Gia Juniar Nur Wahidah, 2013 Pengembangan Lembar Kerja Siswa Untuk Praktikum Korosi Logam Di SMA Menggunakan Model Siklus
Belajar 7E Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu kimia merupakan ilmu yang diperoleh dan dikembangkan berdasarkan eksperimen yang mencari jawaban atas pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana
gejala-gejala alam; khususnya yang berkaitan dengan komposisi, struktur dan sifat, transformasi, dinamika dan energetika zat. Oleh sebab itu, mata pelajaran kimia di
SMA mempelajari segala sesuatu tentang zat yang meliputi komposisi, struktur dan sifat, transformasi, dinamika dan energetika zat yang melibatkan keterampilan dan
penalaran. Ilmu kimia merupakan produk pengetahuan kimia yang berupa fakta, teori, prinsip, hukum temuan saintis dan proses kerja ilmiah. Oleh sebab itu, dalam
penilaian dan pembelajaran kimia harus memperhatikan karakteristik ilmu kimia sebagai produk dan proses Depdiknas, 2003.
Di lapangan, mata pelajaran kimia merupakan mata pelajaran yang dianggap sulit oleh sebagian siswa karena dinilai terlalu abstrak dan mikroskopik. Ini
menimbulkan timbulnya kesulitan belajar pada sebagian siswa. Kesulitan belajar memberikan efek pada hasil belajar yang siswa dapatkan. Kesulitan belajar dapat
ditangani dengan menerapkan strategi pembelajaran yang sesuai dengan materi yang disampaikan. Di sinilah dituntut peran guru untuk secara aktif menentukan strategi
pembelajaran yang sesuai untuk setiap materi pembelajaran. Strategi pembelajaran terdiri dari model, pendekatan, dan metode pembelajaran. Salah satu metode
pembelajaran yang dapat menjadi alternatif metode pembelajaran yang menarik adalah praktikum.
Metode praktikum merupakan salah satu langkah yang dapat mengalihkan paradigma pendidikan dan pembelajaran, yakni orientasi pembelajaran yang semula
berpusat pada guru teacher centered beralih berpusat pada siswa student centered dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah. Perubahan tersebut
dimaksudkan untuk memperbaiki mutu pendidikan, baik proses maupun hasil
Gia Juniar Nur Wahidah, 2013 Pengembangan Lembar Kerja Siswa Untuk Praktikum Korosi Logam Di SMA Menggunakan Model Siklus
Belajar 7E Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
pendidikannya. Upaya yang dapat dilakukan salah satunya dengan melaksanakan suatu metode pembelajaran yang kreatif dan inovatif sehingga menarik minat siswa
untuk belajar. Kelebihan lain dari metode praktikum menurut Djamarah dalam Anne 2011,
metode praktikum merupakan salah satu metode pembelajaran yang mengacu pada pandangan konstruktivisme. Menurut pandangan konstruktivisme, pengetahuan yang
dimiliki oleh setiap individu adalah hasil interaksi secara aktif dari individu itu sendiri. Artinya siswa tidak sekedar mengimitasi dan membentuk bayangan dari apa
yang diamati atau yang diajarkan oleh guru, tetapi secara aktif siswa itu memilih, menyaring, memberi arti, dan menguji kebenaran atas informasi yang diterimanya.
Pengetahuan yang dikonstruksi merupakan hasil interpretasi siswa terhadap peristiwa atau informasi yang diterimanya.
Metode praktikum sendiri memiliki fungsi sebagai penunjang kegiatan proses belajar untuk menemukan prinsip tertentu atau menjelaskan tentang prinsip-prinsip
yang dikembangkan. Fungsi laboratorium tidak diartikan sebagai tempat untuk kegiatan belajar mengajar yang sekedar untuk memeriksa atau mencocokkan
kebenaran teori yang telah diajarkan di kelas. Laboratorium kimia bukanlah sekedar untuk mempraktekkan apakah reaksinya cocok dengan teori, melainkan juga harus
mengembangkan proses berpikir dengan timbulnya pertanyaan, mengapa reaksinya demikian
, bagaimana kalau…, dalam kondisi lain apa yang terjadi dan seterusnya. Dengan kata lain laboratorium kimia tidak hanya mempersoalkan hasil akhirnya,
tetapi bagaimana proses inkuiri dapat ikut berkembang Arifin, 2003. Ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian guru yaitu guru perlu, a
menyiapkan tujuan praktikum, b menyiapkan prosedur praktikum, c menyiapkan lembar pengamatan, d menyiapkan alat dan bahan, e menyiapkan lembar observasi
kegiatan praktikum. Di sisi lain, siklus belajar merupakan salah satu strategi pembelajaran yang
dapat diterapkan oleh guru. Model Pembelajaran siklus belajar sudah dikenal sejak
Gia Juniar Nur Wahidah, 2013 Pengembangan Lembar Kerja Siswa Untuk Praktikum Korosi Logam Di SMA Menggunakan Model Siklus
Belajar 7E Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
lebih dari 30 tahun yang lalu. Pada awalnya siklus belajar hanya terdiri dari tiga tahap, yaitu eksplorasi, pengenalan konsep, dan aplikasi konsep. Hingga pada
akhirnya Arthur Eisenkraft pada tahun 2003 mengenalkan siklus belajar 7E, yang terdiri dari Elicit, Engage, Explore, Explain, Elaborate, Evaluate, dan Extend.
Senada dengan metode praktikum yang mengacu pada pandangan konstruktivisme, seperti yang diungkapkan oleh Eisenkraft dalam Fikriyati 2012,
yakni siklus belajar 7E pun merupakan suatu model pembelajaran yang menganut faham konstruktivisme dalam belajar. Dasar pemikiran para konstruktivis adalah
proses pembelajaran yang efektif menghendaki agar guru mengetahui bagaimana para siswa mendatangkan fakta dan fenomena yang menjadi subjek pembelajaran.
Hal ini dibuktikan dengan beberapa kelebihan dari model siklus belajar, antara lain merangsang siswa untuk mengingat kembali materi pelajaran yang telah
mereka dapatkan sebelumnya; memberikan motivasi kepada siswa untuk menjadi lebih aktif dan menambah rasa keingintahuan, melatih siswa belajar menemukan
konsep melalui kegiatan eksperimen; melatih siswa untuk menyampaikan secara lisan konsep yang telah mereka pelajari; memberikan kesempatan kepada siswa untuk
berpikir, mencari, menemukan dan menjelaskan contoh penerapan yang telah dipelajari; guru dan siswa menjalankan tahapan-tahapan pembelajaran yang saling
mengisi satu sama lainnya; guru dapat menerapkan model ini dengan metode yang berbeda-beda Huang, 2008. Hal inilah yang membuat metode praktikum dapat
dijadikan sebagai salah satu metode yang dapat dipakai pada penerapan model siklus belajar.
Salah satu perangkat pembelajaran praktikum adalah LKS Lembar Kerja Siswa. LKS dalam hal ini berfungsi sebagai bahan ajar, karenanya kelayakan LKS
merupakan titik penting dari setiap pengembangan LKS yang dilakukan. LKS tersebut harus dapat menunjang keterlaksanaan praktikum yang baik.
Keberhasilan pengembangan LKS praktikum berbasis siklus belajar 7E telah dibuktikan oleh beberapa peneliti sebelumnya. Indikator keberhasilan tersebut
Gia Juniar Nur Wahidah, 2013 Pengembangan Lembar Kerja Siswa Untuk Praktikum Korosi Logam Di SMA Menggunakan Model Siklus
Belajar 7E Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
diambil dari tiga aspek yang dinilai, yaitu keterlaksanaan praktikum, penilaian guru terhadap LKS yang dikembangkan, dan respon siswa terhadap LKS yang
dikembangkan dan pelaksanaan praktikum. Dalam penelitiannya, Fathiyah 2012 menggambarkan keberhasilan pengembangan LKS praktikum berbasis siklus belajar
7E pada praktikum ‘Penentuan
H Reaksi Asam – Basa Menggunakan Alat
Kalorimeter Sederhana’. Hasil penelitian menunjukkan tingkat keterlaksanaan praktikum menggunakan prosedur praktikum yang dikembangkan termasuk dalam
kategori baik. Sementara itu, guru menilai bahwa prosedur praktikum yang disajikan dalam bentuk LKS berbasis siklus belajar 7E ini, sudah sangat baik. Di lain sisi,
respon siswa terhadap LKS berbasis siklus belajar 7E dan pelaksanaan praktikum menggunakan prosedur praktikum yang dikembangkan sudah baik. Keberhasilan
senada pun diperlihatkan oleh Nurfalah 2012 yang melakukan pengembangan LKS sejenis pada materi berbeda, yaitu
praktikum ‘Penentuan Massa Atom Relatif Ar Magnesium Melalui Percobaan’.
Lebih jauh, penelitian Fikriyati 2012 mengenai pembelajaran koloid berbasis learning cycle 7E dengan menggunakan metode praktikum untuk
meningkatkan penguasaan konsep dan keterampilan proses sains siswa SMA menunjukkan hasil yang cukup signifikan dengan rata-rata peningkatan N-Gain
sebesar 66,37 kategori sedang. Dapat disimpulkan, berdasarkan respon siswa seperti juga hasil analisis menunjukkan bahwa learning cycle 7E pada pembelajaran
praktikum direspon secara positif oleh siswa. Keberhasilan-keberhasilan penelitian yang dicapai ini menggambarkan bahwa model siklus belajar 7E dapat dianggap
efektif sebagai salah satu alternatif strategi pembelajaran dan dapat dijadikan dasar dalam mengembangkan LKS praktikum yang baik.
Kehidupan kita tak pernah jauh dari logam. Logam banyak digunakan dalam rumah tangga, industri, perkantoran, alat transportasi, dan masih banyak kegunaan
lainnya. Setiap logam pasti mengalami korosi. Karena itulah efek dari korosi sangat dapat dirasakan oleh kita. Banyak kerugian yang diakibatkan oleh terjadinya korosi.
Gia Juniar Nur Wahidah, 2013 Pengembangan Lembar Kerja Siswa Untuk Praktikum Korosi Logam Di SMA Menggunakan Model Siklus
Belajar 7E Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Badan dan mesin mobil rusak, jembatan menjadi rapuh, peralatan masak menjadi bolong, mesin di pabrik rusak karena korosi, serta masih banyak kerugian lainnya.
Oleh karena itu, menjadi suatu hal yang wajib bagi siswa untuk memahami korosi. Sehingga siswa akan mengetahui cara menanggulangi korosi yang terjadi.
Berdasarkan survai yang dilakukan peneliti, korosi logam merupakan subpokok materi kimia yang jarang dilakukan dengan menggunakan metode
praktikum. Konsep korosi logam umumnya dianggap sebagai konsep yang cukup mudah dan pembelajarannya cukup dilakukan dengan ceramah. Hal ini membuat
siswa tidak benar-benar memaknai materi korosi logam. Ini sangat disayangkan karena korosi logam sendiri merupakan suatu fenomena yang sering terjadi
lingkungan sekitar. Sehingga alangkah lebih baik jika materi korosi dilakukan dalam bentuk praktikum sehingga pembelajarannya dapat lebih bermakna. Di lain pihak,
sekolah yang menerapkan metode praktikum dalam pembelajaran korosi logam membuat sendiri LKS praktikumnya. LKS tersebut diadopsi dari prosedur praktikum
yang ada di buku-buku pelajaran dan internet. Namun LKS yang dibuat lebih dalam bentuk petunjuk ilmiah yang hanya menekankan pada aspek psikomotoriknya.
Sehingga pengembangan LKS praktikum perlu dilakukan untuk menunjang pembelajaran praktikum korosi yang lebih bermakna. Berdasarkan permasalahan di
atas, maka peneliti melakukan penelitian dengan judul
‘Pengembangan Lembar Kerja Siswa untuk Praktikum Korosi Logam di SMA Menggunakan Model
Siklus Belajar 7E ’.
B. Rumusan Masalah