Kontribusi Retribusi Daerah Terhadap PAD Kabupaten Langkat

Melisa : Analisis Perkembangan Retribusi Daerah Pada Pemerintahan Kabupaten Langkat, 2010. 2008 830,444,431,749.28 Total Rata-rata 952,026,721,216.27 • Data Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Langkat Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa total realisasi yang diterima oleh pemerintah Kabupaten Langkat setiap tahunnya mengalami kenaikan setiap tahun.

B. Analisis Hasil Penelitian

Permasalahan retribusi daerah diatur dalam Peraturan Pemerintah No 66 tahun 2001 dimana yang dimaksud dengan retribusi daerah adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan atau diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan. Sedangkan retribusi jasa umum adalah pekayanan yang disediakan atau diberikan pemerintah daerah untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum serta dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan.

1. Kontribusi Retribusi Daerah Terhadap PAD Kabupaten Langkat

Retribusi daerah merupakan salah satu indikator ekonomi yang digunakan untuk mengetahui peranan retribusi daerah terhadap peningkatan PAD. Kontribusi merupakan rasio antara penerimaan retribusi daerah dengan PAD. Semakin besar nilai kontribusinya menunjukkan semakin besar peranan retribusi dalam meningkatkan PAD. Melisa : Analisis Perkembangan Retribusi Daerah Pada Pemerintahan Kabupaten Langkat, 2010. TABEL 4.3 KONTRIBUSI RETRIBUSI DAERAH TERHADAP PAD KABUPATEN LANGKAT TAHUN 1999-2008 Tahun Penerimaan Retribusi PAD Kontribusi 1999 933,591,633.00 4,765,986,816.90 19.59 2000 1,209,290,565.00 4,525,224,572.35 26.72 2001 2,809,567,859.00 9,408,381,710.00 29.86 2002 3,428,838,473.00 13,053,435,849.65 26.27 2003 4,037,916,820.50 15,309,393,840.34 26.38 2004 4,339,469,564.00 16,506,106,889.76 26.29 2005 4,284,075,162.00 17,687,314,750.03 24.22 2006 4,344,634,675.00 18,640,503,288.44 23.31 2007 3,750,162,701.50 21,685,941,749.52 17.29 2008 4,892,789,469.00 24,616,169,797.84 19.88 Total Rata-rata 34,030,336,922.00 952,026,721,216.27 23,98 Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Langkat, 1999-2008 data diolah Dari tabel 4.3 dapat diketahui bahwa kontribusi daerah terhadapPAD dari tahun 1999-2008 masing-masing sebesar 19,59 untuk tahun 1999, 26,72 tahun 2000, 29,86 tahun 2001, 26,27 tahun 2002, 26,38 tahun 2003, 26,29 tahun 2004, 24,22 tahun 2005, 23,31 tahun 2006, 17,29 tahun 2007, dan 19,88 untuk tahun 2008. Kontribusi tersebut bervariasi, ada yang mengalami penurunan dan peningkatan. Kontribusi terendah terjadi tahun 2007 yakni sebesar 17,29. Melisa : Analisis Perkembangan Retribusi Daerah Pada Pemerintahan Kabupaten Langkat, 2010. Pada tahun anggaran 2000, mengalami kenaikan yakni sebesar 7,13 dari tahun angaran 19992000, hal ini disebabkan oleh beberapa jenis retribusi yang melampaui target antara lain retribusi sewa rumah potong hewan dan retribusi izin trayek. Adanya kesadaran masyarakat dan swasta dalam rangka mendukung PAD yang menyebabkan terjadinya peningkatan pada pendapatan retribusi daerah tahun anggaran 2000. Untuk periode tahun anggaran 2001 kontribusinya mengalami kenaikan sebesar 3,14 dari tahun anggaran 2000, hal ini disebabkan oleh beberapa jenis retribusi yang melebihi target yaitu antara lain retribusi pelayanan kesehatan, pasar- pasar gerosir, pemakaian kekayaan daerah, retribusi hasil produksi usaha daerah, izin mendirikan bangunan, izin trayek, dokumen pekerjaan, pemakaian jalan kabuapten, izin penggilingan padi dan Huller, pemeriksaan mutasi dan hasil ikutan TNK, pembinaan usaha peternakan, izin usaha perdagangan. Selain itu juga disebabkan adanya penambahan baru pada dokumen pekerjaan, pemakaian jalan kabupaten, izin penggilingan padi, pemeriksaan mutasi dan hasil ikutan TNK, pengaturan usaha rumah makan, pembinaan usaha peternakan, izin usaha industri, izin usaha perdagangan.. Pada tahun anggaran 2002 kontribusinya mengalami penurunan yakni sebesar 3,59 dari tahun anggaran 2001. Hal ini dapat dilihat dari target retribusi daerah yang kurang tercapai pada pos-pos retribusi yakni pemakaian kekayaan daerah, sewa rumah potong hewan, tempat rekreasi dan olah raga, izin gangguan, pemakaian jalan kabupaten, pembinaan usaha peternakan. Selain itu tahun anggaran 2002 juga mengalami penambahan pos-pos retribusi baru yakni tanda pendaftran gudang, izin Melisa : Analisis Perkembangan Retribusi Daerah Pada Pemerintahan Kabupaten Langkat, 2010. usaha pengelolaan migas, mutasi hasil perikanan, izin listrik non PLN Genset, izin usaha pengelolaan ABT APU, izin usaha warung telkom, izin usaha burung wallet, izin usaha penggunaan kendaraan baru umum, izin pelayanan pelabuhan kapal, izin tempat usaha, uang patok izin peruntukan pemilikan tanah, izin usaha perikanan dan izin usaha penggunanan kekayaan laut, izin usaha pertanian umum, pengawasan kualitas air, pengawasan hotel tanda melati. Tahun anggaran 2003 kontribusi daerahnya mengalami kenaikan sebesar 0,11 dari tahun anggaran 2002. Hal ini dapat dilihat dari target retribusi daerah yang melebihi target yaitu terdiri dari pelayanan persampahan kebersihan, pemakaian kekayaan daerah, izin mendirikan bangunan, pemakaian jalan kabupaten, pemeriksaan mutasi dan hasil ikutan TNK, pembinaan usaha peternakan, izin usaha perdagangan, izin tempat usaha, izin usaha peternakan umum, pengawasan kualitas air. Selain itu ada juga penambahan pos-pos retribusi yang menyebabkan kenaikan kontribusi dari tahun 2002, yakni terdiri dari izin pemotongan kayu pada tanah milik, penggunaan usaha perhutananperkebunan, tanda daftar perusahaan, retribusi izin penggunaan pembuangan limbah cair, izin racun api, retribusi pelayanan kesehatan swasta, retribusi izin pendidikan kursus pendidikan sekolah yang diselenggarakan masyarakat, retribusi bongkar muat barang. Pada periode tahun anggaran 2004 kontribusinya mengalami penurunan sebesar 0,09 dari tahun anggaran 2003. Hal ini dapat dilihat dari target yang yang tidak tercapai yakni berasal dari pos-pos retribusi daerah yang terdiri dari retribusi pemanfaatan hasil hutan dan perkebunan, jasa usaha penjualan produksi usaha daerah, pengaturan usaha rumah makan, izin rekreasi dan hiburan umum, retribusi Melisa : Analisis Perkembangan Retribusi Daerah Pada Pemerintahan Kabupaten Langkat, 2010. izin pendidikan kursus pendidikan sekolah yang diselnggarakan oleh masyarakat. Selain itu retribusi daerah juga mengalami penambahan pos-pos retribusi baru yakni retribusi pemakaian alat pemadam kebakaran, retribusi sewa rumah dinas, retribusi sewa gedungruangan aula, izin usaha jasa konstruksi. Akan tetapi pada tahun 2004 retribusi izin usaha burung walet serta uang patok izin peruntukan pemilikan tanah ditiadakan lagi. Tahun anggaran 2005 kontribusi daerahnya mengalami penurunan sebesar 2,07 dari tahun anggaran 2004. Hal ini dapat dilihat dari kurang tercapainya target retribusi daerah pada pos-pos retribusi yang terdiri dari pelayanan kesehatan Diskes, pelayanan parkir, retribusi bongkar muat barang, retribusi pelayanan pasar, retribusi sewa rumah dinas, retribusi sewa gedungruangan aula, retribusi jasa usaha terminal, jasa usaha pelayanan perikanan dan air laut, izin usaha warung telkom, surat izin tempat usaha, izin usaha perkebunan, pemakaian mutasi hasil perikanan, jasa usaha pengelolaan limbah cair, izin mendirikan bangunan, izin gangguan pertambangan, izin gangguan HO, izin trayek, izin usaha penggunaan angkutan kendaraan baru umum, izin pelayanan pelabuhan kapal, izin penggunaan jalan kabupaten, izin usaha pengusahaan migas, dokumen pekerjaan, izin rekreasi dan hiburan umum, izin listrik non PLN Genset, produksi usaha peternakan, retribusi izin pendidikan kursus pendidikan sekolah yang diselenggarakan oleh masyarakat. Pada tahun 2005 ditambah pos-pos retribusi yang lain seperti penggunaan kendaraan bermotor, izin gangguan sarang burung wallet, serta izin bengkel. Akan tetapi ada juga pos-pos yang ditiadakan ditahun 2005 tetapi ada ditahun 2004, yakni pos-pos retribusi jasa Melisa : Analisis Perkembangan Retribusi Daerah Pada Pemerintahan Kabupaten Langkat, 2010. usaha penjualan produksi usaha daerah, izin gangguan Dipenda, izin penerbitan TDP. Tahun anggaran 2006 kontribusi daerahnya juga mengalami penurunan sebesar 0,91 dari tahun anggaran 2005. Hal ini dapat dilihat dari kurang tercapainya target retribusi daerah pada pos-pos retribusi tertentu seperti pemakaian kualitas air, biaya cetak KTP, retribusi pelayanan pasar, retribusi sewa rumah dinas, retribusi sewa gedung ruangan aula, retribusi jasa usaha terminal, izin usaha warung telkom, retribusi izin pengelolaan hasil hutan, pengelolaan hotel tanda melati, mutasi hasil perikanan, izin mendirikan bangunan, izin pelayanan pelabuhan kapal, izin penggunaan jalan kabupaten, , pengaturan usaha rumah makan, izin rekreasi, retribusi izin usaha jasa konstruksi, retribusi izin bengkel. Pada tahun anggaran 2006 ini ada pos retribusi yang ditiadakan yaitu retribusi izin listrik non PLN Genset. Tahun anggaran 2007 kontribusi daerahnya juga mengalami penurunan sebesar 6,01 dari tahun anggaran 2006. Hal ini dapat dilihat adanya target yang tidak tercapai yakni terdapat penurunan pos-pos retribusi daerah yang terdiri dari pelayanan kesehatan Diskes, pelayanan parkir, retribusi pelayanan pasar, retribusi penggunaan kendaraan bermotor, sewa rumah dinas, jasa usaha terminal, jasa usaha pelayanan laut, izin pengelolaan hasil hutan, izin usaha perkebunan, jasa usaha rumah potong hewan, jasa usaha pengelolaan limbah cair, izin gangguan pertambangan, izin gangguan Ho, izin trayek, izin usaha PAKB umum, izin usaha perdagangan, izin usaha pengelolaan ABT APU, tanda daftar gudang. Tahun anggaran 2007 ini, ada pos-pos retribusi baru yakni retribusi penjualan retribusi daerah, retribusi penggunaan Melisa : Analisis Perkembangan Retribusi Daerah Pada Pemerintahan Kabupaten Langkat, 2010. kelebihan muatan barang, retribusi tanda daftar perusahaan, retribusi hasil tera ulang, retribusi sewa alat berat. Tahun anggaran 2008 kontribusi daerahnya mengalami peningkatan yakni sebesar 2,58 dari tahun anggaran 2007. hal ini dapat dilihat dari pencapaian target yang melampaui yakni ditandai kenaikan pada pos-pos retribusi yang terdiri dari pelayanan kesehatan RSU Tanjung Pura, biaya cetak KTP, Biaya cetak akte CATPIL, retribusi penggunaan kendaraan bermotor, izin pelayanan pelabuhan kapal, retribusi pengangkutan kelebihan muatan barang, izin penggilingan padi Huller, izin usaha perdagangan, izin rekreasi dan hiburan umum, retribusi tanda daftar perusahaan, mutasi hasil usaha peternakan, retribusi izin pendidikan kursus pendidikan sekolah yang diselenggarakan oleh masyarakat, retribusi izin bengkel, retribusi hasil tera ulang. Secara umum dapat kita amati bahwa sebenarnya masih belum dioptimalkannya pada sisi pendapatan retribusi, karena masih banyaknya unsur pendapatan retribusi lainnya yang masih belum mencapai target yang sudah ada, ini sangat disayangkan sekali karena retribusi merupakan komponen penting bagi pembiayaan daerah, artinya semakin besar kontribusinya maka bisa dikatakan daerah tersebut mampu membiaya pengeluaran pembangunan dari hasil pendapatan daerahnya atau mandiri dalam hal pembiayaan pembangunan daerah. Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi yang dihasilkan dapat dilihat pada grafik berikut ini : Melisa : Analisis Perkembangan Retribusi Daerah Pada Pemerintahan Kabupaten Langkat, 2010. GRAFIK 4.4 KONTRIBUSI RETRIBUSI TERHADAP PAD KABUPATEN LANGKAT TAHUN 1999-2008 5 10 15 20 25 30 35 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 Kontribusi Sumber : Data Tabel 4.3 2. Tingkat Pencapaian Target Retribusi TPT Tingkat pencapaian target retribusi adalah hubungan antara hasil penerimaan retribusi dari retribusi terhadap potensi retribusi. Perhitungan TPT ini bertujuan untuk mengetahui apakah potensi yang ditetapkan pada awal tahun anggaran dapat dicapai pada akhir periode tahun anggaran. Untuk perhitungan TPT retribusi daerah dapat ditunjukkan dengan nilai 100 atau sama antara jumlah penerimaan dengan jumlah yang ditargetkan. Melisa : Analisis Perkembangan Retribusi Daerah Pada Pemerintahan Kabupaten Langkat, 2010. TABEL 4.5 TPT PENERIMAAN RETRIBUSI DAERAH KABUPATEN LANGKAT TAHUN ANGGARAN 1999-2008 Tahun Realisasi Penerimaan Retribusi Target Penerimaan Retribusi TPT 1999 933,591,633.00 1,232,700,000.00 75.74 2000 1,209,290,565.00 2,760,409,000.00 43.81 2001 2,809,567,859.00 2,838,675,000.00 98.97 2002 3,428,838,473.00 3,605,895,000.00 95.09 2003 4,037,916,820.50 4,467,487,000.00 90.38 2004 4,339,469,564.00 4,367,450,000.00 99.36 2005 4,284,075,162.00 4,503,168,000.00 95.13 2006 4,344,634,675.00 5,132,290,000.00 84.65 2007 3,750,162,701.50 4,644,949,000.00 80.74 2008 4,892,789,469.00 5,177,612,500.00 94.50 Total Rata-rata 34,030,336,922.00 38,730,635,500.00 85,84 Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Langkat 1999-2008 Data Diolah Dari tabel 4.5 dapat diketahui bahwa TPT retribusi daerah kabupaten Langkat selam sepuluh tahun dari tahun anggaran 1999 sampai dengan tahun anggaran 2008 dikatakan kurang mencapai target. Tahun anggaran 1999 TPT sebesar 75,74, tahun anggaran 2000 TPT sebesar 43,81, tahun anggaran 2001 TPT sebesar 98,97, tahun anggaran 2002 TPT sebesar 95,09, tahun anggaran 2003 TPT sebesar 90,38, tahun anggaran 2004 TPT sebesar 99,36, tahun anggaran 2005 TPT 95,13, tahun anggaran 2006 TPT sebesar 84,65, tahun anggaran 2007 TPT Melisa : Analisis Perkembangan Retribusi Daerah Pada Pemerintahan Kabupaten Langkat, 2010. sebesar 80,74, tahun anggaran 2008 sebesar 94,50. Total rata-rata TPT retribusi daerah tahun anggaran 1999-2008 adalah sebesar 85,84. Dari total rata-rata TPT tersebut, maka dapat dikatakan TPT retribusi daerah di kabupaten Langkat tahun anggaran 1999-2008 kurang mencapai target, karena TPT tahun anggaran 1999- 2008tidak ada yang mencapai nilai 100.

3. Elastisitas