a. Pedagang perantara, seperti Travel Agent, WholesalerTour Operator, dan
Retailer b.
Konsumen, special-interest atau kunjungan pada famili. Motivasi dari masing-asing group berbeda dan kadang-ladang bertentangan
satu dengan yang lainnya, misalnya dalam ebijak sanaan harga. Kebijaksanaan pemasaran hendaklah menghilangkan kesukaran yang di hadapi agar dapat
memuaskan kedua group di atas. Bila kita membicarakan kebijaksanaan pemasaran dan bagian pasar sebenarnya kita membicarakan bagian dalam kedua group tersebut.
5. Menyesuaikan unsur-unsur pemasaran dengan buying decision, daripada
langganan
Harga bahan satu-satunya faktor yang dapat menentukan buying-decision, tetapi keterampilan salesmanship dan mutu kebijaksaan hargakarena itu perlu ada
penyesuaian antara unsur dari marketing-mix dengan pengambilan keputusan untuk membeli atau tidak.
6. Menetapkan suatu kebijaksanaan harga dan selalu mengingat faktor-
faktor yang mempengaruhinya
Tujuan terakhir daripada dunia usaha ialahh menormalisir penghasilan perusahaan. Banyak atau sedikitnya penghasilan yang di terima tergantung pada
ebijaksanaan harga yang ditetapkan. Kebijaksanaan harga yang tepat dapat membantu mengingatkan penghasilan perusahaan dan mendukung unsur-unsur marketing-mix
yang ada. Dalam hubungan ini ada beberapa hal yang perlu di perhatikan, yaitu :
1. Volume Sesitivity Yang dimaksud dengan ‘’volume-sensitivity’’ adalah perubahan relatif dari
volume penjualan yang dpat mempengaruhi keuntungan sebagai akibat biaya yang tinggi. Apabila keuntungan bahwa menurunnya penjualan dapat menimbulkan
kerugian. Hal ini disebabkan karena faktor biaya tetap ‘’fix cost’’ yang tetap tinggi, sedangkan volume penjualan kurang. Dan untuk menghindari hal tersebut maka
seorang manager hotel, restaurant, night club, etc. haruslah selalu berusaha : a.
Meningkatkan volume penjualan dengan cara-cara melakukan kegiatan pemasaran dan promosi yang memadai, pelayanan yang baik agar terjamin
kepuasan para pelanggan. b.
Selalu melakukan peningkatan efisiensi, mengurangi biaya-biaya yang tak perlu dengan menjalankan pengawasan yang ketat.
2. Melaksnakan perbedaan harga Misalnya pada suatu restaurant pada suatu ‘’tourist resort’’. Biasanya pada
tempat ini ramai dikunjungi pada hari-hari libur. Pada hari-hari libur diambil kebijaksanaan harga yang ebih tinggi dibandingkan dengan harga-harga pada hari-
hari biasa. Hari ini logis, karena hari libur permntaan banyak sedang pada hari-hari biasa permintaan berkurang.
3.Melaksanakan kebijakan Loss-Leader Pengertian Loss-Leader adala suatu barang yang dijual dengan harga yang
menarik dimana marginnya berada dibawah normal. Loss-leader biasanyadigunakan
untuk menarik para pelanggan masuk ke dalam toko dengan harapan orang-orang tersebut membeli barang-barang lain dengan keuntungan yang lumayan.
Barang-barang yang biasa digunakan oleh leader adalah : 1.
Barang-barang yang mempunya daya tarik tertentu. 2.
Barang-barang yang sudah dikenal oleh banyak orang. 3.
Pembeliannya dilakukan berulang kali 4.
Barang-barang tersebut terpakai dalam waktu yang relatif singkat misalnya untuk kebutuhan sehari-hari.
Hal ini dapat digunakan pada tempat-tempat yang memberikan pelayanan jasa kepada para wisatawan dan pelaksanaannya harus diiringi dengan kegiatan ikla yang
luas sehinggat dapat diketahui masyarakat.
4.2 Beberapa Cara yang Ditembuh dalam Promosi Penjualan Produk Wisata