Batasan Pariwisata URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS

2.1 Batasan Pariwisata

Pariwisata sebagai suatu industri yang sangat luas cakupannya. Banyak sekali sektor-sektor yang terkait dengan kegiatan pariwisata sebagai suatu industri.Kita harus membedakan perjalanan yang disebut pariwisata dengan bentuk-bentuk perjalanan lain yang bukan perjalanan pariwisata. Bila ada pertanyaan : What is Tourism? , maka jawabannya yang tepat adalah : Tourism is Travel For Pleasure . Prinsipnya, kalau perjalanan itu tidak untuk bersenang-senang, for pleasure maka perjalanan tersebut tidak dapat dikatakan sebagai perjalanan dalam kategori pariwisata. Syarat suatu perjalanan disebut sebagai perjalanan pariwisata, apabila : 1. Perjalanan dilakukan dari suatu tempat ke tempat lain from one place to another place, di luar tempat kediaman orang itu biasanya tinggal. 2. Perjalanan yang dilakukan minimal 24 jam atau lebih more than 24 hours. 3. Tujuan perjalanan semata-mata untuk bersenang-senang, dan tidak mencari nafkah atau bekerja di tempat atau negara yang dikunjunginya. 4. Orang tersebut semata-mata sebagai konsumen di tempat yang dikunjunginya dan uang yang dibelanjakannya dibawa dari negara asalnya atau tempat tinggalnya semula dan bukan dicari atau diperoleh di tempat, di kota, atau di negara yang dikunjunginya. Pengertian ini dimaksudkan supaya diperoleh kesamaan pengertian dan tidak mencampur adukkan antara pengertian travel di satu pihak dan tourism di pihak lain. Lebih jauh perlu dijelaskan, sebaiknya istilah travel digunakan dengan konteks pengertian perjalanan pada umumnya yang tujuan dan maksudnya bukan untuk perjalanan wisata. Dalam hal ini, perjalanan itu hendaknya dibedakan bentuk- bentuk perjalanan yang dimasukkan sebagai perjalanan wisata seperti yang ditetapkan oleh World Tourism Organizationak W.T.O untuk tujuan kesehatan health, pendidikan education, rekreasi recreation, berlibur holiday, belajarstudy, agamareligion, olahragasports. Semua bentuk perjalanan ini dikategorikan sebagai perjalanan wisata dan orang yang melakukannya disebut sebagai wisatawan tourist. Hingga saat ini cukup banyak batasan yang diberikan beberapa paket tentang pariwisata, tetapi diantara batasan yang banyak itu belum ada satu kesamaan pendapat tentang batasan pariwisata itu. Masing-masing memberikan batasan menurut pandangannya sendiri sesuai latar belakang pendidikan dan pengalaman sendiri pula, sehingga bagi orang awam sulit untuk dapat memahami, apalagi untuk memberikan suatu kesimpulan pariwisata sebagai suatu disiplin ilmu yang berdiri sendiri.

2.2 Pengertian Pemasaran