68 dan rata-rata return on asset terendah ada pada tahun 2008 dengan
persentase sebesar 4,6 0,046. Return on assets terendah pada tahun 2007 ada pada perusahaan
Tjiwi Kimia TKIM dengan nilai persentase return on asset sebesar 0,5 0,005. Return on asset terendah pada tahun 2008 ada pada
perusahaan Excelcomindo dengan persentase sebesar -1 -0,001. Return on asset terendah pada tahun 2009 ada pada perusahaan Bakrie
Telecom dengan persentase sebesar 9 0,009. Return on asset terendah pada tahun 2010 ada pada perusahaan Bakrie Telecom dengan persentase
sebesar 1 0,001. Nilai persentase return on asset terbesar pada tahun 2007 dimiliki
oleh perusahaan Pembangunan Jaya Ancol PJAA dengan nilai persentase return on asset sebesar 11 0,110. Pada tahun 2008,
perusahaan yang memiliki persentase return on asset terbesar adalah perusahaan Surya Citra Televisi SCTV dengan nilai persentase sebesar
16,20 0,162. Pada tahun 2009 perusahaan yang memiliki persentase return on asset terbesar adalah perusahaan Japfa Comfeed Indonesia
dengan nilai sebesar 13,4 0,134. Pada tahun 2010 perusahaan yang memiliki persentase return on asset terbesar adalah perusahaan Japfa
Comfeed Indonesia dengan nilai sebesar 30,8 0,308.
Cash Flow from Operating Total Liabilities, Semakin tinggi rasio
ini, semakin kecil kemungkinan perusahaan akan mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo. Akibatnya, rasio
69 ini menandakan apakah perusahaan dapat membayar hutang-hutangnya
dan bertahan hidup jika sumber dana eksternal terbatas dan terlalu mahal
.
Kieso et al., 2008:219
Tabel 4.3 Cash Flow from Operating Total Liabilities
No Obligasi
Tahun 2007
2008 2009
2010
1 ADHI IV Year 2007
0,159942 -0,730569
-0,029478 -0,00758 2
BSDE II Tahun 2006 -0,015525
0,252756 0,133763 0,177514
3 BTEL I Tahun 2007
0,199682 0,160772
0,226935 0,159071 4
CLPK II Tahun 2007 0,243779
0,327555 0,190687 0,458827
5 DUTI V Tahun 2007
0,097256 0,159486
0,202804 0,184079 6
ELTY Tahun 2008 Seri A -0,588379
-0,337436 -0,063112 -0,33552
7 ELTY Tahun 2008 Seri A
-0,588379 -0,337436
-0,063112 -0,33552 8
EXCL II Tahun 2007 0,276796
0,169379 0,415476
0,56609 9
INDF IV Tahun 2007 0,139093
0,101573 0,093001 0,308162
10 ISAT III Tahun 2003 Seri B 0,290691
0,191596 0,110227
0,19776 11 ISAT IV Tahun 2005
0,290691 0,191596
0,110227 0,19776
12 ISAT V Tahun 2007 Seri A 0,290691
0,191596 0,110227
0,19776 13 ISAT V Tahun 2007 Seri B
0,290691 0,191596
0,110227 0,19776
14 ISAT VI Tahun 2008 Seri A 0,290691
0,191596 0,110227
0,19776 15 ISAT VI Tahun 2008 Seri B
0,290691 0,191596
0,110227 0,19776
16 JPFA I Tahun 2007 0,005694
0,000668 0,184926 0,314399
17 LTLS II Tahun 2008 0,309361
0,020148 0,456802 0,057551
18 MAIN I Tahun 2008 0,002464
0,016256 0,117638
0,2096 19 MYOR II Tahun 2008
0,227633 0,084098
0,275070 0,101011 20 PJAA I Tahun 2007 Seri A
0,402247 0,644745
0,581731 0,634192 21 PLJA I Tahun 2005 Seri C
0,254771 0,350841
0,289934 0,289934 23 SCTV II Tahun 2007
0,108166 0,334340
0,409995 0,665043 24 SMRA II Tahun 2008
0,063573 -0,167940
0,209430 0,164332 25 TKIM I Tahun 1996
0,008071 0,073232
0,085473 0,085711 26 TRJE I Tahun 2007
-0,031641 0,075624
-0,077448 -0,00357 RATA-RATA
0,125905 0,103789
0,176608 0,19884
MINIMAL -0,588379
-0,730569 -0,077448 -0,33552
MAKSIMAL 0,402247
0,644745 0,581731 0,665043
Sumber: Laporan Keuangan, data diolah
70 Dari data pada tabel di atas dapat dilihat rata-rata nilai cash flow
from operating total liabilities terbesar ada di tahun 2010 dengan persentase sebesar 19,884 0.19884 dan rata-rata cash flow from
operating total liabilities terendah ada pada tahun 2008 dengan persentase sebesar 10,3789 0.103789.
Cash flow from operating total liabilities terendah pada tahun 2007 ada pada perusahaan Bakrieland Development ELTY dengan nilai
persentase sebesar -58,8379 -0.588379. Cash flow from operating total liabilities terendah pada tahun 2008 ada pada perusahaan Adhi
Karya ADHI dengan nilai persentase sebesar -73,0569 -0.730569. Cash flow from operating total liabilities terendah pada tahun 2009 ada
pada perusahaan Truba Jaya Engineering TRJE dengan nilai persentase sebesar -7,7448 -0.077448. Cash flow from operating total liabilities
terendah pada tahun 2010 ada pada perusahaan Bakrieland Development ELTY dengan nilai persentase sebesar -33,522 -0.33552.
Nilai persentase cash flow from operating total liabilities terbesar pada tahun 2007, 2008, 2009 dimiliki oleh perusahaan Pembangunan
Jaya Ancol PJAA dengan nilai sebesar 40,2247 0.402247, 64,4745 0.644745, 58,1731 0.581731. Pada tahun 2010,
perusahaan yang memiliki persentase cash flow from operating total liabilities terbesar adalah perusahaan Surya Citra Televisi SCTV
dengan nilai persentase sebesar 66,5043 0.665043.
71
Tabel 4.4 Tabel Frekuensi Jaminan
Secure
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid tnp jaminan
52 50,0
50,0 50,0
dgn jaminan 52
50,0 50,0
100,0 Total
104 100,0
100,0 Sumber : Data sekunder yang telah diolah
Untuk obligasi dengan jaminan diberi kode 1 sedangkan obligasi tanpa jaminan diberi kode 0. Berdasarkan tabel frekuensi yang
dihasilkan, ada 52 obligasi dengan jaminan 50 persen sedangkan ada 52 obligasi tanpa jaminan 50 persen.
Tabel 4.5
Tabel Frekuensi Peringkat Obligasi
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid low invest
26 25,0
25,0 25,0
high invest 78
75,0 75,0
100,0 Total
104 100,0
100,0
Untuk obligasi high investment 1 sedangkan obligasi low investment 0. Berdasarkan tabel frekuensi yang dihasilkan, ada 26
obligasi low investment 25 sedangkan ada 78 obligasi high investment 75.
72
a. Peringkat Obligasi
Data peringkat obligasi perusahaan periode 2008-2011 diperoleh dari Indonesian Bond Market Directory yang berada di website Bursa Efek
Indonesia. Data peringkat obligasi ini mencakup golongan obligasi yang masuk ke dalam High Invesment AAA, AA, A dan
low investment BBB. Adapun data peringkat obligasi adalah sebagai berikut
Tabel 4.6 Peringkat Obligasi Tahun 2008-2011
NO KODE
NAMA OBLIGASI PERINGKAT OBLIGASI
2008 2009
2010 2011
1. ADHI04
ADHI IV Year 2007 A-
A- A-
A- 2.
BSDE02 BSDE II Tahun 2006
BBB BBB
BBB A
3. BTEL01
BTEL I Tahun 2007 A-
A- A-
A- 4.
CLPK02 CLPK II Tahun 2007
A- A-
A- A+
5. DUTI05
DUTI V Tahun 2007 BBB
BBB BBB
BBB 6.
ELTY01A ELTY Tahun 2008 Seri A
BBB+ BBB+ BBB+ BBB+ 7.
ELTY01B ELTY Tahun 2008 Seri A
BBB+ BBB+ BBB+ BBB+ 8.
EXCL02 EXCL II Tahun 2007
AA- AA-
A+ AA+
9. INDF04
INDF IV Tahun 2007 AA+
AA AA
AA 10. ISAT03BXBFTW ISAT III Tahun 2003 Seri B
AA+ AA+
AA+ AA+
11. ISAT04A ISAT IV Tahun 2005
AA+ AA+
AA+ AA+
12. ISAT05A ISAT V Tahun 2007 Seri A
AA+ AA+
AA+ AA+
13. ISAT05B ISAT V Tahun 2007 Seri B
AA+ AA+
AA+ AA+
14. ISAT06A ISAT VI Tahun 2008 Seri A
AA+ AA+
AA+ AA+
15. ISAT06B ISAT VI Tahun 2008 Seri B
AA+ AA+
AA+ AA+
16. JPFA01 JPFA I Tahun 2007
BBB+ BBB+ BBB+ A-
17. LTLS03 LTLS II Tahun 2008
A- A-
A- A-
18. MAIN01 MAIN I Tahun 2008
A+ A+
AA- AA+
19. MYOR03 MYOR II Tahun 2008
A+ A+
A+ AA-
20. PJAA01B PJAA I Tahun 2007 Seri A
A+ A+
A+ A+
21. PLJA01C PLJA I Tahun 2005 Seri C
A- A-
A- A
22. PLJA01D PLJA I Tahun 2005 Seri D
A- A-
A- A
23. SCTV02 SCTV II Tahun 2007
A A
A A
73 Sumber : Indonesia Bond Market Directory
b. Rasio Keuangan
Data rasio keuangan yang terdiri dari DER, ROA, CFOTL yang diperoleh dari Indonesia Capital Market Directory dan laporan
keuangan yang diaudit tahun 2007-2010.
c. Jaminan
Data jaminan obligasi diperoleh dari catatan atas laporan keuangan masing-masing perusahaan non keuangan yang dijadikan sampel.
Jenis jaminan dari masing-masing obligasi bervariatif diantaranya adalah piutang tagihan perseroan, aset tetap, tanah, bangunan, agunan
khusus, persediaan barang jadi dan bahan baku, jaminan siaga, fidusia, dan kendaraan. Dalam penelitian ini obligasi dengan jaminan diberi
kode 1, sedangkan obligasi tanpa jaminan diberi kode 0.
2. Analisis Statistik
Dalam menganalisis data ini menggunakan regresi logistik. Dalam uji
regresi logistik tidak perlu menyaratkan bahwa data berdistribusi normal
karena apabila variabel bebasnya kombinasi antara metrik dan nominal non NO
KODE NAMA OBLIGASI
TAHUN 2008
2009 2010
2011
24. SMRA02 SMRA II Tahun 2008
A- A-
A- A
25. TKIM02A TKIM II Seri A Tahun
BBB- BBB-
BBB- BBB
26. TRJE01 TRJE I Tahun
BBB+ BBB+ BBB+ BBB+
Lanjutan Tabel 4.6
74 metrik, maka asumsi normalitas multivariate tidak akan dapat dipenuhi
Ghozali, 2005:8. Dalam uji regresi logistik juga dilakukan dengan memasukkan variabel
dependen yang berupa kategori. Kategori 0 untuk obligasi berkarakteristik low investment dan kategori 1 untuk high investment.
Langkah pertama adalah menilai overall fit model terhadap data. Beberapa test statistics diberikan untuk menilai hal ini.
Menilai angka -2 log likelihood pada awal blok number = 0 dan angka -2 log likelihood pada blok number = 1, jika terjadi penurunan angka -2 log
likelihood maka menunjukkan model regresi yang baik. Log likelihood pada regresi logistik mirip dengan pengertian “sum of squared error” pada model
regresi, sehingga penurunan log likelihood menunjukkan model regresi yang baik.
Tabel 4.7 Block 0 : Beginning Block
Iteration History
a,b,c
Iteration -2 Log
likelihood Coefficients
Constant Step 0 1
117,158 1,000
2 116,966
1,096 3
116,966 1,099
4 116,966
1,099
a. Constant is included in the model. b. Initial -2 Log Likelihood: 116.966
c. Estimation terminated at iteration number 4 because parameter estimates changed by less than
.001.
75
Tabel 4.8 Block 1 : Method = Enter
Model Summary
Step -2 Log
likelihood Cox Snell
R Square Nagelkerke R
Square 1
67,639
a
0,378 0,559
a.
Estimation terminated at iteration number 6 because parameter estimates changed by less than .001.
Tabel 4.7 dan 4.8 menunjukkan perbandingan antara nilai -2LL blok awal dengan -2 LL blok akhir. Dari hasil perhitungan nilai -2LL terlihat
bahwa nilai blok awal Block Number = 0 adalah 116,966 dan nilai -2LL pada blok akhir Block Number = 1 adalah 67,639 mengalami penurunan
menjadi 49,327 yang menunjukkan model regresi yang lebih baik .
Nagelkerke’s R Square merupakan modifikasi dari koefisien Cox and Snell untuk memastikan bahwa nilainya bervariasi dari 0 nol sampai satu
1. Nilai Nagelkerke’s R Square dapat diinterpretasikan seperti nilai R
square pada multiple regression. Dengan tujuan mengetahui seberapa besar kombinasi variabel independen mampu menjelaskan variabel dependen.
Tabel 4.9 Model Summary
Step -2 Log
likelihood Cox Snell
R Square Nagelkerke R
Square 1
67,639
a
0,378 0,559
a.
Estimation terminated at iteration number 6 because parameter estimates changed by less than .001.
Berdasarkan Tabel 4.9 di atas dapat dilihat bahwa nilai Nagelkerke’s R
Square sebesar 0,559. Ini menggambarkan bahwa model ini mempunyai
76 kekuatan prediksi model sebesar 55,9 yang dijelaskan oleh tiga variabel
DER, CFOTL, dan jaminan secure. sedangkan 44,1 dijelaskan oleh variabel lainnya diluar model misalnya variabel growth, reputasi auditor,
sinking fund, dan sebagainya. Menilai kelayakan model regresi dilakukan dengan menilai signifikan
pada tabel Hosmer and Lemeshow Goodness of Fit Test. Jika nilai statistiknya lebih besar dari 0,05, maka hipotesis nol tidak dapat ditolak dan berarti model
mampu memprediksi nilai observasi atau dapat dikatakan model dapat diterima karena cocok dengan data observasinya.
Tabel 4.10 Hosmer and Lemeshow Test
Step Chi-square
df Sig.
1 6,765
8 0,562
Pada tabel tersebut terlihat bahwa besarnya nilai statistik Hosmer and Lemeshow Goodness of fit sebesar 6,765 dengan probabilitas signifikansi
0,562 yang nilainya jauh diatas 0,05 sehingga Ho diterima. Hal ini berarti model regresi layak dipakai untuk analisis selanjutnya.
Tabel 4.11 Classification Table
a
Observed Predicted
PRKT Percentage
Correct low invest high invest
Step 1 PRKT low invest 16
10 61,5
high invest 7
71 91,0
Overall Percentage 83,7
a. The cut value is .500
77 Tabel 4.11 di atas digunakan untuk menghitung nilai estimasi yang
benar correct dan salah incorrect. Menurut prediksi, obligasi yang masuk dalam kategori low investment adalah sebanyak 26 obligasi. Namun
dalam hasil observasi hanya terdapat 16 obligasi saja, sehingga ketepatan klasifikasinya adalah sebesar 61,5 1626. Sedangkan prediksi obligasi
high investment adalah sebanyak 78 obligasi. Namun hasil observasi menunjukkan bahwa hanya terdapat 71 obligasi saja, jadi ketepatan
klasifikasinya adalah sebesar 91,0 7178. Secara keseluruhan ketepatan klasifikasi adalah 83,7.
Tabel 4.12 Tabel Uji Koefisien Regresi
Variables in the Equation
B S.E.
Wald df
Sig. ExpB
Step 1
a
DER 0,787 0,312
6,359 1
0,012 2,197
ROA 14,671 10,508
1,949 1
0,163 2353084,907 CFOTL
6,207 2,438 6,482
1 0,011
496,029 JMN1
1,564 0,698 5,020
1 0,025
4,778 Constant
-2,411 0,861 7,833
1 0,005
0,090
a. Variables entered on step 1: DER, ROA, CFOTL, JMN.
Berdasarkan tabel, persamaan regresi logistik yang terbentuk adalah sebagai berikut:
Dari persamaan regresi logistik di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:
PERINGKAT = -2,411 + 0,787 DER + 6,207 CFOTL + 1,564 jaminan