Psikoreligius Psikososial Etiologi Skizofrenia

8 atau dengan kata lain merupakan hati nurani manusia. Sedangkan unsur Ego merupakan badan pelaksana yang menjalankan kebutuhan Id setelah disensor dahulu oleh Super-Ego. 9

2.3.3. Psikoreligius

Dari sudut pandanga agama islam teori Freud tersebut sebenarnya sudah ada hanya peristilahannya yang berbeda. Dalam islam Id dikenal denga istilah nafsu yang berfungsi sebagai dorongan atau daya tarik. Untuk melaksanakan kebutuhan nafsu manusia dibekali dengan iman yang berfungsi sebagai self control. Dengan adanya iman ini manusia dapat menbedakan mana yang baik mana yang buruk dan mana yang halal mana yang haram. Dalam teori freud istilah iman sama dengan Super-Ego. Manusia melaksanakan kebutuhan-kebutuhan nafsu tadi dalam bentuk perbuatan, perilaku atau amal yang kesemuanya itu disebut sebagai akhlak. Akhlak sesorang akan menjadi baik atau buruk tergantung dari hasil tarik menarik antara nafsu dan iman. Dalam konsep freud akhlak ini disebut Ego. 9

2.3.4. Psikososial

Situasi atau kondisi yang tidak kondusif pada diri seseorang dapat merupakan stresor psikososial.stressor psikososial adalah setiap keadaan atau peristiwa yang menyebabkan perubahan dalam kehidupan seseorang, sehingga orang itu terpaksa mengadakan penyesuaian diri untuk menanggulangi stresor tekanan mental yang timbul. Kegagalan dari adaptasi ini yang menyebabkan timbulnya berbagai jenis gangguan jiwa yang salah satunya adalah skizofrenia. 9 Pada umumnya jenis stresor psikososial yang dimaksud meliputi permasalahan rumah tangga, problem orang tua, hubungan interpersonal, pekerjaan, kondisi lingkungan, masalah ekonomi, keterlibatan masalah hukum, adanya penyakit fisik yang kronis. Secara sederhana dapat disimpulkan bahwa seseorang dapat mengalami konflik kejiwaan yang bersumber dari konflik internal dan konflik eksternal. Tidak semua orang mampu menyelesaikan konflik yang dialaminya sehingga orang tersebut jatuh dalam keadaan frustasi yang mendalam. Sebagai kelanjutannya yang bersangkutan menarik diri withdrawn, melamun day dreaming, hidup dalam dunianya sendiri yang lama-kelamaan timbullah gejala- 9 gejala berupa kelainan jiwa misalnya halusinasi, waham dan lain sebagainya. Yang bersangkutan tidak lagi mampu menilai realitas reality testing ability-RTA, terganggu dan pemahaman diri insight buruk, yang merupakan perjalanan awal skizofrenia. 9

2.4. Klasifikasi Skizofrenia

Menurut Diagnostic and Statistical manual of Mental Disorders Fourth Edition Text Revised DSM-IV-TR membagi skizofrenia atas subtipe secara klinik yaitu : 2

2.4.1. Tipe katatonik

Gejala-gejala yang terdapat pada skizofrenia katatonik adalah sebagai berikut : 1. Stupor katatonik, yaitu suatu pengurangan hebat dalam reaktivitas terhadap lingkungan dan atau pengurangan dari pergerakan atau aktivitas spontan sehingga nampak sepreti patung atau diam membisu mute. 2. Negativisme katatonik, yaitu suatu perlawanan yang nampaknya tanpa motif terhadap semua perintah atau upaya untuk menggerakkan dirinya. 3. Kekakuan rigidity katatonik, yaitu mempertahankan suatu sikap kaku terhadap semua upaya untuk menggerakkan dirinya. 4. Kegaduhan katatonik, yaitu kegaduhan aktivitas motorik, yang nampaknya tak bertujuan dan tidak dipengaruhi oleh rangsang luar. 5. Sikap tubuh katatonik, yaitu sikap yang tidak wajar dan aneh.

2.4.2. Tipe hebefrenik disorganized

Gejala-gejala yang terdapat pada skizofrenia hebefrenik adalah sebagai berikut : 1. Inkoherensi, yaitu jalan pikiran yang kacau, tidak dapat dimengerti apa maksudnya. Hal ini dapat dilihat dari kata-kata yang diucapkan tidak ada hubunganya satu dengan yang lain. 2. Alam perasaan mood, affect yang datar tanpa ekspresi serta tidak serasi. 3. Perilaku dan tertawa kekanak-kanakan, senyum yang menunjukkan rasa puas diri atau senyum yang hanya dihayati sendiri. 4. Waham tidak jelas dan tidak sistematis sebagai suatu kesatuan dan biasanya tidak menonjol. 5. Halusinasi yang terpecah-pecah yang isi temanya tidak terorganisir sebagai satu kesatuan dan biasanya tidak menonjol.

Dokumen yang terkait

Karakteristik Penderita Skizofrenia Rawat Inap di Rumah Sakit Jiwa Medan Tahun 2001

0 42 85

Prevalensi Penderita Skizofrenia Paranoid Dengan gejala Negatif di RSJ Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta Tahun 2010

0 11 45

Demografi, Faktor Risiko, dan Terapi Pasien Anak dengan Autisme di RSJ Dr. Soeharto Heerdjan Tahun 2010-2012

0 4 62

Prevalensi Penderita Skizofrenia Paranoid Dengan gejala Negatif di RSJ Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta Tahun 2010

0 8 45

PERBEDAAN DERAJAT DEPRESI IBU DARI PENDERITA SKIZOFRENIA RAWAT INAP DENGAN IBU DARI PENDERITA PERBEDAAN DERAJAT DEPRESI IBU DARI PENDERITA SKIZOFRENIA RAWAT INAP DENGAN IBU DARI PENDERITA SKIZOFRENIA RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA.

0 0 14

BAB 1 PENDAHULUAN PERBEDAAN DERAJAT DEPRESI IBU DARI PENDERITA SKIZOFRENIA RAWAT INAP DENGAN IBU DARI PENDERITA SKIZOFRENIA RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA.

0 0 6

PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP STRES KERJA PERAWAT BANGSAL RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT JIWA DR. SOEHARTO HEERDJAN

0 3 27

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL (SOCIAL SUPPORT) DENGAN KEJENUHAN KERJA (BURNOUT) PADA PERAWAT DI RUMAH SAKIT JIWA DR. SOEHARTO HEERDJAN JAKARTA - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 0 9

BAB I PENDAHULUAN - HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL (SOCIAL SUPPORT) DENGAN KEJENUHAN KERJA (BURNOUT) PADA PERAWAT DI RUMAH SAKIT JIWA DR. SOEHARTO HEERDJAN JAKARTA - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 0 10

BAB III METODOLOGI PENELITIAN - HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL (SOCIAL SUPPORT) DENGAN KEJENUHAN KERJA (BURNOUT) PADA PERAWAT DI RUMAH SAKIT JIWA DR. SOEHARTO HEERDJAN JAKARTA - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 0 17