Struktur Modal Landasan Teori

b. Dunia penelitian dan Akademis, dapat menambah literatur mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat leverage perusahaan pada perusahaan-perusahaan yang go public di Indonesia. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat memacu penelitian yang lebih baik mengenai pengaruh faktor-faktor penentu kebijakan struktur modal terhadap tingkat leverage perusahaan pada masa yang akan datang c. Bagi peneliti, diharapkan dapat memberikan kontribusi konseptual bagi pengembangan literatur dan menambah referensi tentang kebijakan struktur modal perusahaan dan faktor yang mempengaruhi, sehingga dapat dijadikan rujukan dalam pengembangan penelitian yang sejenis.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Struktur Modal

Weston dan Copeland 1996 dalam Irham Fahmi dan Yovie Lavianti Hadi 2010 mengatakan bahwa “ Capital structure or capitalization of the firm is permanent financing represented by long term debt, prefered stock, and shareholders equity . The book value of shareholders equity includes common stock, paid capital or capital surplus and the accumulated amount of retained earnings . Dari pendapat Weston dan Copeland di atas mengenai struktur modal, mereka menitikberatkan pada struktur modal dengan pendanaan yang menggunakan hutang jangka panjang, saham preferen dan laba ditahan. Berdasarkan penitikberatan tersebut, terlihat bahwa Weston dan Copeland cenderung berkiblat pada Static Trade Off yang lebih mendahulukan hutang dalam pemilihan pendanaannya, sedangkan menurut Myers dalam buku “Fundamental of Corporate Finance” mengartikan Capital structure is the combined long-term debt financing and equity . Pengertian struktur modal tersebut hampir seerupa dengan apa yang dikemukakan oleh Keown dalam bukunya yang berjudul “Financial Management: Principles and application” yang menyebutkan bahwa Capital structure is a guideline or a combination of long-term funding sources used by the company . Adapun bapak prof. Ahmad Rodoni dalam bukunya yang berjudul manajemen keuangan menyatakan struktur modal adalah proporsi dalam menentukan pemenuhan kebutuhan belanja perusahaan dimana dana yang diperoleh menggunakan kombinasi atau panduan sumber yang berasal dari dana jangka panjang yang terdiri dari dua sumber utama, yakni yang berasal dari dalam dan luar perusahaan pengertian tersebut lebih sesuai dengan pengertian struktur modal secara umum yang lebih relevan diartikan sebagai bauran dari segenap sumber pendanaan jangka panjang yang digunakan perusahaan dan rumusan proporsi struktur modal yang dilakukan oleh perusahaan yang akan mempengaruhi nilai perusahaan tersebut. Struktur modal tersebut terkait erat dengan pemilihan sumber dana, baik yang berasal dari dalam perusahaan internal maupun dari luar perusahaan external. Adapun dalam melakukan pengambilan keputasan pendanaan, para manajer keuangan perlu mempertimbangkan manfaat dan biaya dari sumber dana yang dipilihnya. Hal ini disebabkan karena karakteristik financial dari sumber dana yang berbeda-beda akan memunculkan konsekuensi yang berbeda pula. Perusahaan dapat memperoleh sumber dana yang berasal dari dalam seperti retained earning dan depresiasi sedangkan sumber dana eksternal dapat dibedakan dalam dua kategori, yaitu pembelanjaan dengan hutang debt financing dan pembelanjaan sendiri penyertaan modal. Pembelanjaan dengan hutang diartikan sebagai suatu pemenuhan kebutuhan dana dalam bentuk hutang yang berasal dari kreditor sedangkan sumber dana pembelanjaan sendiri berasal dari pemilik atau peserta yang ikut mengambil bagian dalam perusahaan. Hasil penelitian empiris telah menemukan berbagai faktor yang akan mempengaruhi masalah struktur modal.

2. Trade off theory