asam stearat dan 15 asam-asam olein, serta fraksi cair filtrat yang mengandung 85 asam-asam olein dan 15 asam-asam stearat. Fraksi cair
filtrat yang diperoleh akan dialirkan ke tangki mixer M-1 dengan menggunakan pompa sedangkan fraksi padat akan jatuh ke bak penampungan
Pasifik Palmindo Industri, 2006.
Tabel 2.5 Sifat fisik dan kimia Crude Olein Variabel
Crude Olein
Komposisi Asam lemak
C
14
C miristat
16
C palmiat
18
C stearat
18 : 1
C oleat
18 : 2
C linoleat
18 : 3
linilenat 0,6568
37,1687 3,7811
42,1523 15,6784
0,3673 Could Point
o
8 C
Bilangan Iod 57,83
Perolehan Olein 86,23
Sumber : Guritno 1997
2.5.2 Proses Mixer
Minyak kelapa sawit CPO yang telah melalui tahap kristalisasi masih mengandung sejumlah kecil dari senyawa phospholipids dan kotoran-kotoran
yang harus dihilangkan terlebih dahulu treatment process sebelum proses deodorisasi. Golongan phospholipids hydratable dan unhydratable gums adalah
ester komplek yang mengandung unsur phospor, nitrogen, gula dan rantai panjang
Universitas Sumatera Utara
fatty acid . Dengan sejumlah kecil asam phospat H
3
PO
4
Tujuan proses mixer adalah untuk menghilangkan gum yang merupakan getah atau lendir tanpa mengurang jumlah asam lemak bebas dalam crude olein.
Gum yang diperoleh dari proses ini mengandung : phospholipid, karbohidrat, protein, logam dan sebangian kecil dari asam lemak bebas Munch, E.W.,2007.
Asam phospat H 85 harus ditambahkan
untuk menghilangkan hydratable dan unhydratable gums phospholipids. Gum- gum yang diperoleh dari proses ini mengandung : phospholipid, karbohidrat,
protein, logam dan sebangian kecil dari asam lemak bebas Munch, E.W.,2007.
3
PO
4
Pada proses ini membutuhkan temperatur sebesar 70 yang digunakan berfungsi untuk dekomposisimerubah
bentuk dari hydratabe phosphatidis hingga mudah dikentalkan dan menjadikannya tak mudah untuk larut dalam CPO sehingga mudah dipisahkan.
o
C, sehingga untuk mencapai temperatur bahan dari 12
o
C menjadi 70
o
C membutuhkan media penghantar panas berupa superheated steam. Dimana superheated steam 200
o
C tersebut dilairkan pada koil-koil yang telah di desain pada tangki mixer. Ini
bertujuan untuk mempermudah penghomogenisasi senyawa asam phospat H
3
PO
4
dengan gum-gum yang terdapat dalam bahan. Senyawa asam phospat H
3
PO
4
yang ditambahkan secara kontinu berdosis berkisar 0,1 dari laju umpan CPO Guritno, 1997. Asam phospat H
3
PO
4
Campuran kedua bahan tersebut kemudian dialirkan ke filter press H-2, untuk memisahkan fraksi padat cake dan fraksi cair filtrat. Fraksi padat yang
mengandung 100 impuritis dan H yang digunakan umumnya
pada konsentrasi 85 dengan BJ = 1,7 kgltr. Pasifik Palmindo Industri, 2006
3
PO
4
serta 2 crude olein terikut, serta
Universitas Sumatera Utara
fraksi cair filtrat yang mengandung 98 crude olein. Fraksi cair filtrat yang diperoleh akan dialirkan ke tangki reaktor R-1 dengan menggunakan pompa hal
ini bertujuan untuk mereaksikan asam lemak bebas FFA yang terdapat dalam crude olein dengan senyawa NaOH, sedangkan fraksi padat akan jatuh ke bak
penampungan Pasifik Palmindo Industri, 2006.
2.5.3 Proses Reaktor