34 Suharto, dan Sekretaris Desa Perkebunan Nagodang Ibu Irnawati
Nasution serta informan tambahan seperti tokoh desa, masyarakat desa tersebut juga pihak PT PP London Sumatera.
2. Data Sekunder
Pengumpulan data sekunder dalam penelitian ini adalah dengan mencari informasi dan data melalui buku – buku, internet, jurnal ilmiah, dan
bentuk sumber informasi lainnya yang berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti. Selain itu informasi dan data tambahan juga
didapatkan dari literatur perundang – undangan, artikel – artikel, dan lainnya. Nantinya informasi yang didapat dari berbagai sumber tadi
dapat dijadikan panduan dalam melakukan penelitian ini.
1.7.4. Teknik Analisa Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa data kualitatif yaitu menguraikan serta menginterprestasikan data yang diperoleh di
lapangan dari para key informan. Penganalisaan ini didasarkan pada kemampuan nalar dalam menghubungkan fakta, data, informasi kemudian data yang diperoleh
akan dianalisa sehingga diharapkan muncul gambaran yang dapat mengungkapkan permasalahan penelitian. Jadi teknik analisa data kualitatif yaitu
dengan menyajikan data dengan melakukan analisa terhadap masalah yang ditemukan di lapangan, sehingga diperoleh gambaran yang jelas tentang objek
35 yang di teliti dan kemudian menarik kesimpulan. Harapannya dari data dan
informasi yang diperoleh sebelumnya untuk dapat menganalisa dan memberikan gambaran tentang apakah terdapat intervensi yang dilakukan pihak PT PP London
Sumatera terhadap pembuatan kebijakan Desa Perkebunan Sei Rumbia dan Desa Perkebunan Nagodang.
1.8. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam penelitian ini terbagi kedalam beberapa bab untuk mendapatkan gambaran yang lebih rinci mengenai permasalahan yang
diteliti. Adapun pembagian dalam sistematika penulisan penelitian ini adalah seperti berikut :
BAB I : PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan latar belakang masalah dan pengantar dari
penelitian ini, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, kerangka teori, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II : PROFIL PT PP LONDON SUMATERA, DESA PERKEBUNAN SEI RUMBIA DAN DESA PERKEBUNAN NAGODANG.
Pada bab ini akan dibahas mengenai profil dari Desa Perkebunan Sei Rumbia, Desa Perkebunan Nagodang, dan PT PP London Sumatera.
36 Selain itu pada bab ini juga akan mendeskripsikan secara singkat tentang
sistem pembuatan kebijakan desa. BAB III : INTERVENSI PT PP LONDON SUMATERA DALAM
PEMBUATAN KEBIJAKAN DESA
Dalam bab ini akan diuraikan hasil penelitian serta analisa bentuk pembuatan kebijakan yang dilakukan oleh Desa Perkebunan Sei Rumbia
dan Desa Perkebunan Nagodang dan ada atau tidaknya intervensi yang dilakukan oleh PT PP London Sumatera dalam pembuatan kebijakan
tersebut. BAB IV : PENUTUP
Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran – saran yang diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan.
37 BAB II
PROFIL PT PP LONDON SUMATERA, DESA PERKEBUNAN SEI RUMBIA DAN DESA PERKEBUNAN NAGODANG.
II.1. Profil Desa Perkebunan Sei Rumbia II.1.1. Sejarah Desa Perkebunan Sei Rumbia
Desa Perkebunan Sei Rumbia yang terletak di Kecamatan Kotapinang Labuhanbatu Selatan adalah sebuah desa yang berdiri di areal Hak Guna Usaha
HGU sebuah perusahaan perkebunan PT PP London Sumatera dan terbentuk pada tahun 1965. Pada awalnya desa perkebunan sei rumbia hanya merupakan
sebuah komplek perumahan yang dipruntukkan untuk pekerja perusahaan, Desa ini akhirnya dapat terbentuk dikarenakan pada saat itu jumlah penduduk yang
bermukim di areal perumahan perusahaan telah memenuhi syarat untuk ditetapkan menjadi sebuah desa.
27
• Periode 1965 – 1972 dipimpin oleh : Wargo
Adapun sejak berdirinya Desa Perkebunan Sei Rumbia telah beberapa kali berganti Kepala Desa seperti dibawah ini :
• Periode 1972 – 1977 dipimpin oleh : P. Hasibuan
• Periode 1977 – 2004 dipimpin oleh : Zainuddin Rambe
27
Sejarah Desa Perkebunan Sei Rumbia dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah RPJM Desa Perkebunan Sei Rumbia, Tahun 2010 – 2015, hal. 4-5.
38 •
Periode 2004 – 2009 dipimpin oleh : Aman Soleh •
Periode 2009 – sekarang dipimpin oleh : Katmin
28
II.1.2. Demografi Desa Perkebunan Sei Rumbia Desa Perkebunan Sei Rumbia terletak di Kecamatan Kotapinang Kabupaten
Labuhanbatu Selatan Provinsi Sumatera Utara dengan total jumlah penduduk 2545 jiwa memiliki wilayah yang berbatasan dengan :
• Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Sisumut Kecamatan Kotapinang.
• Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Sosopan Kecamatan Kotapinang.
• Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Kotapinang Kecamatan
Kotapinang. •
Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Perkebunan Nagodang Kecamatan Kotapinang.
29
II.1.3. Luas Wilayah Adapun luas wilayah dari Desa Perkebunan Sei Rumbia mencakup area
seluas 3000 Ha dengan rincian luas area tanah seperti dalam tabel berikut :
28
Ibid
29
Ibid.,hal. 6-7.
39
Tabel 1 Rincian Luas Area Tanah
Jenis Peruntukan Area Luas Area
Pekarangan Bangunan 56 Ha
Persawahan -
Tegalan Perladangan -
Rawa 24 Ha
Perkebunan Swasta 2020 Ha
Sumber : Rencana Kerja Pembangunan Desa Perkebunan Sei Rumbia Tahun 2014 II.1.4. Status Kepemilikan Lahan
Adapun letak Desa Perkebunan Sei Rumbia yang berada didalam area HGU PT PP London Sumatera Lonsum membuat desa ini hanya sedikit memiliki
lahan dengan status milik desa. Adapun status kepemilikan lahan di Desa Perkebunan Sei Rumbia terbagi kedalam dua bagian yakni :
a. Milik Perusahaan : 2998 Ha
40 b.
Milik Desa : 2 Rante
30
II.1.5. Kondisi Sarana dan Prasarana Desa Kondisi Sarana dan Prasarana Desa Perkebunan Sei Rumbia pada dasarnya
telah ada disediakan oleh pihak PT PP London Sumatera sehingga desa tidak banyak melakukan penyediaan sarana dan prasarana. Secara garis besar Kondisi
Sarana dan Prasarana Desa Perkebunan Sei Rumbia adalah seperti yang terlihat pada tabel berikut.
Tabel 2 Kondisi Sarana dan Prasarana Desa Perkebunan Sei Rumbia
No Sarana dan Prasarana
Jumlah Keterangan
1 Kantor Kepala Desa
1 Unit 2
SD Negeri 2 Unit
3 SLTP
-Unit 4
SMA -Unit
5 Taman Kanak – Kanak
2 Unit 6
Madrasah 2 Unit
7 BKIA Klinik
3 Unit 8
POLINDES 1 Unit
9 Dokter Mantri
1 Orang 10
Bidan Perawat 5 Orang
30
Profil Desa Perkebunan Sei Rumbia Tahun 2013, hal. 11.
41 11
Dukun Bersalin 7 Orang
12 Kendaraan Dinas Desa
2 Unit Sepeda Motor
Sumber : Profil Desa Perkebunan Sei Rumbia 2013
II.1.6. Kondisi Sosial Ekonomi Desa Perkebunan Sei Rumbia adalah merupakan Desa Perkebunan. Maka
hasil ekonomi dan mata pencaharian warga sebagian besar adalah karyawan perkebunan. Dari jumlah Kepala Keluarga KK yakni sejumlah 658 KK,
mayoritas KK atau sejumlah 638 KK 97 merupakan karyawan perkebunan PT PP Lonsum. Sedangkan selebihnya yakni sejumlah 20 KK memiliki pekerjaan
sebagai PNS, TNI POLRI, dan lain – lain.. Jika dilhat dari tingkat penghasilan rata – rata masyarakat Desa Perkebunan
Sei Rumbia tergolong ke dalam kategori miskin. Dari luas area Desa 3000 Ha dimiliki oleh Perusahaan Perkebunan PT PP Lonsum.
II.1.7 Kondisi Pemerintahan Desa II.1.7.1. Pembagian Wilayah Desa
Secara umum wilayah Desa Perkebunan Sei Rumbia terbagi menjadi 9 dusun yang dipimpin oleh seorang kepala dusun. Adapun rincian pembagian
wilayah Desa Perkebunan Sei Rumbia seperti berikut :
42 •
Dusun Divisi 01 dengan Kepala Dusun : Tumiran Harioto •
Dusun Divisi 01A dengan Kepala Dusun : Sapon •
Dusun Divisi 02 dengan Kepala Dusun : Riadi •
Dusun Divisi 02A dengan Kepala Dusun : Tohir •
Dusun Divisi 03 dengan Kepala Dusun : Saodar •
Dusun Divisi 03A dengan Kepala Dusun : Sujono •
Dusun Divisi 04 dengan Kepala Dusun : Panut •
Dusun Divisi 04A dengan Kepala Dusun : Surahman •
Dusun Emplasment dengan Kepala Dusun : Sarto II.1.7.2. Struktur Organisasi Pemerintahan Desa
Dalam menjalankan segala program kerja serta tugas dan fungsinya, Desa Perkebunan Sei Rumbia memiliki Struktur Organisasi Pemerintahan Desa sebagai
alat kelengkapannya, dimana setiap alat kelengkapan tersebut memiliki peran dan fungsinya masing – masing seperti berikut ini :
A. Struktur Pemerintahan Desa Perkebunan Sei Rumbia
• Kepala Desa
: Katmin •
Sekretaris Desa : Mirna Wati
• Kepala Urusan Pemerintahan
: Kusmanto •
Kepala Urusan Umum : Kasiono
• Kepala Urusan Pembangunan
: Waluyo •
Kepala Urusan Kesra : Suyoto
43 •
Kepala Urusan Keuangan : Karimin
B. Struktur Badan Permusyawaratan Desa BPD
• Ketua
: Sudirman •
Wakil Ketua : Edi Sarwo •
Sekretaris : Suani
• Anggota
: Said Alwi •
Anggota : Paidi
• Anggota
: Alianto •
Anggota : R. Sibatubara
C. Struktur Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa LPMD
• Ketua
: Misnar •
Seksi Pemerintahan : Suyono •
Seksi Agama : Saridi
• Seksi Kemanan
: Supiyat •
Seksi P 4 : Rumanto
II.1.8. Visi dan Misi Desa II.1.8.1. Visi Desa Perkebunan Sei Rumbia
Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan dengan melihat potensi dan kebutuhan desa. Penyusunan Visi
Desa Perkebunan Sei Rumbia ini dilakukan dengan pendekatan partisipatif,
44 melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan di Desa Perkebunan Sei Rumbia
seperti Pemerintahan Desa, BPD, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Lembaga Masyarakat Desa dan Masyarakat Desa pada umumnya. Dengan
mempertimbangkan kondisi internal dan eksternal di desa sebagai satu satuan kerja wilayah pembangunan kecamatan, maka visi Desa Perkebunan Sei Rumbia
adalah “ Terwujudnya kesejahteraan masyarakat Desa Perkebunan Sei Rumbia yang didukung pelayanan pemerintahan yang baik serta pengembangan kualitas
sumber daya manusia dan pendidikan agama yang berkelanjutan “
31
• Misi Bersih
. II.1.8.2. Misi Desa Perkebunan Sei Rumbia
Selain penyusunan visi juga telah ditetapkan misi-misi yang memuat sesuatu pernyataan yang harus dilaksanakan oleh desa agar tercapainya visi desa tersebut.
Visi berada diatas misi. Pernyataan visi kemudian dijabarkan kedalam misi agar dapat di operasionalkan atau dikerjakan. Adapun misi Desa Perkebunan Sei
Rumbia adalah :
a. Melaksanakan tugas pemerintahan secara transparan
b. Membudayakan masyarakat agar menganut pola hidup bersih
c. Memberi penyuluhan tentang bahaya narkoba
• Misi Sejahtera
a. Meningkatkan pendapatan warga
31
Ibid., hal 11.
45 b.
Melancarkan roda perekonomian c.
Menciptakan lapangan kerja •
Visi Mandiri a.
Melestarikan tradisi gotong royong b.
Mendorong masyarakat berpartisipasi dalam setiap pembangunan c.
Membiasakan masyarakat untuk menanggulangi segala keperluan dan kebutuhannya sendiri.
d. Menggunakan dana dari pemerintah secara efektif dan seefisien
mungkin. II.2. Profil Desa Perkebunan Nagodang
II.2.1. Sejarah Desa Perkebunan Nagodang Desa Perkebunan Nagodang adalah nama suatu wilayah di Kecamatan
Kotapinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Menurut beberapa tokoh masyarakat, Desa Perkebunan Nagodang awalnya merupakan sebuah areal hutan
yang didalamnya terdapat sebuah desa kecil dibawah naungan perusahaan PT PP Horison. Pada tahun 1965 didirikan sebuah Desa bernama Nagodang yang
dipimpin oleh Bapak Masban. Karena berada dalam naungan perusahaan, maka hutan tersebut dibuka oleh perusahaan menjadi areal perkebunan karet. Karena
perusahaan membutuhkan tambahan karyawan untuk perkebunan karetnya, maka dibangun sebuah dusun lagi yakni dusun 2 dan tahun 1986 dibangun dusun 3 dan
menyusul berikutnya pembangunan dusun 4. Pada tahun 1997 Bapak Masban
46 sebagai kepala desa pertama meninggal dunia, hingga diangkat lah PJS kepala
desa pada tahun 1998 yakni Bapak Suwoyo untuk menggantikannya. Pada tahun 1999 dilakukan pemilihan kepala desa yang dimenangkan oleh Bapak Suwoyo
yang menjabat selama 8 tahun sebelum adanya UU otonomi daerah. Dan pasca terbitnya UU otonomi daerah dan dilakukan pemilihan kepala desa kembali pada
tahun 2009, Bapak Suwoyo kembali terpilih untuk periode kedua dan menjabat hingga sekarang.
32
• Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Silangkitang Kecamatan
Kotapinang. II.2.2. Demografi Desa Perkebunan Nagodang
Desa Perkebunan Nagodang terletak di Kecamatan Kotapinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan Provinsi Sumatera Utara dengan total jumlah penduduk
1680 jiwa memiliki wilayah yang berbatasan dengan :
• Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Bangun Jadi Kecamatan
Kotapinang. •
Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Sei Rumbia Kecamatan Kotapinang.
• Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Kotapinang.
II.2.3. Luas Wilayah
32
Profil Desa Perkebunan Nagodang Tahun 2013, hal 3 – 5.
47 Adapun luas wilayah dari Desa Perkebunan Nagodang mencakup area
seluas 3000 Ha dengan rincian luas area tanah 95 berupa daratan yang bertopografi datar dan berbukit – bukit, dan 5 berupa rawa tadah hujan yang
dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai persediaan cadangan air.
33
33
Ibid., hal 7 – 9.
II.2.4. Kondisi Sarana dan Prasarana Desa Kondisi Sarana dan Prasarana Desa Perkebunan Nagodang pada dasarnya
telah ada disediakan oleh pihak PT PP London Sumatera sehingga desa tidak banyak melakukan penyediaan sarana dan prasarana. Secara garis besar Kondisi
Sarana dan Prasarana Desa Perkebunan Nagodang adalah seperti yang terlihat pada tabel berikut.
48
Tabel 3 Kondisi Sarana dan Prasarana Desa Perkebunan Nagodang
No Sarana dan Prasarana
Jumlah Keterangan
1 Kantor Kepala Desa
1 Unit 2
Balai Desa 1 Unit
3 Pos Kamling
4 Unit 4
Masjid 1 Unit
5 Taman Kanak – Kanak
1 Unit 6
Cek Dam 1 Unit
7 BKIA Klinik
4 Unit 8
Sumur Bor 4 Unit
9 Dokter Mantri
1 Orang 10
Bidan Perawat 5 Orang
12 Kendaraan Dinas Desa
2 Unit Sepeda Motor
Sumber : RPJMl Desa Perkebunan Nagodang 2013 II.2.5. Kondisi Sosial Ekonomi
Kondisi ekonomi masyarakat Desa Perkebunan Nagodang secara kasat mata terlihat jelas hampir sama antara satu rumah tangga dengan rumah tangga yang
49 lainnya. Hal ini disebabkan karena mata pencaharian sebagian besar warga adalah
sebagai karyawan di perusahaan PT PP London Sumatera. II.2.6. Kondisi Pemerintahan Desa
II.2.6.1. Pembagian Wilayah Desa Secara umum wilayah Desa Perkebunan Nagodang terbagi menjadi 6 dusun
yang dipimpin oleh seorang kepala dusun. Adapun rincian pembagian wilayah Desa Perkebunan Nagodang seperti berikut :
• Dusun I dengan Kepala Dusun : Suwarno
• Dusun II dengan Kepala Dusun : M. Syafi’i
• Dusun III dengan Kepala Dusun : Sugiman
• Dusun IV dengan Kepala Dusun : Ariyanto
• Dusun V dengan Kepala Dusun : Apriyanto
• Dusun VI dengan Kepala Dusun : Belum Ada
II.2.6.2. Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Dalam menjalankan segala program kerja serta tugas dan fungsinya, Desa
Perkebunan Nagodang memiliki Struktur Organisasi Pemerintahan Desa sebagai alat kelengkapannya, dimana setiap alat kelengkapan tersebut memiliki peran dan
fungsinya masing – masing seperti berikut ini :
50 D.
Struktur Pemerintahan Desa Perkebunan Nagodang •
Kepala Desa : Suwoyo
• Sekretaris Desa
: Indrawaty •
Kepala Urusan Pemerintahan : Segar F
• Kepala Urusan Umum
: Sofyan •
Kepala Urusan Pembangunan : Juni
• Kepala Urusan Keuangan
: Suharti E.
Struktur Badan Permusyawaratan Desa BPD •
Ketua : Suharto
• Bendahara
: Suyono •
Sekretaris : Jumadi
• Anggota
: Dani Priono •
Anggota : L. Ginting
• Anggota
: Agus Ridwan
34
II.2.7. Visi dan Misi Desa II.2.7.1. Visi Desa Perkebunan Nagodang
Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan dengan melihat potensi dan kebutuhan desa. Penyusunan Visi
Desa Perkebunan Nagodang ini dilakukan dengan pendekatan partisipatif,
34
Rencana Pembangunan Jangka Menengah RPJM Desa Perkebunan Nagodang Tahun 2013, hal 10 – 12.
51 melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan di Desa Perkebunan Nagodang
seperti Pemerintahan Desa, BPD, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, dan Masyarakat Desa pada umumnya. Dengan mempertimbangkan kondisi internal
dan eksternal di desa sebagai satu satuan kerja wilayah pembangunan kecamatan, maka visi Desa PerkebunanNagodang adalah “ Terwujudnya kesejahteraan
masyarakat Desa Perkebunan Nagodang yang didukung pelayanan pemerintahan yang baik serta pengembangan kualitas sumber daya manusia dan pendidikan
agama yang berkelanjutan “.
35
1. Mengembangkan dan meningkatkan hasil pertanian masyarakat.
II.2.7.2. Misi Desa Perkebunan Sei Rumbia Selain penyusunan visi juga telah ditetapkan misi-misi yang memuat sesuatu
pernyataan yang harus dilaksanakan oleh desa agar tercapainya visi desa tersebut. Visi berada diatas misi. Pernyataan visi kemudian dijabarkan kedalam misi agar
dapat di operasionalkan atau dikerjakan. Adapun misi Desa Perkebunan Nagodang adalah :
2. Pembuatan sarana jalan usaha tani dan peningkatan jalan lingkungan.
3. Peningkatan sarana air bersih bagi masyarakat.
4. Perbaikan dan peningkatan layanan sarana kesehatan dan umum.
5. Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan.
6. Meningkatkan kualitas SDM masyarakat.
35
Ibid., hal 13.
52 7.
Pengadaan permodalan untuk usaha kecil, memperluas lapangan kerja dan manajemen usaha rakyat.
8. Peningkatan kapasitas aparat desa dan BPD.
9. Peningkatan sarana dan prasarana kerja aparat desa dan BPD.
10. Peningkatan dibidang keagamaan.
II.3. Sejarah Perusahaan PT. PP London Sumatra Medan