuangan yang mantap, akses yang layak untuk mendapatkan dan mengeluarkan informasi. 3. Pers juga harus bebas mengeluarkan apa yang harus diketahui oleh umum, sehingga masyarakat dapat menghargai apa yang seharusnya mereka dapat dari pers. 2 Wisnu B. Widjadjanto, “Hak Mengetahui Sebagai Wujud Kebebasan Pers di AS”, KWA Tesis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1992. h. 55-70. 3 “Hutchkins Commission 1947 Recommendations”, diakses pada 14 April 2011 pk. 19:43, dari http:www.cci.utk.edu~bowlesHutchkinss-recommendations.html.