pertusis, varicella, infeksi TB yang berat serta vaksinasi dengan vaksin hidup.
17
2.6. Hubungan Riwayat Kontak dengan Infeksi Tuberkulosis
Contact tracing pada anak dilakukan dengan dua cara yaitu: melakukan pemeriksaan pada anak dengan kontak TB dewasa penemuan kasus aktif
dan pemeriksaan anak dengan gejala klinis yang mendukung diagnosis TB penemuan kasus pasif. Kedua cara ini sangat penting, pada penemuan
kasus aktif, dilakukan penilaian pada anak untuk mencegah TB anak. Pada penemuan kasus pasif, maka dicari kontak sumber TB dewasa sehingga
mencegah penyebaran lebih lanjut.
12
Skrining dan penanganan anak kontak dengan TB dewasa berguna untuk mengurangi angka morbiditas dan
mortalitas TB. Kontak dengan TB dewasa BTA positif merupakan faktor risiko utama
terjadinya infeksi TB pada anak. Faktor risiko lain berupa usia, ras, pendidikan ibu, pekerjaan ayah, status gizi, suku, kepadatan rumah dan
ventilasi, merokok dan riwayat imunisasi.
21
8,15,22-24
Namun penelitian lain menunjukkan bahwa anak dapat terinfeksi TB melalui lingkungan selain
lingkungan rumah, terutama pada daerah dengan insiden TB yang tinggi endemis TB.
25
Universitas Sumatera Utara
Diameter uji tuberkulin tidak mengukur imunitas TB hanya menilai derajat hipersensitivitas terhadap tuberkulin. Tidak terdapat hubungan antara
ukuran indurasi dan kemungkinan terjadinya penyakit TB namun ukuran indurasi berhubungan dengan risiko penyakit TB di masa depan.
18
Ukuran diameter uji tuberkulin akan semakin membesar sesuai dengan
bertambahnya jumlah penghuni rumah kepadatan rumah. Suatu penelitian menunjukkan bahwa diameter uji tuberkulin lebih
besar pada anak kontak dengan TB BTA positif yang berkaitan dengan infeksi TB aktif dan diagnosis TB pada kontak.
26
9
Penelitian lainnya menunjukkan bahwa terdapat infeksi TB pada anak meskipun kontak dengan
penderia TB dewasa BTA negatif.
8
2.7 Diagnosis pada penderita Tuberkulosis dewasa
Pada penderita TB dewasa, diagnosis ditegakkan dengan ditemukan BTA pada pemeriksaan dahak. Pemeriksaan dahak dilakukan sebanyak 3 kali
yaitu sewaktu, pagi dan sewaktu SPS. Bila tidak dijumpai BTA, namun foto toraks menunjukkan gambaran TB dikatakan sebagai TB BTA negatif.
Klasifikasi TB dewasa berdasarkan hasil pemeriksaan dahak secara mikroskopis, yaitu
27,28
1. Tuberkulosis paru BTA positif.
:
Universitas Sumatera Utara
− Sekurang-kurangnya 2 dari 3 spesimen dahak SPS hasilnya BTA positif, atau
− 1 spesimen dahak SPS hasilnya BTA positif dan foto toraks dada menunjukkan gambaran tuberkulosis, atau
− 1 spesimen dahak SPS hasilnya BTA positif dan biakan kuman TB positif.
2.Tuberkulosis paru BTA negatif
Penderita tidak memenuhi definisi pada TB paru BTA positif. Kriteria diagnostik TB paru BTA negatif harus meliputi:
− Paling tidak 3 spesimen dahak SPS hasilnya BTA negatif − Foto toraks abnormal menunjukkan gambaran tuberkulosis aktif.
− Tidak ada perbaikan setelah pemberian antibiotika non OAT. − Ditentukan dipertimbangkan oleh dokter untuk diberi pengobatan TB.
Alur diagnosis TB dewasa di Indonesia dapat dilihat pada gambar 2.
28
Universitas Sumatera Utara
+ - + -
-
Gambar 2.2. Diagnosis TB pada dewasa
28
Gejala klinis + Pemeriksaan fisik
Foto toraks Dahak BTA
Meragukan
pemeriksaan penunjang sesuai
kebutuhan dan fasilitas induksi
dahak, bronkoskopi, biopsi dan lainnya
atau terapi eksjuvantib untuk TB
Penyakit paru lain TB paru
BTA + TB paru
BTA -
Evaluasi foto toraks 1- 2 bulan
Foto lama tidak ada
Foto lama ada
Bukan TB Perbaikan
Perburukan
TB paru Bekas TB
Perburukan Menetap
TB paru
Universitas Sumatera Utara
TB: Tuberkulosis, BTA: Basil tahan asam
2.8. Kerangka konseptual