Dalam buku Perpustakaan Pergururan Tinggi: Buku Pedoman 2004: 131 ditetapkan daftar intesitas cahaya untuk setiap ruangan dalam sebuah
perpustakaan, adalah sebagai berikut: 1. Area baca ruang majalah dan surat kabar
200 lumen 2. Meja baca ruang baca umum
400 3. Meja baca ruang baca rujukan
600 4. Area sirkulasi
600 5. Area pengolahan
400 6. Area akses tertutup closed access
100 7. Area koleksi buku
200 8. Area kerja
400 9. Area pandang dengar
100 Adapun beberapa cara yang dapat dilakukan agar penerangan dapat
tercukupi dan menghindarkan terjadinya penurunan gairah membaca serta tidak membuat silau, dengan cara:
1. Menghindari sinar matahari langsung.
2. Memilih jenis lampu yang dapat memberikan sifat dan tarif
penerangan yang tepat dengan kebutuhan, misalnya: -
Lampu pijar : memberikan cahaya setempat. -
Lampu TLPLFluorescent : memberi cahaya yang merata. -
Lampu Sorot : memberi cahaya yang terfokus pada objek tertentu. Purwati, 2007: 8.
2.3.4 Sistem Pewarnaan
Dalam perencanaan ruang perpustakaan perlu dipahami sifat dan pengaruh warna. Warna mempengaruhi suasana orang bekerja dan membaca di
perpustakaan. Warna juga mempengaruhi tingkat emosi seseorang yang bisa membuat suasana menjadi nyaman, hangat dan romantis. Menurut Purwono
dalam Suriyanto 2006: 355 bahwa: ”Pemilihan warna untuk suatu ruangan agar tampil indah dan nyaman
dipadukan dengan perabot, asesoris pendukung, tata ruang lay-out serta sistem pencahayaan akan menghadirkan suasana ruang yang berbeda-beda.
Seperti warna terang kuning, orange, merah membuat ruangan terasa meriah, hangat serta akrab”.
Penggunaan warna di dalam ruangan perpustakaan perlu diperhatikan,
karena dapat mempengaruhi efektifitas kegiatan yang dilakukan oleh pengguna maupun petugas perpustakaan. Lasa 2005: 164 menyatakan bahwa, warna yang
kondusif untuk ruangan perpustakaan antara lain:
Universitas Sumatera Utara
1. Warna merah, menggambarkan panas, kegemaran dan kegiatan
bekerja. Warna ini berguna untuk merangsang panca dan jiwa agar bersemangat dalam melaksanakan tugasnya.
2. Warna kuning, menggambarkan kehangatan. Warna ini akan
merangsang mata dan syaraf yang dapat menimbulkan gembira. 3.
Warna hijau menimbulkan suasana sejuk dan kedamaian. Oleh karena itu, warna ini cocok untuk tempat-tempat ibadah, perpustakaan, rumah
tinggal dan sebagainya.
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa warna memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap emosi manusia, dapat berpengaruh
negatif bila menggunakan warna yang salah yaitu menggunakan warna yang tidak sesuai atau paduan warna yang tidak sesuai. Sebaliknya warna juga berpengaruh
positif bila menggunakan warna yang dapat membuat kita nyaman, betah berada di ruangan dalam waktu yang cukup lama.
Darmono 2001: 202 menyatakan bahwa, ”Pilihan warna dinding juga dapat mempengaruhi rasa tenang. Karena perpustakaan memerlukan
suasana tenang, maka pilihan warna dasar ruangan hendaknya jangan terlalu tajam dan mencolok. Warna netral dan tenang sangat menunjang
suasana tenang di perpustakaan”.
Memilih warna dinding dan perabot yang mendominasi ruangan, dapat memantulkan atau menyerap sinar datang. Untuk itu perlu diperhatikan intensitas
pemantulan warna antara lain: 1. white putih
80 2. Salmon blewah
53 3. Ivory muda krem
71 4. Pale apple green hijau apel
51 5. Apricot beige kuning kunyit
66 6. Medium grey abu-abu
43 7. Lemon yellow kuning muda
65 8. Light green hijau muda
41 9. Ivory kuning gading
59 10. Pale blue biru muda
41 11. Light buff coklat muda
56 12. Deep rose merah mawar
12 13. Peach kuning tua
53 14. Drak green hijau tua
9 Depdiknas RI, 2004: 132
Pemilihan warna yang tepat dapat mempengaruhi intensitas cahaya yang cukup dan memberikan kesan-kesan terhadap ruang tersebut, yaitu antara lain:
Universitas Sumatera Utara
1. Suasana yang menyenangkan dan menarik.
2. Secara tidak langsung dapat meningkatkan semangat dan gairah dalam
beraktifitas. Dengan demikian diharapkan akan mampu meningkatkan produktifitas dan efektifitas.
3. Mengurangi kelelahan. Lasa, 2005:166
Penulis dapat menyimpulkan bahwa ruang diwarnai secara psikologis mempengaruhi para petugas serta pembaca di ruangan tersebut. Tiap warna
memiliki pengaruh yang berbeda-beda terhadap perilaku dan sikap manusia, sehingga warna menentukan kenyamanan suatu perpustakaan. Pemilihan warna
pada dinding ruangan dan perabot juga dapat mempengaruhi penerangan di perpustakaan. Oleh karena itu, pengelola perpustakaan harus mempertimbangkan
kelebihan dan kekurangan warna-warna yang dipilih untuk dipergunakan pada ruangan-ruangan yang ada di perpustakaan.
2.3.5 Sistem Akustik