81
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Metode kuasi eksperimen digunakan untuk mengetahui perbedaan
penguasaan kosa kata dasar dan kemampuan berbicara antara anak yang mendapatkan pembelajaran dengan metode story telling dengan media boneka dan
yang mendapatkan pembelajaran dengan metode pembelajaran konvensional. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kuasi
eksperimen Nonequivalent Control Group Design dimana kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random Sugiyono, 2007: 116.
Eksperimen dilakukan dengan memberikan perlakuan metode story telling dengan media boneka pada kelompok eksperimen dan pembelajaran yang tidak
menggunakan metode story telling dengan media boneka pada kelompok kontrol.
TABEL 3.1 DESAIN PENELITIAN
Kelompok Pre test
Perlakuan Post test
Eksperimen O
1
X
1
O
2
Kontrol O
3
X
2
O
4
Keterangan :
X
1
: Perlakuan pembelajaran metode story telling dengan media boneka X
2
: Pembelajaran yang tidak menggunakan O
1
O
2 :
Pretes dan pos tes kelas eksperimen O
3
O
4 :
Pretes dan pos tes kelas eksperimen
82
B. Operasional Variabel
Untuk memberikan batasan konseptual dan operasional tentang variabel dalam penelitian ini, maka perlu dirumuskan definisi operasional variabel, sebagai
berikut. 1.
Metode story telling dengan media boneka
Story telling adalah memaparkan rekaan tentang kejadian atau aktivitas yang berhubungan dengan suatu tokoh dalam konteks tertentu. Secara
keseluruhan, rangkaian kejadian dan karakter dalam dongeng membentuk keutuhan dan pengubahanya dimaksudkan sebagai hiburan, wahana ajaran moral
atau keduanya. Dalam metode story telling atau dongeng terkandung sifat khayali tak mesti faktual dan koheren terpadu. Dua karakteristik ini membuat dongeng
memiliki kekuatan magis Musthfa 2008:15 sedangkan boneka adalah tiruan
dari bentuk manusia atau binatang Nurul Maghfiroh On Januari 2010,-2:17 pm yang menjadi alat peraga dianggap mendekati naturalis bercerita dan tokoh yang
diwujudkan dalam cerita dengan boneka yang mendukung dan mudah dipahami oleh anak. Pemilihan tema dan judul adalah makna yang terkandung dalam
sebuah cerita Pickering Hoeper, 1981 : 61; Stanton, 1965 : 20 Kenney, 1966:880. tema juga dapat diartikan sebagai gagasan, Ide atau pikiran utama yang
mendasari suatu karya sastra Sudjiman. 1992: 50. Teknik berceritera adalah yang mengandung pengertian daya upaya, usaha-usaha, atau cara-cara yang
digunakan guru untuk mencapai tujuan langsung dalam pelaksanaan kegiatan bercerita. Guru perlu mengasah keterampilan dalam berceritera baik vokal, gerak,
bahasa dan komunikasi serta ekpresi.
83
2. Penguasaan Kosa Kata Dasar
Adalah kemampuan anak dalam kata-kata dasar yang tidak mudah berubah atau sedikit sekali kemungkinannya dipungut dari bahasa lain. Adapun yang
termasuk pada kosa kata dasar ialah 1 Kata benda universal, misalnya nama binatang. 2 kata kerja pokok, misalnya makan, minum dan sebagainya, 3 Kata
kerja bilangan pokok, misalnya satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, delapan, sembilan. sepuluh, dan sebagainya. Tarigan, H.H 1993:3
3. Kemampuan Berbicara
Kemampuan berbicara adalah kemampuan dalam berkomunikasi secara
lisan sebagai media dalam penyampaian suatu ide, gagasan atau pendapat serta pemikiran kepada orang lain untuk berbagai kepentingan sebagaimana
dikemukakan oleh Arsyad dan Mukti 1998:23 bahwa kemampuan berbicara adalah kemampuan mungucapkan bunyi artikulasi atau mengucapkan kata-kata
untuk mengekpresikan, menyatakan menyampaikan pikiran ,gagasan dan perasaan kita sehingga maksud pembicaraan dapat dipahami oleh orang lain.
Yang dimaksud berbicara dalam penelitian ini adalah ketentuan yang dimiliki
oleh seseorang
dalam mengucapkan
bunyi atau
kata-kata, mengekpresikan, menyampaikan pikiran, gagasan serta perasaan kepada orang
lain secara lisan. Kemampuan berbicara yang akan di teliti adalah 1 mendengarkan
dan membedakan
bunyi, suara,
bunyi bahasa
dan mengucapkannya, 2 berkomunikasi secara lisan dengan benar, 3
menyampaikan ide-ide pikiran, gagasan 4 kemampuan arti kulasi Kurikulum TK dan RA 2005:21
84
C. Alur Penelitian
Alur penelitian yang digunakan ditunjukkan pada gambar 3.1:
Gambar 3.1 Alur Penelitian
Uji Coba, Validasi Studi Literatur: Metode Story Telling, Penguasaan Kosa kata
Dasar dan Kemampuan Berbicara Anak
Penyusunan Rencana Pembelajaran dengan
menggunakan metode Story telling
Penyusunan Instrumen 1.
Pedoman observasi Penguasaan kosa kata dasar anak
2. Pedoman observasi Kemampuan
berbicara anak
Pembahasan Kelompok Kontrol
Kelompok Eksperimen Tes Awal
Pre test Perumusan Masalah
Tes Akhir Post test
Metode Pembelajaran metode Story Telling
Pembelajaran Konvensional
Pengolahan dan analisis data
Observasi Keterlaksanaan
metode Story Telling
Kesimpulan Studi Pendahuluan
85
Prosedur penelitian meliputi langkah-langkah sebagai berikut: 1.
Tahap persiapan Pada tahap ini di awali dengan studi literatur terhadap program
pembelajaran dan buku-buku pendidikan anak usia dini dalam upaya menganalisis konsep-konsep penting yang akan diajarkan, selanjutnya menyusun skenario
pembelajaran tentang penggunaan metode story telling yang dikembangkan pada definisi konsep, indikator kosa kata dasar dan berbicara yang dikembangkan
dalam rencana kegiatan mingguan RKM dan rencana kegiatan harian RKH, media dengan boneka dan penilaian serta alokasi waktu. Selanjutnya studi
pengembangan kosa kata dasar dan kemampuan berbicara untuk menentukan instrumen yang akan dikembangkan melalui lembaran observasi. Instrumen ini
didiskusikan dengan pembimbing. 2.
Tahap penjajagan Pada tahapan ini peneliti mengunjungi Taman Kanak-kanak Kencana Mulya
yang ada di komplek Margahayu Kencana, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung untuk meminta izin pelaksanaan penelitian dengan menyerahkan surat
izin penelitian. Tahap berikutnya mendiskusikan dengan guru kelas tentang pembelajaran dengan menggunakan metode story telling sekaligus menetapkan
jadwal penelitian. 3.
Tahap pelaksanaan Pada tahapan pelaksanaan, dilakukan penerapan metode story telling yang
telah dituangkan dalam rencana pembelajaran dengan jadwal kegiatan tercantum sebagaimana Tabel berikut:
86
TABEL 3.2 JADWAL KEGIATAN PENELITIAN
No Haritanggal
Kegiatan Keterangan
1 2.
3 4
5 Senin, 28
Maret 2011 Jumat 1, April 2011
Sabtu, Senin 2-4April 2011
Selasa, 5-16 April 2011 Senin, Selasa,Rabu
18,19,20 April 2011 Uji Intrument
Mengingatkan kembali dan ,melatih kepada guru
tentang metode Story telling Pretes
Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan
metode Story Telling Tidak diterapkan metode
pembelajaran dengan menggunakan metode Story
Telling Postes
TK Restunajl H.Naweng no 38
Kopo sayatai Kabupaten Bandung
Guru kelas eksperimen
Kelas ekperimen dan kelas kontrol anak TK
Kencana Mulya,Kc,Margahayu,
Kabupaten Bandung Kelas eksperimen
Kelas kontrol Kelas eksperimen dan
kelas kontrol
4. Tahap analisis
Setelah pembelajaran dengan menggunakan metode story telling selesai, data yang telah terkumpul dianalisis dan diolah secara statistik untuk data
kuantitatif dan deskriptif untuk data kualitatif.
87
D. Lokasi dan Subjek Penelitian