Validitas dan Realibilitas DISKUSI
                                                                                Dengan  perbandingan  hasil  total  skor  dan  usia  terdapat  tiga  responden  dengan  nilai  terkecil terdapat di bawah garis rata-rata. Tidak berarti anak pasti mengalami keterlambatan pendengaran
karena  dibandingkan  dengan  penelitian  sebelumnya  nilai  tersebut  berada  pada  total  nilai minimum, hal ini menunjukan bahwa responden tersebut dalam penelitian ini masih memenuhi
kriteria  inklusi  dan  kriteria  ekslusi  dan  tidak  anak  responden  yang  mengalami  keterlambatan pertumbuhan perkembangan pendengaran.
7,25
Jika dilihat dari perbandingan total skor pada responden umur 0-6 bulan di dua bahasa yang berbeda.  Nilai  di  Indonesia  berbeda  0.9-1.7  dibawah  nilai  Bahasa  Spanyol  dan  dibandingkan
dengan skor 4.8-8.7 diatas nilai Bahasa Jerman, bahwa Indonesia masih berada di antara range kedua negara tersebut. Hal ini dapat disebabkan oleh banyak aspek, antara lain perbedaan budaya
sosial ekonomi, pola orangtua dalam berintraksi dan mendidik anak di beberapa negara kawasan Eropa.  Keadaan  keluarga  dengan  kondisi  yang  berkecukupan  membuktikan  bahwa  anak  dapat
berkembang lebih optimal dibandingkan dengan keadaan keluarga yang tidak berkecukupan.
27
Hal itu menunjukan bahwa kuesioner LittEars dapat diterima dan dimengerti oleh ibu-ibu dan pengasuh  bayi  tetapi  dalam  pengisiannya  tidak  terlepas  dari  hal-hal  seperti  pertama,  tingkat
pendidikan  orangtua  para  diresponden  sebagian    lulusan  SMA  yang  pada  dasarnya  mempunyai kemungkinan  ketidakpahaman  terhadap  kuesioner  yang  diberikan  sehingga  bisa  saja
mempengaruhi  jawaban  nilai  total  skor  pertumbuhan  dan  perkembangan  pendengaran  pada bayi.
27
Kedua,  aspek  yang  dinilai  dari  penelitian  ini  adalah  lama  interaksi  orangtua  terhadap  bayi karena kemungkinan ibu yang menjadi tulang punggung keluarga atau pengasuh yang terkadang
tidak  punya  waktu  yang  lama  untuk  berinteraksi  dengan  anak.  Ini  merupakan  faktor  yang berpengaruh  besar  pada  pengisian  kuesioner  karena  apabila  orangtua  atau  pengasuh  tidak
memiliki  waktu  yang  cukup  untuk  berinteraksi  dengan  anak,  kemungkinan  orangtua  atau pengasuh tidak menyadari atau terkadang lengah terhadap pertumbuhan dan perkembangan pada
anak.  Dua  hal  ini  bisa  dijadikan  bahan  diskusi  lanjut  untuk  memastikan  apakah  pengisian kuesioner  ini  valid  bahwa  anak  tidak  mengalami  gangguan  pertumbuhan  dan  perkembangan
pendengaran.
Saat anak lahir ke dunia setiap orang tua mengharapkan anak dapat tumbuh kembang dengan baik.  Proses  pertumbuhan  dan  perkembangan  anak  berjalan  dengan  sesuai  tetapi  banyak  faktor
yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa balita. Pada masa ini perkembangan terdiri dari motorik kasar seperti pergerakan tubuh, motorik halus seperti bayi
belajar menggengam benda dan kreativitas bayi, bahasa, dan kepribadian. Empat ranah tersebut pada manusia sangat berkembang pesat.
13,28
Dalam  pertumbuhan  dan  perkembangan  bayi,  orangtua  merupakan  guru  yang  pertama  bagi anak,  dimulai  saat  mengajarkan  anak  tersenyum,  berbicara,  dan  bermain  karena  sangat  penting
peran  orangtua  dalam  kegiatan  anak  sehari  hari.  Terdapat  5  tugas  sebagai  orangtua  antara  lain penyediaan  lingkungan  belajar,  predictability,  ping-pong,  persisten,  dan  jangan  menjadi
professor.  Orang  tua  juga  dapat  menstimulasi  4  hal  pada  anak  yaitu responsiveness,  reasoning, rationality, dan reading.
13,23
Pertumbuhan  dan  perkembangan  anak  harus  dirangsang  sejak  bayi  agar  partumbuhan  dan perkembangan dapat optimal. Orang tua dapat mulai dengan menstimulasi anak dari sejak lahir,
ketika  stimulasi  dilakukan  dengan  tepat  anak  dapat  tumbuh  dan  kembang  dengan  cepat  di bandingkan anak yang tidak diberi stimulasi.
23,28
Stimulasi bayi mulai dari umur 0-3 bulan banyak hal yang dapat dilakukan untuk merangsang tumbuh  kembangnya.  Orangtua  dapat  menunjukan  kasih  sayang,  rasa  tenang,  dan  nyaman
dengan cara menemani, memberikan ASI yang akan membentuk ikatan batin antara anak dengan ibu,  dan  merawatnya.  Selain  itu  sering-sering  menatap  mata  bayi  dengan  jarang  30  cm,
tersenyum kepadanya, dan memberikan mainan yang tergantung di atasnya, hal-hal tersebut data merangsang  perkembangan  sosial  dan  kognitif  anak.  Untuk  merangsang  pertumbuhan  dan
perkembangan  pendengaran  bayi  yang  telah  ada  sejak  bayi  masih  dalam  kandungan  ibunya seperti  mendengarkan  musik,  mengajak  berbicara,  menggunakan  mainan  yang  dapat
mengeluarkan  suara.  Kita  merangsang  perkembangan  pendengaran  sebenarnya  sangat  erat kaitannya  dengan  perkembangan  bahasa.  Pembicaraan  sehari-hari  yang  bayi,  membacakan
dongeng, maupun mendengarkannya musik.
29-31
Selanjutnya pada umur 3-6 bulan bayi dapat dirangsang dengan bermain cik-luk-ba, bermain dengan  cermin,  dan  meraih  mainan.  Pendengaran  dan  Perkembangan  bahasa  bayi  pada  saat  ini
mulai  dengan  mencari  sumber  suara,  mengulang-ulang  kata.  Perkembangan  motorik  kasar  dan halus  dapat  distimulasi  dengan  melatih  bayi  untuk  meraih  benda  yang  jauh,  memegang  benda
dengan  kedua  tangan,  melatih  tengkurap,  dan  posisi  duduk. Apabila  dari  ciri-ciri  ini  bayi  tidak
terlihat  kemampuannya  sebaiknya  bayi  dapat  melanjutkan  skrining  lanjutan  seperti  OAE  atau ABR.
29-32
Skrining  merupakan  sebuat  tes  yang  dilakukan  pada  semua  bayi  yang  baru  lahir  bertujuan untuk  pemeriksaan  lanjutan  dan  pencegahan  secara  langsung.  Prinsip-prinsip  skrining
pendengaran pada bayi antara lain masalah kesahatan yang penting telah dikenali gejala awalnya, tersedia  tes  diagnostik  yang  cocok  dan  dapat  diterima  masyrakat,  terdapat  pengobatan  dan
intervensi yang tersedia, dan menempatkan biaya diagnosis dan pengobatan berhubungan dengan pengeluaran untuk perawatan medis secara keseluruhan.
14,24
Manfaat  pada  deteksi  dini  skrining  pendengaran  pada  bayi  sangat  besar  pada  awal  sebulan kehidupan  untuk  pencegahan  kehilangan  pendengaran  permanen.  Intervensi  audiologi  dan
pendidikan  untuk  bayi  dan  keluarga  dibantu  oleh  protocol,  pelayanan  kesehatan,  sistem  sosial, dan  pendidikan  harus  dilakukan  sehingga  meningkat  kesadaran  pada  pertumbuhan  dan
perkembangan pendengaran bayi.
14
Berdasarkan  penjelasan  hasil  yang  didapat  bahwa  kuesioner  LittlEars  dapat  digunakan sebagai skrining awal pertumbuhan dan perkembangan pendengaran pada bayi umur 0-6 bulan di
Jakarta.
                