Upaya Yang Dilakukan Dalam Menghadapi Kendala Yang Timbul Dalam

B. Upaya Yang Dilakukan Dalam Menghadapi Kendala Yang Timbul Dalam

Pelaksanaan Asas Mutakhir Pada Tanah Yang Telah Bersertipikat Di Kantor Pertanahan Kota Medan Untuk mengatasi kendala dalam pelaksanaan asas mutakhir pada tanah yang telah bersertipikat, dan untuk menciptakan data yang mutakhir agar sesuai antara data yang ada pada Kantor Pertanahan Kota Medan dan data yang ada dilapangan, maka Kantor Pertanahan Kota Medan melakukan upaya-upaya untuk mengatasi kendala- kendala tersebut. Pelaksanaan asas mutakhir pada tanah yang telah bersertipikat dilaksanakan dengan tujuan agar pelaksanaan pendaftaran tanah berkelanjutan terselenggara dengan sederhana, cepat, tepat, efektif dan efisien, akan tetapi ternyata dalam pelaksanaan di lapangan banyak menjumpai kendala-kendala, baik itu hambatan yang bersifat internal yang terdapat di Kantor Pertanahan sendiri, maupun yang bersifat eksternal yang datang dari masyarakat pemegang hak sebagai pemohon. Pemerintah sebenarnya telah melakukan berbagai upaya agar pelaksanaan pendaftaran tanah berkelanjutan dapat berjalan dengan baik secara efektif dan efisien. Seperti dengan menerapkan penggunaan teknologi dan teknologi informasi yang menunjang pendaftaran tanah tetapi karena keterbatasan alokasi anggaran biaya yang dimiliki Pemerintah untuk pengadaan fasilitas sehingga penerapan teknologi tersebut belum dapat direalisasikan secara merata di seluruh Kantor Pertanahan di Indonesia, tetapi realisasinya baru dibeberapa Kantor Pertanahan terutama Kantor Pertanahan Ibukota Propinsi, salah satunya Kantor Pertanahan Kota Medan. Universitas Sumatera Utara

1. Upaya Internal Kantor Pertanahan Kota Medan

Berdasarkan kronologis permasalahan yang terjadi pihak Kantor Pertanahan sebenarnya sudah melakukan berbagai pembenahan agar pemohon yang melakukan upaya pendaftaran tanah pada tanah yang telah bersertipikat terselenggara sesuai apa yang diinginkan peraturan perundang-undangan yaitu dilaksanakan secara mutakhir. Kantor Pertanahan Kota Medan sudah melakukan berbagai langkah agar penerapan asas mutakhir dapat terselengara dengan baik. “Upaya yang telah kita lakukan agar penerapan asas mutakhir dapat berjalan dengan baik yaitu pembenahan secara internal di kantor pertanahan itu sendiri, usulan penambahan alokasi anggaran, penambahan pegawai yang memahami teknologi informasi yang menunjang terselenggaranya asas mutakhir. 150 Selain upaya untuk memenuhi keterbatasan teknologi dan teknologi informasi Kantor Pertanahan Kota Medan juga mengupayakan pegawai yang memahami teknologi informasi, yaitu memohon alokasi penerimaan Pegawai di lingkungan Badan Pertanahan Nasional setiap tahunnya, terutama pegawai di bidang administrasi yang ahli dalam mengaplikasikan sistem komputerisasi dalam pengolahan data untuk pendaftaran tanah pada tanah yang telah bersertipikat, juga pegawai yang bertugas mengadakan penyuluhan langsung ke masyarakat yang bertujuan agar sosialisasi bidang pertanahan akan berjalan dengan baik dan pelayanan pada Kantor Pertanahan 150 Wawancara dengan Syafruddin Chandra, Koordinator Pemeliharaan Data Yuridis Kantor Pertanahan Kota Medan, tanggal 26 November 2009. Universitas Sumatera Utara Kota Medan akan semakin baik pula, sehingga dapat membantu kinerja pegawai Kantor Pertanahan Kota Medan. 151 Dalam hal masih minimnya fasilitas terhadap pelaksanaan asas mutakhir, sehingga dengan kata lain fasilitas dalam hal pelaksanaan asas mutakhir belum memadai. Maka dalam hal ini Kantor Pertanahan Kota Medan menyediakan beberapa perangkat komputer, sehingga dapat memberikan informasi mengenai pertanahan secara komputerisasi 152 , yang dapat memudahkan kinerja pegawai Kantor Pertanahan Kota Medan, masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya yang ingin mendapatkan informasi mengenai pertanahan yang telah bersertipikat pada Kantor Pertanahan Kota Medan.

2. Upaya Eksternal Kantor Pertanahan Kota Medan

Hambatan penerapan asas mutakhir dalam pendaftaran tanah pada tanah yang telah berertipikat yang bersifat eksternal yaitu hambatan yang berasal masyarakat pemegang hak atas tanah, karena masyarakat beranggapan bahwa Akta yang dibuat dihadapan NotarisPPAT sudah cukup menjadi alat bukti yang kuat dan hambatan menyangkut biaya pendaftaran tanah berkelanjutan yang dianggap mahal, akibatnya kesadaran masyarakat untuk mendaftarkan tanahnya yang telah mengalami perubahan data fisik maupun data yuridis masih tergolong rendah. 153 151 Wawancara dengan Syafruddin Chandra, Koordinator Pemeliharaan Data Yuridis Kantor Pertanahan Kota Medan, tanggal 26 November 2009. 152 Wawancara dengan Syafruddin Chandra, Koordinator Pemeliharaan Data Yuridis Kantor Pertanahan Kota Medan, tanggal 26 November 2009. 153 Wawancara dengan Syafruddin Chandra, Koordinator Pemeliharaan Data Yuridis Kantor Pertanahan Kota Medan, tanggal 26 November 2009. Universitas Sumatera Utara Kantor Pertanahan Kota Medan akan melakukan beberapa upaya yang ditujukan langsung kepada masyarakat dengan berkoordinasi dengan Instansi Pemerintah lain yaitu dengan mengadakan penyuluhan yang terencana dan terpadu sehingga dapat menyentuh langsung kepada setiap golongan masyarakat. 154 Proses sosialisasi dari suatu peraturan hukum sangat membantu tingkat pengetahuan, minat dan juga keinginan masyarakat untuk melakukan pendaftaran tanah berkelanjutan. Sosialisasi peraturan tentang pendaftaran tanah yang lansung dari instansi terkait dalam hal ini Kantor Pertanahan Kota Medan sangat jarang sekali dilakukan sehingga tidak sampai meyentuh masyarakat Kota Medan pada umumnya, tetapi hanya disampaikan kepada Camat yang kemudian diteruskan kepada LurahKepala Desa. 155 Berdasarkan wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa penyuluhan yang terpadu dan berkesinambungan sangat perlu dilaksanakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melaksanakan pendaftaran tanah pada tanah yang telah bersertipikat, karena selama ini pelaksanaan penyuluhan yang dilakukan oleh Kantor Pertanahan Kota Medan hanya menyentuh sebahagian kecil masyarakat yaitu pada instansi pemerintahan sedangkan sebagian besar masyarakat umum masih kurang mendapat informasi tentang pendaftaran tanah pada tanah yang telah bersertipikat. Umumnya masyarakat hanya mengetahui keawajibannya saja terutama menyangkut 154 Wawancara dengan Syafruddin Chandra, Koordinator Pemeliharaan Data Yuridis Kantor Pertanahan Kota Medan, tanggal 26 November 2009. 155 Wawancara dengan Irma Yolanda Handayani ,PPAT Kota Medan, pada tanggal 05 Januari 2010. Universitas Sumatera Utara biaya, sedangkan hak mendapatkan informasi akurat terutama informasi tentang keringanan–keringanan yang ada dan akan diberikan dalam pendaftaran tanah sangat minim. Mengenai besarnya biaya pendaftaran tanah yang mengalami perubahan data fisik dan data yuridis tanah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2002 tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Badan Pertanahan Nasional. Seyogyanya masyarakat jangan membebankan masalah biaya seperti BPHTB dan PPh kepada Kantor Pertanahan, sehingga masyarakat dapat memahami kalau biaya pengurusan pendaftaran tanah tidak mahal. 156 Dengan upaya-upaya yang telah dilakukan tersebut diharapkan kendala- kendala yang dihadapi Kantor Pertanahan Kota Medan mengenai pelaksanaan asas mutakhir dapat dikurangi, yang pada akhirnya diharapkan kendala tersebut dapat dihilangkan, sehingga pelayanan publik yang dilakukan oleh Kantor Pertanahan Kota Medan dapat berjalan dengan lancar, dan informasi mengenai pertanahan dan data- data mengenai asas mutakhir terhadap tanah yang telah bersertipikat dapat diakses secara luas oleh pihak-pihak yang kepentingan sehingga pelaksanaan asas mutakhir dapat terlaksana. 156 Wawancara dengan Bahrum, Peralihan, Pembebanan Hak dan PPAT Kantor Pertanahan Kota Medan, tanggal 04 Januari 2010 Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN