Hal  ini  pun  akan  berpengaruh  kepada  nilai  CAR  dan  modal  bank.  Dimana  pada kwartal  IV  2007  tersebut  CAR  juga  mengalami  penurunan  sebesar  0,54  dari
11,23 pada kwartal III menjadi 10,69 pada kwartal IV tahun 2007. Perbedaan dan  fluktuasi  ATMR  disebabkan  oleh  berubahnya  komposisi  aktiva  setiap  saat
karena  pos-pos  pada  aktiva  berubah.  ATMR  diperoleh  dengan  cara  mengalikan aktiva-aktiva  dengan  bobot  resikonya  masing-masing  yang  satu  sama  lain
berbeda,  sesuai  dengan  peraturan  yang  ditetapkan  oleh  BI  dalam  PBI  No. 818PBI2006 dan PBI No. 86PBI2006.
C. Modal
Yang  dimaksud  modal  disini  adalah  yang  digunakan  oleh  bank  untuk beroperasi  terutama  produk  financing  dan  untuk  mengcover  risikonya,  yaitu
berupa risiko kredit dan risiko pasar. Berikut  ini  rasio  modal  BMI  pada  kwartal  I  2007  sampai  kwartal  III  2008
dalam miliar rupiah.
Periode
K I
Mar ‘07
K II
Jun ‘07
K III
Sep ‘07
K IV
Des ‘07
K I
Mar ‘08
K II
Jun ‘07
K III
Sep ‘07 Modal
965 917
931 846
1.041 945
1.210 Tabel 4.3. Modal BMI periode 2007-2008 dalam kwartalan
Sumber : Bank Muamalat Indonesia
Gambar di atas  menunjukkan  bahwa  modal BMI mengalami  fluktuasi  sesuai
dengan  kebutuhan  dan  target  pembiayaan  yang  direncanakan.  Selain  itu,  ada faktor non teknis yang berpengaruh, yaitu keadaan ekonomi dan merosotnya nilai
tukar  rupiah  pada  akhir  2007.  sehingga  mengakibatkan  modal  menurun  ke  level 846  miliar.  Meskipun  ini  tidak  berarti  BMI  dalam  keadaan  kurang  sehat  namun
hal  ini  hanya  menjadi  indikator  menurunnya  target  pembiayaan  yang  diberikan kepada  pihak  ketiga  yang  mungkin  telah  direncanakan.  Karena  biasanya  pada
akhir  tahun  bank  dituntut    untuk  menjaga  likuiditasnya  agar  pelaporan  dalam annual report
sesuai dengan yang diharapkan.
200 400
600 800
1000 1200
1400
Mar 07
Jun 07
Sep 07
Des 07
Mar 08
Jun 08
Sep 08
Modal Miliar
Gambar 4.3. Grafik modal BMI  periode 2007-2008 Miliar Rupiah
D. FDR
Financing  to  Deposit  Rasio  FDR  adalh  rasio  atau  perbandingan  antara pembiayaan  yang  diberikan  dengan  Dana  Pihak  Ketiga  DPK  yang  diperoleh.
Berikut ini data FDR BMI pada periode 2007-2008 dalam kwartalan.
Periode
K I
Mar ‘07
K II
Jun ‘07
K III
Sep ‘07
K IV
Des ‘07
K I
Mar ‘08
K II
Jun ‘07
K III
Sep ‘07 FDR  90,51  97,06  102,87  99,16  95,73  102,94  106,39
Tabel 4.4. Rasio FDR BMI periode 2007-2008 Sumber : Bank Muamalat
Gambar 4.4. Rasio FDR BMI periode 2007-2008
Dari data di atas dapat dilihat bahwa rasio FDR terbesar ada pada kwartal III September 2008, dan  menjadi catatan rasio  FDR  di atas 100 ada pada kwartal
III  2007  dan  kwartal  II  dan  III  tahun  2008.  Ini  menunjukkan  bahwa  BMI  telah
80 85
90 95
100 105
110
Mar 07
Jun 07
Sep 07
Des 07
Mar 08
Jun 08
Sep 08
FDR
optimal  dalam  menyalurkan  dana  yang  diperoleh  dari  pihak  ketiga.  Bahkan melebihi 100 dan sisanya dicover dari modal sendiri.
Ada hal lain yang menarik untuk di bahas yaitu setiap kwartal ke IV atau pada akhir  tahun  sejak  berdirinya  BMI  hingga  tahun  2007  diketahui  selalu  berada  di
bawah 100. Sebagai  contoh pada kwartal IV 2007 rasio FDR sebesar 99,16, begitu juga kwartal IV tahun 2006 rasio FDR nya sebesar 83,60, dan dari tahun
2005 hingga 1999 secara berturut-turut adalah 89,08, 86,03, 76,97, 83,67, 90,00,  97,90,  dan  68,07.  Dari  data  tersebut  dapat  difahami  bahwa  setiap
akhir  tahun  dimana  bank  berkewajiban  menyusun  laporan  tahunan  annual report
dan ia berkewajiban pula untuk membagikan laba bagi pemilik modal dan investor  lain.  Sehingga  wajar  tidak  mungkin  bank  mengeluarkan  dana  untuk
pembiayaan kecuali dari dana pihak ketiga dan tidak mau mengeluarkan dana dari modal  sendiri,  karena  akan  dihitung  berapa  laba  yang  diperoleh  dimana  pada
akhir tahun  biasanya dibagikan kepada pemilik  modal dan  investor. Namun  bisa jika  bank  mengeluarkan  kebijakan  lain  untuk  meningkatkan  aset  atau    modal  di
awal  tahun,  maka  bank  bisa  menggunakan  laba  tersebut  untuk  modal  tambahan dan  ini  akan  dicatat  pada  sisi  pasiva  pada  pos  equitas  dalam  laba  ditahan  atau
modal sumbangan.
E. NPF