6
BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep
Konsep dibutuhkan dalam penelitian untuk menentukan aspek yang menyangkut apa saja yang akan diteliti, sehingga penjabaran materi menjadi
terarah, tidak melebar ke hal-hal yang lain. Adapun konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
2.1.1 Pengertian Relasi
Relasi merupakan suatu pondasi dari hubungan yang berupa tindakan yang berdasarkan norma dan nilai sosial yang berlaku dan diterapkan di dalam
masyarakat. Dengan adanya nilai dan norma yang berlaku, relasi itu sendiri dapat berlangsung dengan baik jika aturan-aturan dan nilai-nilai yang ada dapat
dilakukan dengan baik. Yuyun 2010:11, menjelaskan bahwa ,”Relasi dalam suatu
masyarakat dapat berlangsung dengan baik jika aturan-aturan dan nilai-nilai yang ada dapat dilakukan dengan baik. Jika tidak adanya kesadaran pribadi masing-
masing, maka proses sosial itu sendiri tidak dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
” Relasi merupakan kunci semua kehidupan sosial.Dengan tidak adanya
interaksi antara satu relasi dengan yang lainnya, maka tidak mungkin ada kehidupan bersama. Jika hanya fisik yang saling berhadapan antara satu sama lain,
tidak dapat menghasilkan suatu bentuk kelompok sosial yang dapat saling berinteraksi. Maka dapat disimpulkan relasi merupakan dasar dari suatu bentuk
proses sosial. Menurut Brahmanto 2010:12, ”Perbedaan antara laki-laki dengan
Universitas Sumatera Utara
7 perempuan sesungguhnya tidak menjadi persoalan sepanjang tidak mengalami
ketidakadilan gender. Dalam kehidupan, perempuan adalah relasi bagi laki-laki, begitu pula sebaliknya.
”
2.1.2 Pengertian Laki-Laki
Laki-laki adalah sebutan yang digunakan untuk spesies manusia berjenis kelamin jantan.Lawan jenis dari pria adalah wanita.Pria adalah kata umum yang
digunakan untuk menggambarkan laki-laki dewasa.Laki-laki yang sudah menikah dipanggil dengan sebutan ayah.Untuk laki-laki yang belum menikah atau berada
antara umur 16 hingga 21 tahun disebut juga dengan bujangan. Brahmanto 2010:6 menjelaskan
,”Laki-laki lebih banyak melakukan sesuatu dibandingkan dengan perempuan, sedangkan perempuan melakukan apa
yang lebih banyak daripada apa yang berani dilakukan laki-laki. ” Lebih lanjut,
menurut KBBI 2008:773 laki-laki yaitu, ”Orang atau manusia yang mempunyai
zakar, kalau dewasa memiliki jakun dan adakalanya berkumis.” Dalam kehidupan, terutama keluarga, laki-laki memiliki peran yang sama pentingnya dengan
perempuan. Laki-laki bagaikan gunung yang tinggi, sedangkan perempuan bagaikan lautan yang luas.Di dalam pendidikan keluarga, mereka berdua memiliki
keunggulan masing-masing. Pada zaman Romawi, seorang laki-laki memiliki otoritas penuh akan
nyawa seorang perempuan, terlebih istrinya. Seorang laki-lakidapat menetapkan hukuman mati kepada istrinya sesuai dengan kehendaknya.Kaumlaki-laki bangsa
Romawi menganggap perempuan sama halnya dengan harta dan perabot rumah tangga.
Universitas Sumatera Utara
8
2.1.3 Pengertian Perempuan