Pengertian Aktiva Tetap Sistem Pengendalian Aktiva Tetap

Menurut Warrant, Etc 2005 :504 “Pengertian aktiva tetap adalah aktiva jangka panjang atau aktiva yang realtif permanen.Mereka merupakan aktiva berwujud tangible assets Karena ada secara fisik, aktiva tersebut dimiliki dan digunakan oleh perusahaan serta tidak dimaksudkan untuk dijual sebagai bagian dari operasi normal.

B. Jenis-Jenis Aktiva Tetap

Jenis aktiva tetap di setiapa perusahaan berbeda-beda, hal ini disebababkan karena perbedaan jenis kegiatan operasional yang dilakukan perusahaan secara umum, penggolongan aktiva tetap didasarkan beberapa sudut pandang, yaitu:

1. Subtansi

Subtansi yaitu aktiva tetap yang dapat digantikan dengan sejenisnya. Aktiva tetap dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu : a Aktiva Berwujud tangible fixed asset Contohnya : Tanah, Mesin, Gedung, Peralatan dan lainya b Aktiva Berwujud intangible fixed asset Contohnya :Goodwill,Hak Paten, Copy Right, Frenchise, dan lainya 32

2. Umur

Pengelolaan aktiva tetap dari segi umur berguna untuk mengentahui apakah aktiva tetap perlu disusutkan atau tidak dari harga perlehanya, karena kativa tetap itu berbeda-beda umunya.Ada umumnya tidak terbatas dan ada pula yang terbatas umunya.Dan biasanya kebanyakan aktiva tetap itu memiliki umur yang terbatas. Penggolongan adalah sebagai berikut : a Aktiva tetap yang umumnya tidak terbatas, seperti : tanah untuk letak perusahaan, pertanian dan peternakan b Aktiva tetap yang umumnya terbatas dan apabila sudah habis masa penggunaanya bisa digantikan dengan aktiva yang sejenis, seperti bangunan, mesin, alat-alat, mebel, kendaraan, dan lain lain. c Aktiva tetap yang umunya terbatas apabila sudah habis masa penggunaanya tidak dapat diganti dengan aktiva lain yang sejenis, seperti : sumber-sumber alam seperti tambang, hutan, dan lain-lain.

3. Disusutkan atau Tidak Disusutkan

Penggolongan aktiva dari segi disusutkan atau tidak disusutkan biasanya dicirikan dengan ada atau tidaknya penurunan nilai dari aktiva tetap tersebut. Aktiva tetap yang mengalami penurunan nilai selama masa mamfaatnya dilakukan penyusutan terhadap harga perolehan. Dan aktiva tetap yang tidak mengalami penurunan nilai tidak dilakukan penyusutan terhadap harga perolehannya. Adapun penggolongannya sebagai berikut : a Depreciated Plan Assets Aktiva tetap yang disusutkan yaitu aktiva tetap yangdisusutkan, seperti : bangunan, peralatan, mesin, inventaris, jalan, dan sebagainya. b Underpreciated Plan Assets Aktiva tetap yang tidak disusutkan yaitu aktiva tetap yang tidak disusutkan, seperti : Tanah.

4. Berdasarkan Jenisnya

Aktiva tetap banyak ragamnya, maka aktiva tetap dapat pula dibagi berdasarkan jenisnya yaitu sebagai berikut :

1. Tanah

Tanah adalah bidang terhampar baik yang merupakan tempat berdirinya bangunan maupun lahan yang masih kosong.Dalam akuntansi apabila ada lahan yang diatasnya didirikan bangunan, pencatatanya harus dipisahkan dari lahan itu sendiri khususnya bangunan yang dianggap sebagai bangian dari lahan tersebut atau yang dapat meningkatkan nilai gunanya dapa digolongkan kedalam nilai lahan. Untuk memperoleh tanah tersebut, perusahaan harus mengeluarkan biaya akuisisi aktiva tetap, yang meliputi : a Harga beli b Ijin dari pemerintah c Komisi Pialang d Fee nama baik e Biaya survey

2. BangunanGedung

Bangunan atau gedung adalah segala banguan yang dimiliki perusahaan yang berdiri diatas bumi ini baik diatas tanah air seperti gedung, kantor, toko, gudang, pebrik, perumahan, dan bangunan bangunan lain. Nilai bangunan dicatat sebesar harga bangunan itu siap dipergunakan dalam operasi perusahaan pencatatan harus terpisah dari tanah yang menjadi lokasi gedung itu. Biaya yang timbul dari perolehan bangunan maupun gedung antara lain : a. Fee arsitek b. Biaya asuransi c. Ijin dari pemerintah d. Bea balik nama

3. Mesin

Mesin adalah alat mekanis yang dikuasai perusahaan dalam kegiatan proses produksi seperti mesin pabrik, mesin pembangkit, dan mesin-mesin lainya yang dipergunakan dalam proses produksi. Mesin termaksud peralatan-peralatan yang menjadi bagian dari mesin yang bersangkutan. Adapun biaya yang ditanggung perusahaan untuk memperoleh mesin tersebut adalah : a. Pengujian sebelum dugunakan b. Sewa mesin

4. Kendaraan

Kendaraan adalah sarana angkutan orang atau barang yang dimiliki perusahaan untuk kegiatan operasional. Kelompok aktiva tetap ini yaitu : semua jenis kendaraan seperti alat pengangkutan meliputi : truk, traktor, mobil, sepeda motor, dan sebagainya.

5. InventarisPeralatan

Peralatan dapat menunjang jalanya kegiatan operasioanal alat-alat besar yang digunakan dalam perusahaan yang dapat menunjang jalanya kegiatan operasional suatu perusahaan seperti inventaris gudang dan lain-lain. Biaya akuisisi untuk memperolehnya antara lain : a. Reparasi pembelian peralatan bekas b. Penyesuaian pembelian peralatan bekas

6. Inventaris Kantor

Inventaris kantor yaitu alat-alat yang dipakai sebagai pendukung kegiatan dan kelancaran proses operasioanl suatu perusahaan, inventaris kantor dapat berupa : a. Computer b. Perabot kantor c. Meja tulis d. Telepon e. Kursi f. Alat-alat tulis kantor

C. Sistem Pengendalian Aktiva Tetap

Sitem pengendalian adalah meliputi evaluasi atas pelaksanaan pekerjaan dengan cara membandingkan realisasi dengan rencana, dan melakukan tindakan perbaikan apabila dipandang perlu jika ada yang menyimpang atau merugikan. Misalnya meliputi persetujuan, pemisahan antara fungsi operasional penyimpangan dan pencatatan, serta pengawasan fisik atas kekayaan, hal ini dimaksudkan untuk menjamin kebenaran dan akuntansi, mengamankan harta kekayaan dan catatan pembukuanya dalam upaya meningkatkan efisiensi usaha, serta mendorong ditaatinya kebijakan yang telah ditetapkan oleh pihak manajemen. Menurut Antoni, Dearden, Bedford 1985:11, pengendalian Manajemen adalah proses memotivasi dan memberi semangat kepada para anggota organisasi untuk melaksanakan kegiatan organiasai dan selanjutnya mencapai tujuan organisasi. Menurut Mulyadi 2001:591, pengendalian adalah suatu sistem atau proses dimana pelaksanaan pengendalian dan tindakan dibandingkan dan hasilnya berfungsi sebagai dasar untuk menetapka reaksi yang memadai terhadap hasil- hasil pelaksanaan tersebut. Menurut Ibnu Samsi 1994:148, pengendalian merupakan salah satu fungsi manajamen yang dibutuhkan untuk menjamin agar semua keputusan, rencana dan pelaksanaan kegiatan mencapai tujuan dengan hasil yang baik dan efisien. Pengendalian aktiva tetap adalah suatu sistem dalam suatu perusahaan dan pengawasan dalam kinerja atau aktivitas perusahaan untuk mengetahui hasil dari aktiva yang digunakan apakah berjalan sesuai perencanaan awal perusahaan atau tidak. Pengendalian aktiva tetap diperlukan guna menjaga keamanan harta milik perusahaan, memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi, membantu mendorong dipatuhinya kebijaksanaan pimpinan yang ditetapkan terlebih dahulu.Selain itu juga meningkatkan operasional perusahaan sehingga aktiva tetap, tetap efektif dan efisien. Fungsi dan tujuan pengendalian aktiva adalah : 1. Menjaga kekayaan harta milik perusahaan dan catatan organisasi kekayaan fisik suatu perusahaan dapat dicuri, disalahgunakan atau hancur karena kecelakaan kecuali jika kekayaan tersebut dilindungi dengan pengendalian yang memadai. 2. Mengecek ketelitian dan kendala data akuntan Manajemen memerlukan imformasi keuangan yang teliti dan handal untuk menjalankan kegiatan usahanya.Banyaknya imformasi akuntansi yang digunakan oleh manajmen untuk dasar pengambilan keputusan penting. Pengendalian dirancang untuk memberikan jaminan proses pengelolaan data akuntansi akan menghasilkan imformasi keuangan yang teliti dan handal, karena data akuntansi mencerminkan perubahan kekayaan perusahaan. 3. Mendorong efisiensi Pengendalian ditujukan untuk mencegah duplikasi usaha yang tidak perlu atau pemborosan dalam segala kegiatan bisnis perusahaan dan untuk mencegah penggunaan sumber daya perusahaan yang tidak efisien. 4. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen Untuk mencapai tujuan perusahaan, manajemen menetapkan kebijakan dan prosedur.Pengendalian ini ditujukan untuk memberikan jaminan yang memadai agar kebijakan manajemen dipatuhi oleh karyawan. Unsur-unsur utama dari sistem pengendalian aktiva tetap adalah : 1. Adanya budget untuk pengeluaran bagi aktiva tetap yang disetujui oleh pejabat yang berwenang. Persetujuan ini biasanya dilakukan dalam berbagai tingkat tergantung dari jenis dan harga aktiva tetap yang bersangkutan. 2. Adanya kebijaksanaan kapilalisasi secara tertulis, yakni yang membedakan antara pengeluaran yang dianggap sebagai aktiva tetap dan pengeluaran bukan aktiva tetap. 3. Kebijaksanaan mengenai penjualan aktiva tetap, prosedur pembelian aktiva tetap, dan pemindahan suatu aktiva tetap dari suatu bagian kebagian yang lain, atau dari suatu lokasi kelokasi yang lain atau dari suatu anak perusahaan keanak perusahaan lain. 4. Adanya kartu-kartu aktiva tetap dan inventarisasi atas aktiva tetap secara berkala. 5. Adanya pengendalian dan pengawasan atas aktiva-aktiva kecil dibawah tanggung jawab pejabat. 6. Adanya asuransi kerugian atas aktiva tetap yang bisa rusak karena kebakaran atau kerugian karena hilang atau dicuri. Pada PT Perkebunan Nusantara III Persero Medan, memiliki aktiva tetap yang memiliki resiko tinggi sehingga perlu dilakukan pengendalian terhadap aktiva tersebut.sistem pengendaliannya yang dapat dilakukan adalah pengawasan terhadap kegiatanaktivitas yang ada dalam wilayah kerja apakah sudah dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam wilayah tersebut. Prosedur pengendalian aktiva tetap dilakukan pada saat perencanaan perolehanya, sistem akuntansi aktiva tetap menyediakan mekanisme otorisasi sejak saat perencanaan sampai dengan pelaksanaan perolehan aktiva tetap. Berdasarkan defenisi diatas, maka penulis mengambil kesimpulan bahwa sistem pengendalian aktiva tetap adalah sistem atau proses yang bertujuan untuk mengetahui kondisi dari kegiatan terhadap suatu aktiva yang digunakan dalam proses kegiatan perusahaan apakah sudah mencapai tujuan perusahaan yang sesuai dengan perencanaan awal perusahaan atau tidak jika tidak maka harus segera dilakukan perbaikan. Sistem pengendalian melalui praktik yang sehat adalah sebagai berikut: a Secara periodik dilakukan pencocokan fisik aktiva tetap dengan kartu aktiva tetap. Pengawasan yang baik mensyaratkan data kartu aktiva tetap secara fisik. b Penggunaan anggaran investasi sebagai alat pengendalian investasi dalam aktiva tetap. Pengawasan investasi dalam aktiva tetap yang baik dilaksanakan dengan menggunakan perencanaan yang dituangkan dalam anggaran investasi. c Penutupan asuransi aktiva tetap terhadap kerugian. Untuk mencegah kerugian yang timbul sebagai akibat kebakaran dan kecelakaan, aktiva tetap harus diasuransikan dengan jumlah pertangungan yang memadai. d Kebijakan akuntansi tentang pemisahan pengeluaran modal capital expenditure dengan pengeluaran pendapatan revenue expenditure kebijakan akuntansi tentang perbedaan pengeluaran modal dan pengeluaran modal dan pengeluaran pendapatan harus dinyatakan secara eksplisit dan tertulis untuk menjamin konsistensi perlakuan akuntansi terhadap kedua macam pengeluaran itu.

D. Metode Penyusutan

Bersamaan dengan berlalunya waktu, semua aktiva tetap kecuali tanah, akan kehilangan kemampuanya menghasilkan jasa. Dengan demikan, harga perolehan aktiva semacam ini harus harus dipindahkan ke perkiraan beban secara teratur selama masa mamfaatnya yang diharapkan.Penurunan mamfaat secara periodic ini disebut penyusutan depreciation. Penyusutan adalah penurunan kemampuan aktiva tetap dalam menyediakan mamfaat dalam rangka aktivitas operasional perusahaan. Hal ini dikarenakan pemakaian yang terus-menerus, sehingga mengakibatkan fungsi aktiva tetap tersebut menurun dari hari ke hari. Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia 2002:16.2 : “penyusutan adalah alokasi sistematik jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aktiva sepanjang masa mamfaat” Faktor-faktor yang menyebabkan penurunan mamfaat dapat dibagi dalam dua kategori,yaitu : 1. Penyusutan Fisik Penyusutan yang mencakup keuangan karena pemakaian dan keausan karena gerakan elemen-elemen. 2. Penyusutan Fungsional Penyusutan yang meliputi ketidak-layakan indequancy dan ketinggalan zaman obsolence . Suatu aktiva tetap dikatakan tidak layak lagi apabila kemampuanya untuk memenuhi permintaan peningkatan produksi tidak memadai lagi. Ada bebrapa metode yang biasanya dipergunakan unutk menentukan besarnya penyusutan aktiva tetap, yaitu :

1. Metode Garis Lurus.

Dengan metode garis lurus dalam menghitung penyusutan berarti beban penyusutan dibebankan secara merata selama masa estimasi umur aktiva tersebut,