commit to user
III-13 5. Jumlah kuadrat error SS
E
: SS
- SS
- SS
- SS
SS
B A
B A
total E
= …........................………….....3.13
Tabel ANOVA untuk eksperimen faktorial dengan dua faktor a, dan b, dengan nilai-nilai perhitungan dalam bentuk diatas adalah sebagaimana tabel 3.5.
Pada kolom terakhir tabel 3.5, untuk menghitung harga F yang digunakan sebagai alat pengujian statistik, maka perlu diketahui model mana yang diambil. Model
yang dimaksud ditentukan oleh sifat tiap faktor, apakah tetap atau acak. Model tetap menunjukkan di dalam eksperimen terdapat hanya m buah perlakuan,
sedangkan model acak menunjukkan bahwa dilakukan pengambilan m buah perlakuan secara acak dari populasi yang ada.
Tabel 3. 5 ANOVA Eksperimen Faktorial 2 Faktor Desain Acak Sempurna
Sumber Variansi
Derajat Bebas df
Jumlah Kuadrat SS
Kuadrat Tengah MS
F
Faktor A a –1
SS
A
SS
A
df
A
MS
A
MS
E
Faktor B b – 1
SS
B
SS
B
df
B
MS
B
MS
E
Interaksi AxB a – 1b – 1 SS
AxB
SS
AxB
df
AxB
MS
AxB
MS
E
Error abn - 1
SS
E
SS
E
df
E
Total Abn
SS
Total
3.4.3 Uji Pembanding Ganda Menggunakan Student Newman-Keuls SNK
Prosedur uji Student Newman-Keuls SNK Hicks, 1993 terhadap suatu level yang pengaruhnya dinyatakan cukup signifikan adalah sebagai berikut :
1. Susun rata-rata tiap level yang diuji dari kecil ke besar. 2. Ambil nilai mean square
error
dan df
error
dari tabel ANOVA. 3. Hitung nilai error standar untuk mean level dengan rumus berikut :
k S
e rro r .j
Y
MS
=
.…..........................…………...3.14 keterangan k = jumlah level
4. Tetapkan nilai a dan ambil nilai-nilai significant ranges dari Tabel
Stundentized range dengan n
2
= df
error
dan p = 2, 3, … ,k sehingga diperoleh significant range SR.
5. Kalikan tiap nilai significant range SR yang diperoleh dengan error standar sehingga diperoleh least significant range LSR.
LSR = SR x
.j Y
S
.….............................................3.15
commit to user
III-14 6. Hitung beda selisih mean antar dua level akan terbentuk
k
K
2
= kk – 12 pasang, dimulai dari mean terbesar dengan sampai dengan mean terkecil.
Bandingkan kembali beda second largest dan next smallest dengan LSR untuk p = k – 1, demikian seterusnya sampai diperoleh
k
K
2
perbandingan. 3.4.4
Regresi
Pada penelitian ini model regresi digunakan untuk menentukan koefisiensi waktu pemeraman, tekanan dan interaksi waktu pemeraman dengan tekanan
berdasarkan nilai rata-rata kadar garam telur asin metode tradisional Walpole, 1995. Sehingga persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:
ª = + ¢ + ¢ + ¢ ¢ +e …..........................…………...3.16 Keterangan
Y = Kadar garam
= Koefisien konstanta = Koefisien tekanan
= Koefisien waktu = Koefisien interaksi tekanan dan waktu
¢ = Tekanan
¢ = Waktu
¢ ¢ = Interaksi tekanan dan waktu = Error
Dengan menggunakan persamaan regresi linear berganda, diperoleh skenario tekanan dan waktu pemeramaan yang dapat menghasilkan kadar garam.
3.4.5 Uji Nilai Rata-rata
Uji hipotesis rata-rata digunakan untuk menguji hipotesis bahwa nilai rataan kadar garam metode tradisional sama dengan nilai kadar garam metode
dehidrasi osmosi Walpole, 1995.
Langkah-Langkah pengujian hipotesis mengenai parameter rataan µ lawan suatu hipotesis alternatifya adalah sebagai berikut;
1. Nyatakan hipotesis nol-nya bahwa µ=µ 2. Pilih hipotesis alternatif atau H
1
yang sesuai diantara µ ≠ µ
3. Tentukan taraf nyatanya α.
4. Pilih statistik uji yang sesuai dan kemudian tentukan wilayah kritiknya. 5. Hitung nilai statistik uji berdasarkan data contohnya.
commit to user
III-15 6. Kesimpulan : Tolak Ho bila nilai statistik uji tersebut jatuh dalam wilayah
kritiknya, sedangkan bila nilai itu jatuh di luar wilayah kritiknya, maka terimalah Ho-nya.
3.4.6 Uji Organoleptik